Rabu, 07 September 2022 18:41 WIB
Penulis:Herlina
Editor:Herlina
BENGKULU,LyfeBengkulu.com- Maraknya aksi demonstrasi mahasiswa buntut kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Provinsi Bengkulu sejak beberapa hari terakhir dinilai bisa mempengaruhi iklim investasi di daerah.
Pengamat Ekonomi Universitas Muhammadiyah Bengkulu, Surya Vandiantara mengatakan hal ini bisa menjadi salah satu penyebab menurunnya perekonomian daerah. Menurutnya, demo yang bernuansa anarkis dan ricuh dapat membuat investor enggan mendirikan usahanya di Bengkulu. Bahkan menurutnya demonstrasi berdampak pada stabilitas perekonomian daerah buntut kondusifitas sosial yang ada.
"Demo yang anarkis jelas berdampak pada kondisi investasi. Di sisi ekonomi, terkhusus sektor industri sangat besar membuat dua kali untuk berinvestasi di daerah," ujarnya.
Surya menambahkan, tingginya konflik sosial pemicu aksi demonstransi membuat para investor akan enggan masuk ke Bengkulu lantaran tidak percaya terhadap kondisi stabilitas geopolitik daerah.
"Kalau terjadi terus menerus, dampaknya sangat berbahaya bagi Bengkulu," ujarnya.
Ia menyarankan agar membangun sebuah sistem perekonomian yang baik harus ada penggunaan isu-isu strategis dan diaspirasikan melalui kegiatan lain selain demo.
"Penyampaian aspirasi kan bisa dilakukan dengan langsung menyurati lembaga terkait. Tidak harus demo membakar-bakar dan merusak fasilitas umum," ujarnya.
Namun demikian, Surya juga meminta agar pemerintah daerah memenuhi tuntutan para mahasiswa, termasuk soal menurunkan harga BBM subsidi dengan cara musyawarah mufakat dan tidak menimbulkan kegaduhan.
Sebab, bagaimanapun kenaikan harga BBM subsidi tidak hanya berdampak pada sektor transportasi, tetapi juga berdampak pada pendapatan masyarakat sektor pertanian.
"Memang banyak yang terdampak pada kenaikan BBM tapi harus disikapi dengan bijak dan damai. Agar pelaku ekonomi bisa masuk ke Bengkulu, kita juga wajib menjaga stabilitas dan kondusifitas daerah. Dengan begitu isu yang muncul menjadi referensi investor akan berdampak positif," tukasnya. (mb)
Bagikan