Apple Kembangkan Metode AI Berbasis Data Perangkat Pengguna, Apakah Tetap Aman?
JAKARTA — Menurut laporan terbaru dari Bloomberg seperti yang dilansir dari HT Tech, Apple dikabarkan sedang memperkenalkan cara baru untuk melatih model kecerdasan buatannya (AI). Tujuan hal ini adalah untuk meningkatkan performa AI sekaligus menjaga privasi pengguna.
Perubahan ini rencananya akan mulai diterapkan pada perangkat dengan versi beta iOS 18.5 dan macOS 15.5, menurut laporan terbaru dari Bloomberg. Apple juga menjelaskan detailnya dalam sebuah posting blog di situs Machine Learning Research.
Seperti yang Anda ketahui, Apple menggunakan synthetic data, atau data buatan yang tidak berasal dari pengguna asli untuk melatih berbagai fitur AI, seperti asisten menulis dan ringkasan email.
- 7 Faktor yang Membuat Spanyol Jadi Negara Paling Sehat di Dunia
- Sering Tidak Disadari, 7 Kebiasaan Buruk Ini Justru Merusak Frugal Living!
- 6 Cara Disiplin Berolahraga di Tengah Kesibukan Kerja
Pendekatan ini dilakukan memang untuk menjaga privasi, tapi Apple mau tak mau mengakui bahwa data buatan tetap memiliki batasan terutama dalam hal meniru gaya menulis manusia atau pola dalam merangkum pesan panjang.
Metode Pelatihan Baru yang Lebih Fokus pada Privasi
Untuk menyiasati keterbatasan tersebut, kini Apple mengembangkan metode baru yang mampu membandingkan data buatan dengan data pengguna nyata, namun tanpa mengakses isi email pengguna secara langsung.
Jadi, cara kerjanya yaitu Apple akan membuat ribuan email palsu dengan berbagai topik sehari-hari, seperti ajakan bermain tenis pada jam tertentu. Setiap email akan diubah menjadi embedding, atau representasi data yang menggambarkan isi email, seperti topik.
Embedding inilah yang kemudian akan dikirimkan ke sejumlah kecil perangkat milik pengguna yang ikut serta dalam program Device Analytics. Perangkat tersebut akan membandingkan embedding data buatan dengan sampel email asli pengguna yang baru-baru ini diterima, lalu memilih email buatan yang paling mirip.
Selain itu, Apple memastikan bahwa isi email asli maupun hasil pencocokannya tetap sepenuhnya berada di perangkat dan tidak dikirim ke Apple.
Teknik Differential Privacy untuk Melindungi Data Pengguna
Apple menggunakan teknik privasi bernama differential privacy, yang memastikan bahwa sinyal yang dikirim kembali ke server bersifat anonim. Apple hanya menganalisis seberapa sering email buatan tertentu dipilih, tanpa mengetahui perangkat mana yang memilih data tersebut. Informasi anonim ini membantu menyempurnakan fitur AI agar lebih sesuai dengan gaya tulisan pengguna, sambil tetap menjaga privasi.
Metode ini sebetulnya sudah diterapkan Apple pada fitur lain, seperti Genmoji, alat pembuat emoji kustom. Dalam kasus ini, Apple hanya melacak prompt emoji yang populer, misalnya “gajah memakai topi koki” untuk meningkatkan model AI. Sementara prompt yang sangat jarang atau unik tidak dilibatkan dalam analisis, sehingga data yang spesifik milik pengguna tidak pernah dihubungkan ke perangkat tertentu.
Ke depannya, Apple berencana memperluas teknik berfokus privasi ini ke lebih banyak fitur AI, termasuk Image Playground, Image Wand, dan Visual Intelligence, sambil terus menjadikan privasi sebagai prioritas utama.
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh pada 17 Nov 2025
