Pabrik AC Hunian Skala Penuh Pertama di Indonesia Resmi Beroperasi, DAIKIN Perkuat Industri Pendingin Udara Nasional

Minggu, 18 Mei 2025 18:11 WIB

Penulis:Herlina

Screenshot 2025-05-18 181036.png
Pabrik AC hunian skala penuh pertama di Indonesia milik DAIKIN resmi beroperasi di kawasan industri Cikarang, menjadi tonggak penting dalam industri pendingin udara nasional. (foto: istimewa)

CIKARANG, LyfeBengkulu.com– PT Daikin Industries Indonesia (DIID) resmi memulai produksi massal AC hunian di fasilitas pabrik AC skala penuh pertama di Indonesia. Pabrik ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat posisi DAIKIN di pasar Asia sekaligus mendukung pertumbuhan industri elektronik Indonesia, terutama sektor pendingin udara berbasis teknologi hemat energi dan ramah lingkungan.

Unit AC hunian "Made in Indonesia" ini dijadwalkan mulai dipasarkan secara lokal pada Juli 2025, menjadikan DAIKIN sebagai pelopor produsen AC dengan basis produksi penuh di dalam negeri.

Strategi Ekspansi Regional DAIKIN di Asia

Masanori Togawa, Representative Director, Chairman of the Board, dan CEO Daikin Industries, Ltd., menekankan bahwa pabrik ini merupakan bagian dari strategi global DAIKIN yang berfokus pada lokalisasi produksi untuk memperkuat hubungan dengan pasar lokal. “Dengan pabrik ini, kami bisa menyuplai produk lebih cepat dan andal, sekaligus memastikan kualitas tinggi khas DAIKIN tersedia untuk konsumen Indonesia,” ujar Togawa.

Pabrik AC Lokal untuk Masa Depan Berkelanjutan

Naofumi Takenaka, President & COO Daikin Industries, Ltd., menggarisbawahi pentingnya peran pabrik ini dalam mendukung lingkungan berkelanjutan. DAIKIN menggabungkan teknologi otomasi, sistem hemat energi, dan pemantauan konsumsi listrik sebagai wujud komitmen terhadap efisiensi energi dan pengurangan jejak karbon.

Selain itu, fasilitas ini menciptakan lebih dari 2.500 lapangan kerja baru serta menjadi pusat pengembangan SDM lokal dalam teknologi tata udara modern.

Dukung Daya Saing Industri Dalam Negeri

Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti menyampaikan bahwa investasi DAIKIN sejalan dengan prioritas pemerintah dalam memperkuat industri nasional dan memperluas kapabilitas ekspor. Ia menilai kehadiran pabrik ini dapat memberikan multiplier effect, mulai dari penguatan rantai pasok lokal, peningkatan daya saing, hingga transfer teknologi.

Sementara itu, Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza menegaskan bahwa fasilitas ini dapat membantu mengurangi impor AC hunian, yang tahun lalu mencapai USD 420,46 juta. “DAIKIN diharapkan mendorong kandungan lokal dengan memproduksi komponen utama seperti kompresor AC di Indonesia,” ujarnya.

Menuju Indonesia sebagai Basis Produksi Regional

DAIKIN berambisi menjadikan Indonesia sebagai basis produksi dan ekspor AC ke pasar ASEAN. Dengan dukungan jaringan global DAIKIN serta penerapan teknologi terkini, pabrik ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan domestik sekaligus merambah pasar internasional.

Khamhaeng Boonthavee, Presiden Direktur DIID, menyatakan bahwa fasilitas ini dirancang dengan standar produksi Jepang, berkat kolaborasi dengan pabrik DAIKIN di Jepang, Thailand, dan Malaysia. Pabrik ini juga mengadopsi teknologi Internet of Things (IoT) dan mesin hemat energi.

Fokus pada Inovasi AC Inverter dan Efisiensi Energi

Menurut Budi Mulia, Direktur DIID dan PT Daikin Airconditioning Indonesia (DID), pabrik ini memiliki kapasitas hingga 1,5 juta unit per tahun, dengan fokus pada tiga model AC hunian berbasis teknologi inverter hemat energi. Hal ini mendukung komitmen DAIKIN terhadap penghematan energi dan kelestarian lingkungan, sejalan dengan program pemerintah Indonesia.

Pabrik ini juga membuka peluang bagi UMKM Indonesia untuk menjadi bagian dari rantai pasok DAIKIN, memperkuat ekosistem industri lokal.

“Investasi ini mencerminkan komitmen DAIKIN terhadap kualitas, inovasi, dan keberlanjutan sosial-lingkungan. Kami yakin kehadiran pabrik ini akan membawa manfaat besar bagi masyarakat dan industri Indonesia,” tutup Budi Mulia.