BKPM Bakal Eksekusi Proyek Mangkrak di Bengkulu

Kamis, 20 Oktober 2022 02:06 WIB

Penulis:Herlina

Editor:Herlina

WhatsApp Image 2022-10-19 at 20.40.03.jpeg
Koordinasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Bengkulu dalam rangka pelaksanaan program eksekusi realisasi investasi proyek-proyek mangkrak di Provinsi Bengkulu, Rabu (19/10). (foto : ist/lyfebengkulu)

BENGKULU,LyfeBengkulu.com- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia berencana mengeksekusi beberapa proyek mangkrak di Provinsi Bengkulu. Rencana tersebut diawali dengan melakukan koordinasi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Bengkulu dalam rangka pelaksanaan program eksekusi realisasi investasi proyek-proyek mangkrak di Provinsi Bengkulu, Rabu (19/10).

Tim langsung diterima oleh Kepala Dinas PMPTSP Provinsi Bengkulu Karmawanto, dan secara teknis koordinasi dipimpin oleh JF Ahli Madya Penahanan Modal H Irwan, bersama tim. Irwan mengatakan pihaknya tengah mengidentifikasi dan memetakan proyek apa dan di mana saja yang masuk kategori mangkrak di Bengkulu.

"Eksekusi proyek investasi mangkrak menjadi salah satu misi yang harus diselesaikan oleh BKPM," katanya.

Jika telah mengetahui dan dapat dilanjutkan, BKPM akan mengeksekusi proyek mangkrak tersebut sehingga keberadaannya dapat memberi manfaat bagi daerah.

"Kita akan lakukan eksekusi dan bersama-sama akan cari formulasi yang tepat terhadap keberadaan proyek itu," kata dia.

BKPM mendorong terwujudnya investasi yang berkualitas, salah satunya dengan pemerataan investasi di Bengkulu. Ia meyakini masuknya investasi ke daerah, akan ada multiplier effects yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah tersebut.

Sementara itu, Karmawanto menjelaskan terdapat beberapa proyek mangkrak yang ada di daerah untuk dapat dipertimbangkan keberlanjutannya.

Proyek tersebut adalah pabrik minyak sawit dari Penanam Modal Asing Negara India PT Sudevam di Kabupaten Seluma, yang saat ini sedang diusahakan diambil alih dari perusahaan Malaysia, dan dalam tahap pendampingan oleh BKPM.

"Kemudian ada rencana terminal khusus curah cair oleh PT agromuko, tapi ini bukan mangkrak hanya belum bisa direalisasikan sebab ada moratorium dari Kementerian Kelautan dan Perikanan," tambah Karmawanto.

Selanjutnya ada beberapa perusahaan meminta pendampingan dalam rangka peningkatan produksi seperti PT Dua putri di Kabupaten Kaur yang terkendala daya listrik.

"Juga saat ini pihak Surveyer Indonesia sedang melakukan pendampingan awal terhadap 5 tempat yakni PT Sudevam, PT Agromuko, PT Bimas Raya Sawitindo, PT Dua Putri dan satu lagi di Seluma," terang Karmawanto. 

Setelah melakukan koordinasi di DPMPTSP Provinsi tim surveyor melakukan tahap menuju tingkat kabupaten lokasi kedudukan proyek. (mb)