Kasus PMK di Bengkulu Naik, Diduga karena Lalu Lintas Truk Logistik

Herlina - Jumat, 26 Agustus 2022 11:54 WIB
Ilustrasi

BENGKULU,LyfeBengkulu.com- Kasus penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang pada ternak berkuku belah di Provinsi Bengkulu bertambah 228 kasus per Kamis (25/08). Kondisi itu diduga terjadi karena lalu lintas truk logistik lintas pulau dan lintas provinsi.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi Bengkulu, Muhammad Syarkawi mengatakan berdasarkan hasil pemeriksaan sampel ternak yang diambil pada hari sebelumnya, 228 sampel dinyatakan positif PMK.

"Per Kamis ada penambahan 228 kasus. Jadi saat ini masih ada 3.020 sisa kasus aktif," kata Syakawi, Jumat (26/08).

Secara keseluruhan, pemerintah melaporkan ternak terpapar PMK di daerah dalam acuan data Isikhnas Kementerian Pertanian sebanyak 8.856 ternak. Perkembangan kasus ini meningkat signifikan sejak merebaknya PMK dalam dua bulan terakhir.

Penambahan ini ditengarai adanya lalulintas ternak dari Provinsi Lampung, Sumatera Utara dan Sumatera Barat yang dibiarkan masuk tanpa adanya pengetatan.

Dengan adanya kenaikan kasus tersebut, Syarkawi meminta ada perhatian serius dari pemerintah kabupaten khsusunya di wilayah perbatasan Bengkulu. Diharapkan pemerintah setempat lebih memperketat implementasi regulasi lalu lintas di setiap pintu masuk.

"Pengetatan itu dapat dilakukan dengan lebih mengoptimalkan biosecurity mulai dari lingkup terkecil. Sebab lemahnya pelaksanaan biosecurity menjadi ancaman nyata bagi wilayah sebelahnya," terang Syarkawi.

Selain biosecurity, Syarkawi juga menekankan strategi lain dalam menekan angka kasus PMK, yakni potong bersyarat, pengobatan, dan vaksinasi.

Melalui strategi potong bersyarat, hewan ternak yang terinfeksi virus PMK dan atau tidak dapat disembuhkan, Syarkawi meminta agar dipotong bersyarat saja agar tidak menulari hewan ternak yang lain.

Selanjutnya, mengobati hewan ternak yang terinfeksi virus PMK dan meningkatkan imunitasnya juga disarankan Suharyanto agar dilaksanakan dengan baik dan tepat waktu. Selain pengobatan, pemberian vaksinasi pada hewan ternak juga sangat penting untuk dilakukan, khususnya bagi ternak yang sehat di dalam zona merah.

"Sejauh ini ternak dipotong bersyarat sebanyak 29 ekor. Untuk vaksinasi telah teralisasi mencapai 19,780 dosis disebar di 10 kabupaten/kota di Bengkulu," tutupnya.(mb)

Editor: Herlina

RELATED NEWS