5 Kontroversi di Balik Warren Buffett, Orang Terkaya Keenam di Dunia

Redaksi Daerah - Jumat, 26 April 2024 10:48 WIB
5 Kontroversi Warren Buffett, Orang Terkaya Keenam di Dunia

JAKARTA – Warren Buffett terkenal sebagai seorang investor, pengusaha, dan filantropis asal Amerika Serikat. Buffett sapaan akrabnya lahir pada 30 Agustus 1930, dan dikenal sebagai "Orakel Omaha" karena kemampuannya dalam membuat keputusan investasi yang cerdas dan berhasil.

Buffett adalah ketua dan CEO Berkshire Hathaway, sebuah perusahaan induk yang mengelola berbagai macam bisnis dan investasi. Dia terkenal karena pendekatannya yang disebut "nilai investasi," yang melibatkan pemilihan saham berdasarkan analisis nilai intrinsik perusahaan, bukan hanya pergerakan pasar saham.

Selama bertahun-tahun, Buffett telah membangun kekayaan pribadi yang sangat besar dan saat ini ia berada di urutan ke-6 orang terkaya di dunia. Menurut Forbes yang dikutip Jumat, 13 Oktober 2023, kekayaan Buffet saat ini mencapai US$115,5 miliar atau setara Rp1.813 triliun. (Asumsi kurs, Rp15,699 per satu dolar).

Buffett telah berkomitmen untuk menyumbangkan sebagian besar kekayaannya melalui Gerakan Filantropi Buffett, yang terlibat dalam berbagai upaya amal dan pendidikan. Ia juga terkenal karena memberikan nasihat investasi yang berharga melalui surat-surat tahunan Berkshire Hathaway dan wawancara media. Hal ini membuat orang menganggapnya sebagai salah satu tokoh terpenting dalam dunia keuangan dan investasi.

Kendati begitu, Buffet tak luput dari kontroversi akibat aksinya dalam berinvestasi kadang berbanding jauh dari yang dituturkan. Berikut ini 5 kontroversi Buffett sebagaimana dirangkum dari berbagai sumber.

Kontroversi Warren Buffett

1. Pajak dan Keadilan Sosial

Salah satu kontroversi utama yang melibatkan Buffett adalah pandangannya tentang sistem pajak Amerika Serikat. Meskipun dia secara terbuka berbicara tentang ketidaksetaraan pajak, dan mendesak untuk peningkatan pajak bagi orang-orang kaya seperti dirinya.

Atas hal ini, Buffett dikecam karena dianggap memanfaatkan celah pajak untuk mengurangi beban pajaknya sendiri. Kritikusnya menunjuk pada struktur perusahaan dan metode perpajakannya yang kompleks sebagai contoh ketidaksesuaian antara kata-katanya dan tindakannya.

2. Investasi di Perusahaan Energi Fosil

Buffett, yang dikenal sebagai pendukung energi terbarukan, telah menerima kritik karena investasinya di perusahaan energi fosil. Meskipun ia secara terbuka mendukung peralihan ke sumber energi yang lebih bersih, beberapa investasinya, seperti di perusahaan-perusahaan minyak dan gas, telah memicu kontroversi.

Akibat tindakannya itu, menciptakan ketidaksesuaian antara pandangan publiknya dan portofolio investasinya. Lantas hal ini menimbulkan pertanyaan tentang sejauh mana dia mempraktikkan apa yang ia promosikan?

3. Berkshire Hathaway 2008

Selama krisis keuangan global pada 2008, Buffett membuat beberapa keputusan investasi kontroversial. Ia memberikan dukungan finansial kepada beberapa bank besar, termasuk Goldman Sachs, yang dianggap oleh banyak orang sebagai salah satu pelaku utama krisis tersebut.

Meskipun ia berpendapat bahwa langkah-langkah ini diperlukan untuk mencegah keruntuhan sistem keuangan secara keseluruhan, beberapa kritikus menyatakan bahwa tindakannya bertentangan dengan prinsip-prinsip nilai investasinya dan memberikan bantuan kepada lembaga-lembaga yang mungkin bertanggung jawab atas krisis tersebut.

4. Investasi di Industri Senjata

Meskipun banyak orang menghargai Buffett sebagai investor etis, Berkshire Hathaway memiliki investasi di perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam industri senjata. Ini termasuk kepemilikan saham di perusahaan-produsen senjata dan produsen komponen senjata.

Keterlibatan dalam industri ini telah menciptakan kontroversi karena dampak negatif yang seringkali terkait dengan pengembangan, produksi, dan perdagangan senjata. Ini menimbulkan pertanyaan etika tentang tanggung jawab sosial perusahaan dan kebijakan investasi yang diikuti oleh Buffett.

5. Investasi di Industri Rokok

Investasi Buffett di industri rokok juga menjadi sumber kontroversi. Beberapa perusahaan tembakau termasuk dalam portofolio investasinya melalui kepemilikan saham di beberapa perusahaan.

Banyak kritikus menegaskan bahwa dengan menanamkan dana dalam industri yang menyebabkan masalah kesehatan masyarakat, Buffett mungkin tidak sejalan dengan nilai-nilai sosial dan etika yang diakui oleh banyak orang.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Alvin Pasza Bagaskara pada 16 Oct 2023

Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 26 Apr 2024

Editor: Redaksi Daerah

RELATED NEWS