Rabu, 07 September 2022 21:47 WIB
Penulis:Herlina
Editor:Herlina
BENGKULU,LyfeBengkulu.com- Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Bengkulu mengadakan kegiatan pasar murah terintegrasi yang merupakan salah satu rangkaian kegiatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), di salah satu pasar di Kota Bengkulu, Rabu (07/09). Pasar murah terintegrasi ini akan digelar tanggal 7 hingga 9 September 2022, serentak di kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu.
Acara ini dibuka oleh Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah didampingi Kepala Bank Indonesia Cabang Bengkulu Darjanah diikuti Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bengkulu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bengkulu, Bulog Provinsi Bengkulu, Dinas Peternakan Provinsi Bengkulu, Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu), bersama PT Pos Indonesia (Persero), Dinas Sosial Provinsi Bengkulu, Satgas Pangan Polda Bengkulu.
Gubernur Rohidin mengatakan pasar murah terintegrasi merupakan salah satu inovasi kegiatan pengendalian inflasi yang bersinergi antara anggota TPID dan non anggota TPID, dengan menggabungkan antara pasar murah dengan pelaksanaan penyaluran bantuan langsung tunai bahan bakar minyak (BLT BBM) dan bantuan pangan.
"Terintegrasinya pasar murah dengan penyaluran BLT tersebut sebagai sebuah strategi TPID Provinsi Bengkulu dalam upaya menjaga ketersediaan pasokan dan keterjangkauan harga dengan efektif dan tepat sasaran. Hal ini karena pasar murah tersebut langsung ditujukan kepada masyarakat miskin penerima BLT," kata Rohidin.
Kegiatan tersebut juga sekaligus sebagai wujud nyata dalam menjaga daya beli masyarakat dan upaya menjaga stabilisasi harga komoditas pangan dan hortikultura yang tercatat mengalami peningkatan harga dalam beberapa bulan terakhir.
Dalam kegiatan penyaluran BLT tersebut, per keluarga penerima manfaat menerima bantuan sebesar Rp500.000 yang terdiri dari BLT BBM sebesar Rp300.000, disalurkan selama 2 bulan dan BLT batuan pangan sebesar Rp200.000 yang akan disalurkan kepada 148.376 keluarga di Provinsi Bengkulu.
"Masyarakat penerima BLT di Kantor Pos nantinya dapat secara langsung membelanjakan bantuan yang diterima untuk belanja bahan pangan dengan harga terjangkau di lokasi penerimaan BLT," ujar Rohidin.
Sementara itu, Ketua TPID Bengkulu Darjana menambahkan pada kegiatan pasar murah terintegrasi dijual berbagai komoditas bahan pangan, di antaranya cabai merah, bawang merah, telur ayam, tepung terigu, gula, minyak goreng, dan beras sebagai komoditas dengan harga volatil dan penyebab inflasi.
"Adapun pasokan komoditas yang dijual di pasar murah terintegrasi berasal dari Bulog, agen/distributor mitra, dan petani/kelompok tani/ peternak binaan," katanya.
Beberapa komoditas yang dijual pada pasar murah tersebut di antaranya Cabai Merah seharga Rp92.000/Kg, Bawang Merah (Brebes) Rp28.000/Kg, Bawang Merah (Kepahiang) Rp25.000/Kg, Telur Rp 51.000/karpet, Beras Talang Benih Curup Rp96.000/Kg, Minyak Kemasan Sederhana Rp 12.500/bungkus, Beras Premium Sip Rp 12.000/Kg, Daging Beku Rp 80.000/Kg, Minyak KITA Rp14.000/liter, Gula Manis KITA Rp 13.500, Tepung MILA Rp 14.000/Kg.
"Harga ini jauh lebih murah hingga sampai 10 persen dibanding dengan harga pasaran saat ini. Kami berharap ini dapat menjaga kestabilan inflasi dari sisi supply secara lebih integratif dan masif dalam pengendalian komoditas pangan yang sangat diperlukan masyarakat," tukasnya. (mb)
Bagikan