Bisnis
Selasa, 10 Desember 2024 13:50 WIB
Penulis:Redaksi Daerah
Editor:Redaksi Daerah
JAKARTA – Pusat perbelanjaan modern seperti mal telah menjadi magnet utama bagi banyak orang di Indonesia.
Kunjungan ke mal kini bukan sekadar aktivitas belanja, tetapi juga sebagai hiburan yang seru sekaligus cara asyik menghabiskan waktu bersama keluarga saat liburan.
Meski banyak yang mengira mal terbesar di Indonesia ada di Jakarta, kenyataannya mal terbesar justru berada di Surabaya. Pakuwon Mall Surabaya memegang predikat tersebut sebagai yang terbesar di tanah air.
Sebagai pusat perbelanjaan, mal ini berdiri sejak tahun 2003, dengan perluasan pada bulan Februari 2017. Tapi, pembangunannya telah dimulai sejak Desember 1996, setelah Pakuwon Group meresmikan Tunjungan Plaza 3.
Pakuwon Mall Surabaya atau Pakuwon Mall atau disingkat PM (sebelumnya dikenal sebagai Supermal Pakuwon Indah dan terkadang disebut Supermal Surabaya atau Surabaya Supermal), merupakan pusat perbelanjaan terbesar di Indonesia dengan luas sekitar 200.000 m², dengan menyasar pengunjung kelas atas.
Pusat perbelanjaan ini terintegrasi dengan Pakuwon Trade Center (PTC) dan Pakuwon Mall Home Pro. Berlokasi di Jalan Puncak Indah Lontar No. 2, dalam kawasan Perumahan Pakuwon Indah, Surabaya, mal ini merupakan bagian dari Pakuwon Indah Superblock yang mencakup area seluas 30 hektar dan berada di jantung kawasan CBD Surabaya Selatan.
Pakuwon Mall menghadirkan konsep one-stop destination untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup modern, meliputi pusat perbelanjaan, berbagai pilihan kuliner, serta hiburan keluarga. Selain itu, Pakuwon Mall juga dilengkapi dengan Convention Center, Ballroom, dan Atrium multifungsi yang dapat digunakan untuk beragam acara seperti konser, promosi, pertunjukan langsung, atau pertemuan bisnis.
Lebih dari sekadar pusat perbelanjaan, Pakuwon Mall telah berkembang menjadi superblok terbesar di Surabaya Barat dan kawasan Indonesia Timur, menawarkan konsep one-stop living yang mencakup Supermal Extension, Supermal Mansion, The Ritz Mansion, Orchard Mansion, Tanglin Apartment, serta beberapa hotel ternama.
Pusat perbelanjaan ini dikelola oleh Pakuwon Permai, yang merupakan anak perusahaan dari PT Pakuwon Jati Tbk. Selain itu, tempat ini juga menjadi salah satu destinasi wisata belanja terkemuka di Indonesia Timur, setelah Tunjungan Plaza.
Alexander Tedja dikenal sebagai raja properti Indonesia. Namun, perjalanan bisnisnya tidak langsung dimulai di sektor properti. Kariernya diawali di industri perfilman dan bioskop. Untuk mengembangkan usahanya di bidang tersebut, ia mendirikan beberapa perusahaan, termasuk PT ISAE FILM pada tahun 1972, PT Pan Asiatic Film pada tahun 1991, dan PT Menara Mitra Cinema Corp pada tahun 1977.
Seiring dengan kemajuan bisnisnya, ia mulai merambah ke sektor lain. Pada tahun 1982, ia memutuskan untuk berekspansi ke bidang properti dan pusat perbelanjaan. Langkah ini diwujudkan dengan mendirikan PT Pakuwon Jati Tbk.
Sebagai langkah awal membangun PT Pakuwon Jati Tbk, ia membeli sebidang tanah di Jalan Basuki Rahmat, Surabaya. Di lokasi tersebut, ia memulai proyek Plaza Tunjungan I Surabaya, yang resmi beroperasi pada tahun 1986.
Setelah sukses dengan Plaza Tunjungan I, Alexander Tedja melanjutkan pengembangan dengan proyek Plaza Tunjungan II dan III. Pada tahun 1989, Pakuwon Group resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pakuwon Group kemudian memperluas bisnisnya ke sektor properti lainnya, seperti Sheraton Surabaya Hotel & Tower, Menara Mandiri, dan Kondominium Regensi. Pada tahun 1994, mereka mulai mengembangkan kawasan hunian Pakuwon City. Proyek Plaza Tunjungan IV juga berhasil direalisasikan dan mulai beroperasi pada tahun 2002, diikuti dengan peresmian Pakuwon Mall Surabaya pada tahun 2003.
Alexander Tedja terus mengembangkan bisnisnya di luar Surabaya. Jakarta, sebagai kota metropolitan sekaligus pusat pemerintahan dan bisnis, menjadi target ekspansi utamanya. Langkah ini dimulai secara resmi pada tahun 2007, ketika ia bersama grupnya mengakuisisi 83,3% saham PT Artisan Wahyu, perusahaan pengembang superblok Gandaria City di Jakarta.
Dengan kepemilikan saham yang besar, Pakuwon Group memperoleh banyak keuntungan. Setelah akuisisi tersebut, Pakuwon Group perlahan mulai mengembangkan proyek Kota Kasablanka di kawasan Rasuna Said, Kuningan.
Pakuwon Group melalui PT Pakuwon Nusantara Abadi juga terlibat membangun properti di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Proyek pembangunan mal dan hotel telah dimulai, dengan peletakan batu pertama yang dilakukan pada awal November 2023.
Direktur PT Pakuwon Nusantara Abadi Alexander Stefanus Ridwan Suhendra mengungkapkan proyek superblok Pakuwon Nusantara dibangun dengan investasi sebesar Rp5 triliun. Terletak di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) 1A, proyek ini mencakup hotel yang terintegrasi dengan apartemen dan mal, dan dibangun di atas lahan seluas 7,2 hektar.
Diketahui, Alexander Tedja masuk dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia menurut Forbes. Total kekayaannya mencapai US$955 juta.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 10 Dec 2024
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 10 Des 2024
Bagikan
Saham
19 hari yang lalu