Kenali Tokopedia Now: Fitur yang Baru Saja Berhenti Beroperasi

Redaksi Daerah - Senin, 15 Juli 2024 13:48 WIB
Ketahui Apa Itu Fitur Tokopedia Now yang Ditutup Mulai 15 Juli 2024 (dok. Perseroan)

JAKARTA – Pada tahun 2021 lalu, Tokopedia memperkenalkan fitur Tokopedia NOW! yang memungkinkan layanan pengiriman cepat dengan teknologi geo-tagging.

Tokopedia NOW! menjadi sebuah layanan inovatif yang menggunakan teknologi geo-tagging untuk membantu masyarakat memperoleh produk kebutuhan harian, termasuk sembako seperti daging, sayuran, buah-buahan, dan makanan ringan, dengan pengiriman maksimal dua jam setelah pembayaran.

Melalui Tokopedia NOW!, masyarakat bisa berbelanja ribuan produk dari berbagai pelaku usaha, termasuk UMKM lokal, dengan lebih cepat dan efisien tanpa harus meninggalkan rumah. Setiap pesanan akan diproses dan dikirim langsung oleh Tokopedia dalam waktu dua jam.

Selain menawarkan waktu pengiriman yang sangat cepat dan gratis ongkir, Tokopedia NOW! juga memberikan nilai tambah lainnya untuk berbelanja lebih hemat, seperti flash sale, diskon, dan cashback hingga Rp50 ribu.

Masyarakat dapat mengakses layanan Tokopedia NOW! dengan mengetik kata 'Now' pada kolom pencarian di aplikasi Tokopedia. Layanan tersebut disediakan di hampir seluruh kotamadya Jakarta dan akan segera merambah kota-kota lainnya di Indonesia.

Peluncuran Tokopedia NOW! merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Tokopedia untuk mendukung inisiatif Hyperlocal. Inisiatif ini bertujuan mendekatkan pembeli dengan penjual terdekat, sehingga mendorong pemerataan ekonomi digital di Indonesia.

Ditutup pada 15 Juli 2024

Tokopedia, salah satu platform e-commerce terbesar di Indonesia, akan mengakhiri operasional fitur Tokopedia NOW! tepatnya pada tanggal 15 Juli. Informasi ini disampaikan perusahaan melalui notifikasi yang muncul di aplikasi mereka.

Bagi pengguna yang belum sempat memanfaatkan layanan ini, Tokopedia menyarankan untuk segera melakukan pembelian sebelum tanggal 15 Juli. Setelah tanggal tersebut, Tokopedia NOW! tidak akan tersedia lagi di platform mereka.

Pengumuman ini juga menjadi pengingat bagi pengguna untuk segera menyelesaikan transaksi dan memanfaatkan layanan Tokopedia NOW! sebelum resmi dihentikan. Adapun, untuk informasi lebih lanjut, pengguna dapat memantau notifikasi dan pemberitahuan resmi dari Tokopedia.

Bagaimana Dampak terhadap Pelaku Ritel?

Fenomena belanja online di Indonesia mengalami lonjakan signifikan pada tahun 2020-2021, terutama di sektor grosir, seiring dengan meningkatnya aktivitas masyarakat di rumah akibat pandemi.

Hal ini diungkapkan oleh Direktur Ekonomi Digital Celios, Nailul Huda, yang mencatat bahwa pada periode tersebut, platform quick commerce mencapai puncak permintaan.

Menurut Nailul, tingginya permintaan tersebut bahkan mendorong pelaku ritel minimarket untuk ikut terjun ke pasar quick commerce semacam Tokopedia NOW!

“Pada tahun 2020-2021 fenomena belanja grocery melalui online shopping meningkat sangat tajam karena orang memang berkegiatan lebih banyak di rumah. Pada saat itu, platform quick commerce mengalami peak demand, yang pada akhirnya membuat pelaku ritel minimarket juga terjun ke pasar quick commerce,” ungkap Nailul kepada TrenAsia, Kamis, 11 Juli 2024.

Baca Juga: Bukan Digantikan TKA China, Apindo Menilai Rasionalisasi SDM di TikTok Shop-Tokopedia Sebagai Reengineering Perusahaan

Namun, Huda menambahkan bahwa tren ini mulai berubah pada tahun 2022. Ia memprediksi bahwa hanya platform quick commerce dengan jaringan outlet yang paling lengkap dan ekosistem kurir yang kuat yang akan bertahan.

Menurutnya, kedua faktor ini dimiliki oleh pelaku ritel minimarket yang memiliki jaringan luas hingga ke pelosok desa.

“Keduanya dimiliki oleh pelaku ritel minimarket di mana hampir setiap desa ada jaringan minimarket tersebut. Maka yang paling cepat keluar dari quick commerce adalah mereka yang tidak mempunyai jaringan tersebut,” tambahnya.

Nailul juga mencatat perubahan perilaku belanja masyarakat yang kini lebih memilih belanja offline seiring dengan penurunan aktivitas online.

Salah satu contoh konkret dari perubahan ini adalah keputusan Tokopedia untuk menutup layanan Tokopedia Now pada 15 Juli mendatang.

Nailul menjelaskan bahwa Tokopedia Now menghadapi tantangan dalam hal jaringan outlet yang tidak sebanyak pesaingnya, meskipun mereka memiliki kekuatan di sisi kurir.

“Tokopedia Now juga harus mempunyai jaringan yang kuat. Dari sisi kurir mungkin kuat, tapi apakah outlet yang tergabung cukup banyak? Saya rasa itu masalahnya,” ujar Huda.

Ia juga menyebut bahwa GoTo, induk perusahaan Tokopedia, memiliki layanan serupa di dalam platform on demand Gojek. Hal ini dinilai menjadi salah satu alasan di balik penutupan Tokopedia Now.

“GoTo (induk Tokopedia) juga mempunyai layanan yang serupa di dalam layanan on demand Gojek. Saya rasa itu juga yang menyebabkan Tokopedia Now ditutup tanggal 15 Juli mendatang,” jelas Huda.

Meski demikian, Huda berpendapat bahwa penutupan Tokopedia Now tidak akan berdampak signifikan bagi pelaku UMKM yang menjadi supplier. Menurutnya, jika layanan tersebut menguntungkan bagi supplier, Tokopedia tidak akan menutupnya.

“Bagi pelaku UMKM yang jadi supplier tentu terpukul namun memang jika menguntungkan bagi supplier, ya Tokopedia nampaknya tidak akan menutup layanan ‘Now’-nya mas. Jadi saya rasa tidak akan terpengaruh. Bagi Tokopedia sendiri juga tidak akan terpengaruh signifikan,” tutup Huda.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Idham Nur Indrajaya pada 12 Jul 2024

Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 15 Jul 2024

Editor: Redaksi Daerah

RELATED NEWS