Pelaku Industri Sawit Sepakat Promosikan Kerjasama Bipartit Melalui Dialog Sosial

Minggu, 19 Februari 2023 10:08 WIB

Penulis:Herlina

Launch kelapa sawit.png
Deklarasi Bersama untuk Mempromosikan Dialog Sosial demi Industri Kelapa Sawit Berkelanjutan di Indonesia ditandatangani Ketua GAPKI Joko Supriyono, Sekretaris Eksekutif JAPBUSI Nursanna Marpaung serta sepuluh pimpinan federasi serikat pekerja/serikat buruh. (foto : istimewa)

JAKARTA, LyfeBengkulu.com- Indonesia menjadi negara produsen minyak sawit terbesar di dunia. Total produksi lebih dari 30 juta ton per tahun dan dengan perkiraan 12 juta hektar yang ditanami.

Untuk meningkatkan kondisi kerja dan kepatuhan terhadap peraturan ketenagakerjaan di industri kelapa sawit, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) dan Jaringan Serikat Pekerja Kelapa Sawit Indonesia (JAPBUSI) menandatangani Deklarasi Bersama untuk Mempromosikan Dialog Sosial demi Industri Kelapa Sawit Berkelanjutan di Indonesia Kamis (16 /02/2023) lalu di Jakarta.

Deklarasi tersebut ditandatangani Ketua GAPKI Joko Supriyono,  Sekretaris Eksekutif JAPBUSI Nursanna Marpaung serta sepuluh pimpinan federasi serikat pekerja/serikat buruh.

Penandatanganan tersebut menandai kerja sama bipartit dan sinergi antara pengusaha dan pekerja industri kelapa sawit Indonesia untuk mengatasi defisit pekerjaan yang layak di sektor ini, mendorong kepatuhan peraturan ketenagakerjaan dan meningkatkan citra industri kelapa sawit Indonesia. 

Deklarasi tersebut berfokus pada peningkatan isu-isu ketenagakerjaan berikut untuk mempromosikan pekerjaan yang layak di industri kelapa sawit.

Diantaranya memastikan kerja sama bipartit tempat kerja yang efektif, menghormati hak dasar atas kebebasan berserikat dan perundingan bersama dan menyelesaikan perselisihan industrial melalui dialog sosial.

Serta meningkatkan keterwakilan pekerja, khususnya pekerja perempuan, dan meningkatkan kapasitas GAPKI dan JAPBUSI melalui berbagai inisiatif di tingkat nasional dan internasional.

Joko Supriyono, Ketua GAPKI, menekankan pentingnya kerja sama bipartit antara pengusaha dan pekerja untuk mewujudkan sektor kelapa sawit Indonesia sebagai sektor yang berkelanjutan.

“Untuk meningkatkan citra sawit, kita perlu bekerja Bersama dengan berbagai aktor termasuk meningkatkan komunikasi dan kemitraan dengan organisasi serikat pekerja/serikat buruh. Kami percaya pada nilai dialog yang efektif dan konstruktif karena menghormati hak-hak pekerja tidak hanya baik untuk bisnis tetapi juga baik untuk pekerja,”
ujarnya.

Sementara Nursanna Marpaung, Sekretaris Eksekutif JAPBUSI, menyoroti pentingnya dialog sosial.

“JAPBUSI terdiri dari sepuluh federasi serikat pekerja secara nasional dan mencakup lebih dari 10 juta pekerja di sektor kelapa sawit. Kami yakin dengan memadukan kekuatan dengan pemberi kerja melalui dialog sosial, kami dapat secara terbuka mendiskusikan upaya-upaya untuk meningkatkan kepatuhan pada peraturan ketenagakerjaan di industri kelapa sawit, meningkatkan produktivitas dan memastikan keberlanjutan sektor penting ini,” katanya.

Sementara itu Michiko Miyamoto, Direktur ILO di Indonesia, memuji upaya yang dilakukan GAPKI dan JAPBUSI sebagai landasan untuk memenuhi mandat Presiden Joko Widodo untuk memastikan pembangunan berkelanjutan industri kelapa sawit melalui dialog sosial.

“Hubungan pekerja-manajemen yang baik sangat penting untuk penciptaan pekerjaan yang layak dan promosi kondisi kerja yang layak di sektor kelapa sawit yang pada gilirannya akan berkontribusi pada peningkatan produktivitas dan iklim investasi yang lebih baik,” katanya.

Penandatanganan Deklarasi akan diikuti dengan pembentukan gugus tugas untuk mengembangkan rencana kerja khusus dalam meningkatkan dan menerapkan standar ketenagakerjaan serta mengatasi defisit pekerjaan yang layak di sektor ini. (**)