Senin, 28 Februari 2022 13:21 WIB
Penulis:Herlina
Editor:Herlina
MOSKOW,LyfeBengkulu.com - Presiden Rusia, Vladimir Putin telah memerintahkan komando militernya untuk menempatkan pasukan pencegahan yang mencakup senjata nuklir dalam siaga tinggi. Langkah ini diambil sebagai sikap tegas Putin dan Rusia terhadap pernyataan keras dari pimpinan-pimpinan NATO dan sanksi ekonomi terhadap Moskow, seperti dikutip dari Reuters pada 28 Februari 2022.
“Seperti yang Anda lihat sendiri, selain negara-negara barat yang mengambil tindakan tidak bersahabat terhadap negara kita dalam segi ekonomi – seperti sanksi ilegal – tetapi juga negara-negara NATO terkemuka yang membuat pernyataan agresif terhadap negara kita,” ujar Putin dalam siaran televisi negara.
Serangan yang diklaim Rusia sebagai operasi khusus sejauh ini belum berhasil menggulirkan pemerintahan di Kyiv atau kota besar lain di Ukraina. Tetapi dampak yang dihasilkan tetap saja mengerikan, terutama bagi ratusan ribu warga Ukraina yang telah mengungsi.
“Ini adalah retorika yang berbahaya. Perilaku ini sangat tidak bertanggung jawab,” ujar Sekretaris Jendral NATO, Jens Stoltenberg pada CNN sebagai respon terhadap Putin.
Putin berulang kali mengingatkan negara lain untuk tidak ikut campur dalam invasi ke Ukraina. Ia mengatakan mereka akan menghadapi “konsekuensi yang belum pernah mereka rasakan”, seperti dikutip dari The Guardian.
Rusia telah menempatkan sistem rudal canggih di Belarusia dan mengerahkan armadanya ke Laut Hitam dalam upaya untuk mencegah intervensi barat di Ukraina.
Bagikan