wisata
Sabtu, 14 Mei 2022 20:04 WIB
Penulis:Herlina
Editor:Herlina
GROBOGAN,LyfeBengkulu.com- Ratusan Umat Buddha dari berbagai perwakilan di Indonesia, Sabtu (14/05) pagi, sudah tampak memadati pelataran objek wisata Api Abadi Mrapen di Grobogan, Jawa Tengah.
Mereka terdiri dari para Bikkhu, perwakilan majelis Buddha dan masyarakat Buddha yang hadir untuk mengikuti prosesi pengambilan api Dharma dari api abadi Mrapen.
Ritual pun digelar. Mulai dari penyalaan lilin panca warna bersama Direktur Urusan dan Pendidikan Agama Buddha Ditjen Bimas Buddha Kementerian Agama, Supriadi, hingga gelaran ritual dari perwakilan majelis umat Buddha Indonesia jelang pengambilan api Dharma.
Perwakilan majelis Buddha itu di antaranya Majelis Palpung, Mahanikaya Indonesia, Zhenfo Zong Kasogatan Indonesia, Theravada dan Sangha lainnya. Tepat pukul 12.00 WIB, prosesi pengambilan api Dharma di objek wisata Api Alam Mrapen dimulai.
Para Bikkhu, Panitia Waisak dan Direktur Urusan dan Pendidikan Agama Buddha mulai bergerak ke arah sumber api abadi yang berada persis di samping Batu Bobot Peninggalan Sunan Kalijaga Abad XV.
Sebelum mengambil api, mereka membakar kemenyan sebagai tanda dimulainya pengambilan api abadi Mrapen.
Api Dharma Waisak Nasional 2022 itu disulut menggunakan obor oleh masing-masing perwakilan majelis Buddha dan kemudian dibawa ke mobil bak terbuka.
Prosesi dilanjutkan dengan menyulutkan api ke Angklu berbentuk bunga teratai di atas mobil dan diarak hingga keluar pelataran objek wisata api abadi Mrapen sebelum dibawa menuju Candi Mendut, Magelang dengan pengawalan mobil polisi.
Pengambilan api Dharma di Mrapen merupakan rangkaian perayaan Tri Suci Waisak Nasional 2566 BE Tahun 2022 yang mengusung tema "Jalan Kebijaksanaan Menuju Kebahagiaan".
Direktur Urusan dan Pendidikan Agama Buddha Kemenag Supriyadi dalam sambutannya mengatakan kegiatan pengambilan api abadi ini merupakan rangkaian awal dari proses kegiatan perayaan Waisak Nasional 2022.
"Api merupakan simbol penerangan dan semangat mengobarkan perbuatan bajik yang tidak hanya bermanfaat bagi umat Buddha melainkan untuk semua," kata Supriyadi.
Sementara itu, Ketua Panitia Pengambilan Api Dharma Ester Setiawati Santoso mengatakan
pengambilan api Dharma ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan Waisak Nasional 2566 Buddha Era Tahun 2022 yang sempat terhenti selama dua tahun akibat pandemi Covid-19.
Menurut Eater. Api dharma yang bersumber dari api alam Mrapen ini merupakan api abadi, lambang yang memancarkan cahaya gemerlapan, menghapuskan keadaan suram menjadi terang, menembus ketidaktahuan dalam kehidupan.
"Terlebih kondisi saat ini sehingga terayoni menuju kesempurnaan dengan bersama-sama kita menyucikan hati dan pikiran tinggalkan rasa kebencian dan egois yang dapat melepas belenggu penderitaan," kata Ester.
"Dengan lambang api ini, kami perwakilan umat Buddhis Indonesia berupaya menjadikan kebersamaan dan kerukunan hidup umat beragama yang dilandasi oleh cinta kasih dan welas asih yang sifatnya universal yang merupakan rangkaian seluruh aktivitas Buddha Dharma dalam bingkai NKRI dan UUD 1945, Pancasila, dan Bhinneka Tunggal Ika, " sambungnya.
Penyelenggara Bimas Buddha Kemenag Kabupaten Magelang, Saring mengatakan detik-detik Waisak akan digelar pada Senin, 16 Mei 2022, pukul 11.13.46 WIB. Kemudian sorenya dilangsungkan Dharmasanti.
"Prosesi seperti biasa perjalanan dari Candi Mendut, mampir di Pawon dan terakhir di Candi Borobudur. Arakan-arakan sekitar jam 8 pagi, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan," tandas Saring.
Bagikan
wisata
5 bulan yang lalu