Kamis, 25 September 2025 04:29 WIB
Penulis:Herlina
MEDAN, LyfeBengkulu.com- Peringatan Hari Ayurveda ke-10 digelar di Medan pada Selasa (23/9/2025), bekerja sama antara Konsulat Jenderal India di Medan dan Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara (USU). Acara ini dipimpin langsung oleh Konsul Jenderal India di Medan, Bapak Ravi Shanker Goel, dengan tujuan mempromosikan, menyebarluaskan, dan mempopulerkan Ayurveda sebagai sistem kesehatan holistik.
Mulai tahun ini, Hari Ayurveda ditetapkan setiap 23 September, bertepatan dengan ekuinoks musim gugur—saat siang dan malam hampir sama panjang. Momentum ini melambangkan keseimbangan alam, sejalan dengan filosofi Ayurveda yang menekankan harmoni antara pikiran dan tubuh.
“Hari Ayurveda telah berkembang menjadi platform global yang menunjukkan relevansi pengetahuan tradisional dalam menghadapi tantangan kesehatan modern. Tahun ini menjadi perayaan ke-10 sejak pertama kali digelar pada 2016,” ujar Ravi Shanker Goel dalam sambutannya.
Acara tahun ini juga menjadi tindak lanjut dari Nota Kesepahaman (MoU) tentang Penjaminan Mutu Pengobatan Tradisional yang ditandatangani antara Komisi Farmakope untuk Pengobatan India & Homeopati, Kementerian Ayush, dan Badan POM RI. Penandatanganan MoU tersebut berlangsung saat kunjungan Presiden Indonesia, Bapak Prabowo Subianto, ke India sebagai tamu kehormatan pada Hari Republik India, 26 Januari 2025.
Beberapa poin utama kerja sama meliputi:
Kerja sama ini mencerminkan pengakuan global atas pentingnya pengobatan tradisional sebagai bagian dari layanan kesehatan modern.
Peringatan kali ini mengangkat tema: “Ayurveda untuk Masyarakat dan Planet” (आयुर्वेद जन जन के लिए, पृथ्वी के कल्याण के लिए). Tema ini menekankan keseimbangan ekologis, pelestarian tanaman obat, serta praktik hidup sehat yang berkelanjutan. Ayurveda dipandang tidak hanya sebagai metode penyembuhan, tetapi juga gaya hidup yang menekankan pencegahan, pemulihan, dan keberlanjutan lingkungan.
Ravi Shanker Goel menambahkan, acara ini menghadirkan para pakar pengobatan tradisional dari India dan Indonesia, akademisi, mahasiswa, serta pelaku industri. “Saya berharap para pembicara dan peserta mendapatkan pengalaman interaktif yang bermanfaat, memperkaya pengetahuan, dan mendorong gaya hidup sehat dengan mengadopsi pengobatan tradisional,” ujarnya.
Bagikan