Kenali Dampak Perubahan Iklim pada Munculnya Penyakit yang Meningkat
JAKARTA - Pengaruh perubahan iklim baru-baru ini dapat memengaruhi kesehatan manusia secara signifikan. Pemanasan global yang cepat telah menyebabkan perubahan iklim, yang memiliki dampak besar terhadap kesehatan manusia. Dampaknya termasuk peningkatan kasus penyakit yang ditularkan melalui vektor, air, dan makanan.
Kesehatan manusia dipengaruhi oleh kondisi lingkungan sekitarnya. Infeksi penyakit bisa terjadi ketika ada ketidakseimbangan antara lingkungan, agen penyakit, dan inang.
Seperti yang dilansir dari laman resmi Kemenkes, perubahan iklim adalah salah satu faktor lingkungan yang berdampak langsung pada kesehatan masyarakat. Perubahan iklim bisa mempengaruhi reproduksi penyakit yang ditularkan oleh vektor karena berhubungan dengan faktor suhu, kelembaban udara, dan curah hujan.
- Kerap Disepelekan, Inilah Manfaat Tersembunyi dari Kebiasaan Bersyukur
- 5 Cara Cerdas Menabung Lebih Banyak Uang
- Tips Manfaatkan Angpao dengan Alokasikan ke 3 Pos Ini
Vektor adalah hewan yang tidak memiliki tulang belakang dan dapat menyebarkan agen penyakit dari satu inang ke inang lain yang rentan. Vektor dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu vektor mekanis dan biologis. Agen penyakit hanya ditularkan jika vektor biologis terjadi perkembangbiakan dari satu tahap ke tahap berikutnya di dalam tubuhnya. Contohnya adalah nyamuk.
Perubahan iklim memengaruhi siklus hidup dan aktivitas penghisapan nyamuk. Hal ini disebabkan oleh sifat nyamuk yang tergantung pada suhu lingkungan. Tahapan hidup yang paling rentan terhadap perubahan iklim adalah larva menjadi dewasa.
Peningkatan suhu dapat mempercepat proses perkembangan larva menjadi dewasa, yang kemudian meningkatkan intensitas penghisapan nyamuk. Ini berdampak pada peningkatan penularan penyakit.
Beberapa jenis nyamuk, seperti Anopheles gambiae, A. funestus, A. darlingi, Culex quinquefasciatus, dan Aedes aegypti, dapat dipengaruhi oleh perubahan iklim. Faktor-faktor lingkungan seperti suhu, presipitasi, angin, dan sinar matahari memengaruhi tingkat kelangsungan hidup, reproduksi, dan distribusi agen penyakit, sehingga memengaruhi kemampuan agen penyakit tersebut untuk beradaptasi.
Penyakit yang ditularkan oleh nyamuk masih menjadi masalah kesehatan masyarakat utama di daerah tropis dan subtropis. Penyakit ini hanya terjadi jika semua faktor, termasuk vektor, iklim, patogen, dan populasi manusia yang rentan, berada dalam satu waktu dan tempat. Perubahan iklim secara global dapat meningkatkan risiko infeksi penyakit yang ditularkan oleh nyamuk karena dapat menyebabkan peningkatan jumlah vektor dan patogen.
- 7 Rekomendasi Tanaman Obat untuk Ditanam di Rumah
- Cara Cek Perkiraan Tagihan Listrik Lewat HP
- 4 Tips yang Wajib Anda Ketahui agar Selamat Sampai Tujuan saat Naik Sepeda Motor
Untuk mencegah penularan penyakit oleh nyamuk, langkah-langkah pencegahan seperti penggunaan kelambu yang telah diperlakukan dengan pestisida, gerakan 3 M (Menguras, Mengubur, dan Menutup) tempat penampungan air, dan sanitasi lingkungan sangat penting. Dengan demikian, untuk mengatasi risiko penyakit yang ditularkan oleh nyamuk akibat perubahan iklim, diperlukan tindakan kolaboratif dari semua pihak.
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh pada 12 Feb 2024