Makanan
Sabtu, 27 November 2021 03:42 WIB
Penulis:Herlina
Editor:Herlina
BENGKULU,lyfebengkulu.com – Mahasiswa Pendidikan IPA FKIP Universitas Bengkulu kembali menorehkan prestasi di tingkat nasional. Usai sebelumnya tim yang dikomando oleh Rita Sartika meraih hibah Dikti dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Karsa Cipta, kali ini giliran 3 mahasiswa lainnya meraih hibah Talenta Inovasi Indonesia Tahun 2021 dengan total pendanaan Rp 60 juta.
Ketiganya yakni, Ratna Setianingsih, Desi Aprianti, dan Nur Anisa Khoiriyah. Mereka berhasil lolos dalam seleksi administrasi dan substantif program Talenta Inovasi Indonesia dalam skim riset/ penelitian. Ratna Setianingsih mengajukan proposal riset dengan judul “Pelestarian Tari Gandai Melalui Augmented Reality Book” dibawah bimbingan Emilia Candrawati, M.Pd., selaku dosen pendamping.
Sementara Desi Aprianti dan Nur Anisa Khoiriyah berhasil meraih hibah bergengsi tersebut dibawah bimbingan Prof. Dr. Lutfi Firdaus, M.T. Dalam ajang itu, Desi mengajukan proposal dengan judul “Pembuatan aplikasi smartphone pendeteksi zat warna methanil yellow sebagai zat aditif pada makanan untuk media pembelajaran IPA. Sedangkan Nur Anisa Khoiriyah mengajukan proposal berjudul “Pengembangan aplikasi android untuk mendekteksi bahan aditif Rhodamin-B pada makanan sebagai media pembelajaran Sains”.
Dr. M. Sutarno, M.Pd., Koordinator Prodi Pendidikan IPA FKIP Universitas Bengkulu, mengaku bangga atas prestasi yang diraih anak didiknya. Ia berharap mahasiswa-mahasiswa Prodi Pendidika IPA yang lain dapat mengikuti jejak ketiga mahasiswa berprestasi tersebut.
“Kita tentu bangga atas pencapaian ini. Sebenarnya, mahasiswa kita itu hebat-hebat, hanya saja perlu didorong untuk terus berprestasi. Saya berharap tiga orang mahasiswa yang lolos Talenta Inovasi Indonesia ini akan memotivasi mahasiswa lain untuk ikut berkarya dan berprestasi,” kata Sutarno.
Di bagian lain, Emilia Candrawati, M.Pd., selaku dosen pendamping juga turut merasa bangga atas prestasi yang diraih mahasiswa bimbingannya. Ia berharap prestasi ini menjadi cambuk untuk terus melahirkan karya dan prestasi lain.
“Pencapaian ini bukan akhir tapi awal dari lahirnya prestasi-prestasi lain,” ucap wanita yang disapa Emil ini. (mei/**)
Bagikan