Pelaku Ekonomi Kreatif Didorong Berkoperasi

Selasa, 30 Agustus 2022 05:52 WIB

Penulis:Herlina

Editor:Herlina

WhatsApp Image 2022-08-29 at 7.34.12 PM.jpeg
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Diskop-UMKM) Kota Bengkulu, Nurlia Dewi, melalui giat pelatihan vokasional kewirakoperasian bagi pelaku usaha sektor Ekraf di Kota Bengkulu. (foto : ist/lyfebengkulu.com)

BENGKULU,LyfeBengkulu.com-  Pelaku ekonomi kreatif (Ekraf) di Provinsi Bengkulu didorong mengemas fokus bisnisnya dalam bentuk koperasi karena dianggap dapat menumbuhkan pusat pengembangan sehingga akan memiliki kekayaan komunitas yang kreatif dan lebih luas.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Diskop-UMKM) Kota Bengkulu, Nurlia Dewi, melalui giat pelatihan vokasional kewirakoperasian bagi pelaku usaha sektor Ekraf di Kota Bengkulu. 

Dalam pelatihan itu pemerintah mengajak pelaku ekraf sektor fotografer untuk berkoperasi agar menjadi kekuatan ekonomi baru yang besar dan merata. Terlebih pelaku Ekraf fotografi dinilai menjadi salah satu bagian dari usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) masa depan di Indonesia karena berbasis kreativitas dan inovasi.

Menurut Dewi dengan terhimpun ke dalam koperasi, para pelaku ekraf dapat menjadi agregator proyek pekerjaan yang lebih besar. "Adanya koperasi juga akan mempermudah akses pembiayaan dari hulu, produksi, hingga pemasaran," kata dia.

Dengan berkoperasi maka fotografer akan mendapat akses pembiayaan bunga ringan dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) yang saat ini diarahkan untuk memperkuat koperasi produksi.

"Dari sisi pemasaran, penyerapan produk akan lebih terjamin karena koperasi yang menjalin kerja sama dengan offtaker," tambah Dewi.

Lebih lanjut, kata Dewi, kegiatan itu merupakan salah satu upaya bermitra, sekaligus memberikan kesempatan kepada UMKM untuk dapat tumbuh dan bergerak maju.

Namun sayangnya, terang Dewi, pengembangan koperasi saat ini dinilai masih belum optimal. Koperasi yang ada cenderung akan aktif ketika ada pelatihan dan pengguliran bantuan dari pemerintah.

"Anggota koperasi yang cenderung menunggu tanpa ada inisiasi program kerja berkelanjutan, maka usahanya tidak akan berkembang," ujarnya. 

Hal itu terlihat dari jumlah koperasi yang masih aktif sebanyak 760 koperasi dan yang tidak aktif sebanyak 201 koperasi dengan jumlah anggota mencapai 38.960.

"Dari jumlah ini, kelompok Ekraf fotografi belum ada yang berkoperasi. Jadi inilah momen kami mengajak mereka mulai membangun lembaga koperasi dengan menyediakan akses perizinan hingga pendirian lembaganya," pungkasnya. (mb)