Senin, 29 November 2021 14:52 WIB
Penulis:Herri
Editor:Herri
BENGKULU, lyfebengkulu.com - Wakil Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Provinsi Bengkulu, Fonika Thoyib menegaskan pentingnya pengawasan terhadap tontonan bagi anak-anak. Sehingga orangtua pun perlu diberikan pemahaman mengenai literasi media.
“Peran mengedukasi anak-anak, juga mengingatkan akan orangtua mendampinginya saat menonton di rumah. Peran strategis inilah diharapkan guru akan menjadi bagian dari agen literasi media di sekolahnya masing-masing,” ujar Fonika.
Untuk itu, lanjutnya, KPID Provinsi Bengkulu telah menggelar kegiatan literasi media bagi 50 guru Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) se-Provinsi Bengkulu pada 27 November lalu. Melalui program ini KPID ingin mendapat hasil terselenggaranya literasi media untuk guru dalam menghadapi ragam konten penyiaran digital dan guru berdaya di hadapan media.
“Guru mempunyai peran srategis melakukan edukasi kepada siswa-siswa di sekolah,” imbuhnya.
Tujuan literasi media bagi guru SD dan SMP, beber Fonika, untuk meningkatkan keahlian mereka dalam mengakses, menerima, menganalisa serta memilih tontonan dan informasi yang sehat, terutama era banjirnya konten informasi.
Sementara itu Komisioner KPI Pusat Yuliandre Darwis, Ph.D menambahkan pentingnya memberikan pemahaman mengenai literasi media. Terutama dalam membangun kesadaran kritis menyambut migrasi siaran televisi dari analog ke siaran digital. Kontrol dan menyiarkan ragam konten televisi digital ini tentu ada pada orangtua karena mereka adalah orang yang paling utama mengedukasi anak-anak di rumah.
“Tidak kalah penting juga dengan guru saat anak-anak di sekolah,” paparnya.
Televisi dengan siaran digital kualitas akan siaran akan lebih baik, suara lebih bersih gambar lebih jernih serta teknologinya lebih canggih tentu dengan konten yang lebih beragam. (*/pzs)
Bagikan