Pahami Peringatan Hari Kesadaran Autisme Sedunia Tiap 2 April

Selasa, 02 April 2024 16:48 WIB

Penulis:Redaksi Daerah

Editor:Redaksi Daerah

Kenali Kondisi Autisme yang Diperingati Setiap 2 April
Kenali Kondisi Autisme yang Diperingati Setiap 2 April (Istimewa)

JAKARTA - Dunia memperingati Hari Kesadaran Autisme Sedunia setiap tanggal 2 April. Peringatan ini sekaligus sebuah kesempatan untuk meningkatkan kesadaran tentang gangguan spektrum autisme (ASD) yang memengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. 

Dikutip dari National Institute of Mental Health pada Selasa, 2 April 2024, autisme adalah gangguan neurologis dan perkembangan yang mempengaruhi cara seseorang berinteraksi dengan orang lain, berkomunikasi, belajar, dan berperilaku.

ASD: Gangguan Spektrum dengan Beragam Gejala

ASD atau Autism Spectrum Disorder juga sering dikenal sebagai gangguan "spektrum" karena variasi luas dalam jenis dan tingkat keparahan gejala yang dialami individu. 

Meskipun gejala ASD umumnya muncul pada 2 tahun pertama kehidupan, diagnosa bisa dilakukan pada usia berapa pun. 

American Psychiatric Association, melalui Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Jiwa (DSM-5), mengidentifikasi tiga area utama yang terpengaruh oleh ASD yaitu kesulitan dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain, minat yang terbatas dan perilaku berulang, serta gejala yang memengaruhi kemampuan mereka untuk berfungsi di sekolah, tempat kerja, dan kehidupan sehari-hari.

Tanda dan Gejala ASD

Tanda dan gejala ASD mencakup berbagai perilaku dalam komunikasi sosial/interaksi dan pembatasan/berulang. 

Perilaku tersebut meliputi kesulitan dalam berinteraksi dengan mata, tidak merespons atau lambat merespons panggilan nama, minat yang terlalu fokus pada topik tertentu, serta sensitivitas terhadap masukan sensorik. 

Orang dengan ASD juga mungkin memiliki kelebihan, seperti kemampuan belajar secara detail dan mengingat informasi untuk jangka waktu yang lama.

Penyebab dan Diagnosis ASD

Meskipun penyebab utama ASD belum diketahui, penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik dan lingkungan berperan dalam perkembangannya. 

Faktor risiko termasuk memiliki saudara kandung dengan ASD, orang tua yang lebih tua, dan kondisi genetik tertentu. 

Diagnosis ASD melibatkan evaluasi perilaku dan perkembangan seseorang. Skrining dilakukan pada pemeriksaan kesehatan anak, dengan evaluasi tambahan jika diperlukan.

Pengobatan dan Dukungan untuk ASD

Pengobatan untuk ASD sebaiknya dimulai secepat mungkin setelah diagnosis. Pengobatan dapat mencakup penggunaan obat untuk mengobati gejala spesifik, serta intervensi perilaku, psikologis, dan pendidikan. 

Program-program ini membantu individu dengan ASD belajar keterampilan sosial, mengurangi perilaku yang mengganggu, dan meningkatkan kekuatan mereka.

Sumber daya lainnya, seperti kelompok dukungan autisme dan layanan lokal, juga tersedia untuk membantu individu dengan ASD dan keluarga mereka.

Pemahaman dan dukungan terhadap individu dengan ASD sangat penting untuk membantu mereka mencapai potensi penuh mereka. Melalui kesadaran dan pendidikan, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan ramah terhadap semua individu, termasuk mereka yang hidup dengan autisme.

 Oleh karena itu, peringatan Hari Kesadaran Autisme Sedunia setiap tanggal 2 April adalah kesempatan bagi kita semua untuk menunjukkan dukungan dan empati terhadap komunitas autisme di seluruh dunia.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Rumpi Rahayu pada 02 Apr 2024 

Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 02 Apr 2024