menabung
Rabu, 17 September 2025 16:00 WIB
Penulis:Redaksi Daerah
Editor:Redaksi Daerah
JAKARTA – Investasi adalah aktivitas menempatkan modal atau aset pada suatu instrumen dengan harapan memperoleh keuntungan di masa depan. Keuntungan tersebut bisa berupa bunga, dividen, maupun kenaikan nilai aset dari waktu ke waktu.
Meski berinvestasi di tengah ketidakpastian ekonomi dan politik terasa menantang, kondisi ini justru dapat menghadirkan peluang baru bagi para investor. Di tengah ancaman resesi, fluktuasi pasar, atau ketegangan geopolitik, keputusan investasi yang tepat mampu membantu menghadapi risiko sekaligus mendorong pertumbuhan keuangan jangka panjang. Lalu, instrumen investasi apa saja yang masih bisa memberikan keuntungan meski ekonomi sedang goyah?
Dilansir dari berbagai sumber, berikut investasi yang cuan saat ekonomi tak stabil:
Emas merupakan salah satu jenis investasi yang cukup diminati karena nilainya stabil dan cenderung naik ketika krisis melanda. Keunggulan lainnya, emas mudah dicairkan, sehingga bisa dijual saat ada kebutuhan mendesak.
Secara umum, harga emas lebih sering naik, sementara penurunannya biasanya tidak terlalu besar. Namun, penting bagi kalian untuk teliti dan memastikan emas yang dibeli memiliki sertifikat keaslian dari lembaga resmi yang dapat dipercaya.
Deposito merupakan instrumen investasi berupa penyimpanan uang di rekening dengan jangka waktu tertentu. Sebagai bukti kepemilikan, bank akan memberikan bilyet deposito kepada nasabah.
Instrumen ini cocok bagi kalian yang memiliki uang menganggur dan ingin memperoleh penghasilan tambahan yang stabil. Pilihan tenornya beragam, mulai dari 3 bulan, 6 bulan, hingga 12 bulan.
Dibandingkan tabungan biasa, deposito menawarkan bunga lebih tinggi, sehingga menjadi alternatif menarik bagi kamu yang menginginkan imbal hasil tetap tanpa risiko fluktuasi besar.
Reksa Dana Pasar Uang (RDPU) adalah jenis investasi yang menempatkan dana pada instrumen pasar uang berjangka pendek, seperti deposito dan Surat Berharga Indonesia (SBI).
Instrumen ini memiliki likuiditas tinggi dengan risiko yang relatif rendah, sehingga sesuai bagi kalian yang ingin menaruh dana sementara sambil tetap memperoleh imbal hasil yang stabil.
Namun, meski terbilang aman, kinerja RDPU tetap dipengaruhi oleh faktor suku bunga dan inflasi. Karena itu, RDPU menjadi opsi menarik bagi investor konservatif atau mereka yang membutuhkan instrumen jangka pendek dengan risiko minim namun stabil.
Obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) adalah salah satu jenis investasi yang banyak diminati karena dinilai cukup aman. Keamanan investasi ini terjamin sebab pemerintah memberikan jaminan pengembalian dana investor secara penuh (100%).
Instrumen ini cocok bagi investor yang ingin menghindari risiko tinggi dan mencari imbal hasil yang lebih terjamin.
Sukuk ritel (SR) dan sukuk tabungan (ST) sama-sama berlandaskan prinsip Syariah. Keduanya telah memperoleh pernyataan halal atau kesesuaian Syariah dari Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI).
Baik SR maupun ST dapat dimiliki dengan modal mulai Rp1 juta, dan menawarkan imbal hasil tetap yang cukup menarik. Keuntungan yang diperoleh sesuai dengan prinsip Syariah, diberikan dalam bentuk imbal hasil tanpa mengandung unsur riba, judi, maupun ketidakjelasan.
Namun, meski menjanjikan imbal hasil tetap, pencairan dana sebelum jatuh tempo tidak selalu mudah, terutama pada sukuk tabungan. Instrumen ini lebih sesuai bagi investor yang siap menahan investasinya hingga jatuh tempo.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.id oleh Distika Safara Setianda pada 08 Sep 2025
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 17 Sep 2025
Bagikan
menabung
12 jam yang lalu