Hingga Oktober, Pengaduan Pinjol Meningkat Sampai 60 Persen

Selasa, 22 November 2022 07:15 WIB

Penulis:Herlina

Editor:Herlina

people-using-mobile-bank-remittance-money_74855-6617.webp
ilustrasi (freepik.com)

JAKARTA,LyfeBengkulu.com-  Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa Sektor Jasa Keuangan (LAPS SJK) mencatat pengaduan kasus pinjaman online (pinjol) meningkat hingga 60 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) pada periode Oktober 2022.  

Menurut data LAPS SJK, pengaduan dari sektor pinjol atau fintech lending pada tahun lalu tercatat sebanyak 188 atau 18,65 persen dari seluruh laporan kasus di sektor jasa keuangan. Namun, pada periode Oktober 2022, jumlahnya sudah mencapai 302 pengaduan atau setara dengan 19,92 persen dari keseluruhan laporan. 

Saat ini, pengaduan dari sektor perbankan masih tercatat sebagai yang terbanyak atau menempati peringkat pertama dari sisi banyaknya pengaduan.  Namun, pada periode Oktober 2022, peningkatan jumlah kasus perbankan tercatat sekitar 49 persen yoy, lebih rendah dari kenaikan jumlah pengaduan pinjol.

"Sektor fintech p2p (peer-to-peer) mengalami peningkatan yang paling signifikan. Tahun lalu, pengaduan dari sektor fintech p2p ada di nomor ketiga dengan jumlah pengaduan 188. Tahun ini, jumlahnya telah mencapai 302 pengaduan dan menempati nomor kedua setelah perbankan," tulis LAPS SJK dalam laporannya dikutip Selasa (22/11).  

Dari seluruh jumlah pengaduan yang masuk, jenis yang paling banyak disampaikan di antaranya berkaitan dengan penipuan, pembobolan rekening, dan skimming.  Kemudian, pengaduan yang cukup banyak diterima LAPS SJK pun berkenaan dengan relaksasi pinjaman, perilaku petugas penagihan (debt collector), dan kesulitan untuk mengklaim asuransi.

Untuk diketahui, hingga bulan Oktober, LAPS SJK menghimpun 1.516 pengaduan untuk tahun ini. Domisili pengaduan masih didominasi oleh Pulau Jawa yang jumlahnya mencapai 50 persen dari keseluruhan laporan yang masuk. (ta)