Jaga Ekosistem Mangrove Melalui Pengembangan Eko Eduwisata

Herlina - Senin, 15 Agustus 2022 21:16 WIB
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah meresmikan Kampung Jenggalu Kito sekaligus menyambut pemecahan Rekor Muri Minum Teh Mangrove di Kampung Jenggalu Kito, Senin (15/08). (foto : mb/lyfebengkulu.com)

BENGKULU,LyfeBengkulu.com- Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mendorong berbagai komunitas lingkungan mengembangkan Eko Eduwisata demi menjaga ekosistem mangrove.

Bengkulu yang memiliki panjang garis pantai mencapai 525 KM dengan pesona wisata alam yang sangat indah. Salah satunya adalah pesona ekowisata mangrove Kampung Jenggalu Kito Kota Bengkulu.

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah meresmikan Kampung Jenggalu Kito sekaligus menyambut pemecahan Rekor Muri Minum Teh Mangrove di Kampung Jenggalu Kito, Senin (15/08)

"Pagi ini kita meresmikan Kampung Jenggalu Kito. Ini menjadi salah satu pusat wisata alam yang berbasis hutan mangrove," jelas Gubernur Rohidin.

Mangrove, menurutnya, memiliki manfaat untuk mencegah terjadinya abrasi di pesisir pantai dan juga menghalau tsunami serta menjadi ekosistem bagi berbagai macam biota laut.

Gubernur Rohidin mengapresiasi langkah Latun yang mendirikan pemberdayaan masyarakat berbasis lingkungan. Dia pun berharap kegiatan - kegiatan pemberdayaan masyarakat dapat terus dilakukan termasuk proses pembibitan dan sebagainya.

Ia berharap ke depannya pelestarian kawasan hutan mangrove di Bengkulu di wilayah pesisir terus terjaga dan berkelanjutan.

"Maka kehadiran teman - teman Latun yang menjadi lembaga pengelola yang dibentuk oleh masyarakat ini sangat positif. Kita memberikan dukungan untuk itu," terang Gubernur Rohidin.

Sementara itu Direktur Latun Bengkulu Ari Anggoro menuturkan bahwa edu ekowisata ini merupakan wilayah kawasan ekosistem mangrove di bawah BKSDA yang dikelola oleh lembaga Latun.

Latun juga menjadi inisiator untuk menggerakkan konservasi mangrove dan mitigasi bencana melalui edukasi ekowisata mangrove di sekitar kawasan.

Tak hanya itu, kehadirannya juga membawa konsep pemberdayaan masyarakat kalangan UMKM untuk mengelola berbagai produk berbahan mangrove, di antaranya adalah teh mangrove, kerupuk mangrove, dan kripik mangrove.

"Kedepan kita akan coba menginisiasi untuk kopi mangrove, sirup mangrove dan semuanya yang berasal dari ekosistem mangrove," terang Ari Anggoro. (mb)

Editor: Herlina

RELATED NEWS