Kesehatan
Jumat, 08 Maret 2024 11:21 WIB
Penulis:Redaksi Daerah
Editor:Redaksi Daerah
JAKARTA - Hewan pengerat,seperti tikus ternyata dapat menyebarkan penyakit zoonosis di Indonesia. Selain penyakit yang sudah umum seperti leptospirosis dan pes, ada satu ancaman serius yang belum banyak dibahas oleh masyarakat, yaitu penyakit virus Hanta.
Di tengah kesibukan aktivitas sehari-hari, ancaman dari virus Hanta, yang berasal dari genus Orthohantavirus, mulai mengintai. Tikus, terutama Rattus norvegicus dan R.tanezumi, menjadi penyimpan utama penyakit ini.
Meskipun kasus manusia yang terinfeksi masih jarang dilaporkan di Indonesia, kewaspadaan terhadap virus ini perlu ditingkatkan mengingat potensi dampak serius yang bisa timbul.
Dilansir dari Kemkes.go.id, Selasa, 27 Februari 2024, Virus Hanta ditemukan di berbagai tempat, mulai dari lingkungan rumah hingga hutan. Penyakit ini dapat menyebar melalui kontak langsung dengan tikus yang terinfeksi, ekskresi yang mengenai kulit yang luka, atau bahkan melalui aerosol.
Oleh karena itu, kebersihan lingkungan dan langkah-langkah pencegahan menjadi kunci utama dalam menghindari penyebaran virus ini.
Penyakit virus Hanta dapat menimbulkan dua jenis gejala klinis yang serius, yaitu Hemorrhagic Fever with Renal Syndrome (HFRS) dan Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS).
Kedua kondisi ini menampilkan serangkaian gejala yang dapat berkembang menjadi masalah kesehatan serius. Hemorrhagic Fever with Renal Syndrome (HFRS) memberikan dampak pada sistem perdarahan dan ginjal, menciptakan risiko pendarahan yang mengancam nyawa.
Sementara itu, Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS) menimbulkan ancaman kritis pada sistem pernapasan, menyebabkan kesulitan bernapas, batuk berdarah, dan bahkan pneumonia.
Tingkat kematian yang bervariasi akibat penyakit ini menandakan bahwa wabah Hanta bukanlah sesuatu yang dapat diabaikan, dan perluasan upaya pencegahan serta pemahaman lebih lanjut mengenai virus ini menjadi esensial untuk menjaga kesehatan masyarakat.
Pencegahan menjadi kunci dalam menghadapi ancaman virus Hanta. Tindakan pencegahan utama dapat dilakukan dengan menghindari kontak langsung dengan hewan pengerat, menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar, serta menggunakan alat pelindung diri saat membersihkan area yang mungkin terkontaminasi.
Penting untuk memahami bahwa virus Hanta dapat ditemukan di berbagai tempat, termasuk dalam rumah dan hutan, membuat perhatian terhadap penyakit ini di Indonesia menjadi sangat penting untuk mencegah potensi wabah.
Dengan peningkatan kesadaran masyarakat tentang bahaya penyakit zoonosis, termasuk virus Hanta, diharapkan langkah-langkah pencegahan dapat ditingkatkan.
Informasi yang lebih luas dan pemahaman yang baik tentang cara penularan serta langkah-langkah pencegahan dapat membantu melindungi masyarakat dari ancaman penyakit yang mungkin terlewatkan ini.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Muhammad Imam Hatami pada 02 Mar 2024
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 08 Mar 2024
Bagikan
Kesehatan
10 hari yang lalu
Layanan Kesehatan
13 hari yang lalu
Pertanian
19 hari yang lalu