Menelusuri Kiprah Harry Danardojo, Arsitek Restrukturisasi Danareksa

Rabu, 29 Oktober 2025 19:25 WIB

Penulis:Redaksi Daerah

Editor:Redaksi Daerah

Profil Harry Danardojo: Profesional Keuangan di Balik Restrukturisasi Krisis Danareksa
Profil Harry Danardojo: Profesional Keuangan di Balik Restrukturisasi Krisis Danareksa

JAKARTA – Kabar duka datang dari keluarga besar Alumni Pangudi Luhur 1984 dan kalangan dunia keuangan. Salah satu alumnus mereka, Harry Nugroho Prasetyo Danardojo, berpulang pada Minggu, 26 Oktober 2025, akibat sebuah insiden tragis di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Dalam dunia pasar modal dan BUMN, Harry Danardojo dikenal sebagai profesional berpengaruh dengan kontribusi besar. Ia tercatat berperan penting dalam proses restrukturisasi PT Danareksa (Persero) setelah krisis ekonomi 1998. Berikut perjalanan kariernya di sektor keuangan nasional.

1. Kronologi Insiden Tumbangnya Pohon Palem

Peristiwa ini terjadi di Jalan Metro Pondok Indah Raya, Kebayoran Lama. Laporan BPBD DKI Jakarta menyebut hujan deras dan angin kencang menyebabkan pohon palem setinggi 15 meter tumbang. Pohon berdiameter 60 sentimeter itu menimpa mobil Lexus korban.

Insiden yang terjadi sekitar pukul 13.59 WIB tersebut menyebabkan Harry Danardojo meninggal dunia di lokasi. Petugas gabungan dari BPBD, Gulkarmat, dan kepolisian segera bergerak ke lokasi untuk melakukan evakuasi dan memulihkan arus lalu lintas.

2. Jejak Karier: Membenahi Danareksa Pasca-Krisis

Di dunia keuangan, nama Harry Danardojo bukanlah sosok asing. Kariernya disorot publik pada awal 2000-an, ketika ia bergabung dengan jajaran manajemen PT Danareksa (Persero). Ia mengemban tugas sebagai Managing Director di BUMN sekuritas tersebut.

Ia masuk di masa paling kritis, memimpin restrukturisasi besar-besaran Danareksa pasca-krisis moneter 1998. Saat itu, perusahaan BUMN tersebut tengah berjuang menghadapi tekanan finansial berat akibat kerugian dari berbagai aset bermasalah yang dimilikinya.

Harry Danardojo pernah mengungkapkan bahwa pada tahun 2001, Danareksa mencatat kerugian sekitar Rp495 miliar. Sebagian besar kerugian itu berasal dari pencadangan atas aktiva tak produktif yang harus ditanggung oleh perusahaan BUMN tersebut.

3. Fokus pada Tata Kelola dan Lintas Sektor

Di tengah situasi krisis, Harry Danardojo tidak sekadar membenahi angka di laporan keuangan. Jejaknya yang paling diingat adalah komitmennya dalam menanamkan nilai transparansi. Ia juga fokus menerapkan tata kelola keuangan yang bersih di tubuh BUMN tersebut.

Pengalamannya tidak hanya di pasar modal. Profil profesionalnya mencatat ia adalah seorang eksekutif dengan pengalaman menyeluruh di berbagai sektor. Ia menguasai bidang energi terbarukan, transportasi, dan logistik, yang memberinya pandangan luas dalam analisis kebijakan.

4. Gairah pada Perusahaan 'On the Bubble'

Salah satu hal menarik dari profil profesionalnya adalah ketertarikannya pada startup tahap awal. Ia juga fokus pada perusahaan yang sedang berada "on the bubble", atau perusahaan dengan potensi besar namun sedang dalam fase kritis.

Istilah ini merujuk pada perusahaan yang berada di fase kritis dalam perjalanan bisnisnya. Harry Danardojo dikenal memiliki keahlian mumpuni di bidang merger & acquisition (M&A) untuk membantu perusahaan-perusahaan tersebut agar bisa bertumbuh.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.id oleh Alvin Bagaskara pada 27 Oct 2025 

Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 29 Okt 2025