Barang Impor Murah Membanjiri Pasar? Ini Imbas Tarif Trump

Redaksi Daerah - Kamis, 10 April 2025 13:30 WIB
Waspada Dampak Tarif Trump, Indonesia Beresiko Banjir Barang Impor Murah

JAKARTA - Penerapan kebijakan tarif resiprokal oleh Amerika Serikat dianggap telah mendorong terjadinya pergeseran arah perdagangan global. Negara-negara pengekspor utama yang terdampak oleh tingginya tarif di pasar Amerika kini aktif mencari pasar baru di wilayah lain, termasuk kawasan Asia Tenggara.

Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Chusnunia Chalim, mengungkapkan bahwa Indonesia berpotensi menjadi sasaran masuknya produk impor berharga murah dari negara-negara yang tengah mengalihkan ekspor mereka akibat kebijakan tarif tinggi dari Amerika.

"Efek dari tarif resiprokal Trump masih berlanjut hingga hari ini. Negara-negara besar seperti Tiongkok dan negara Asia lainnya mencari jalur distribusi baru, Indonesia bisa menjadi korban banjir produk impor murah jika pemerintah tidak segera mengoreksi aturan perdagangan kita yang terlalu longgar," ujar Chusnunia dalam keterangannya pada Rabu, 9 April 2025.

Sebelumnya, dalam rapat Dengar Pendapat Komisi VII DPR RI bersama Kementerian Perindustrian pada Juli 2024 terungkap bahwa regulasi impor yang terlalu permisif telah memperparah kondisi industri dalam neger Salah satunya adalah Peraturan Menteri Perdagangan No 8 tahun 2024, yang mempermudah masuknya barang dari luar negeri tanpa kontrol ketat terhadap campaknya terhadap industri nasional.

"Pemerintah harus segera menjalankan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk menata ulang kebijakan industri dan perdagangan Ini saatnya momentum krisis global dijadikan peluang untuk melakukan reformasi kebijakan. Aturan yang selama ini membuka keran impor lebar-lebar harus dikaji ulang secara menyeluruh," tegasnya

Sebagai langkah konkret Chusnunia mengusulkan pembentukan satuan tugas khusus untuk mengawasi arus impor dan memastikan bahwa produk yang masuk ke Indonesia tidak merugikan industri lokal

"Pengawasan yang ketat dan penegakan hukum yang tegas begitu penting. Kita tidak boleh membiarkan industri dalam negeri kita terpuruk akibat serbuan produk impor," pungkasnya.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Debrinata Rizky pada 10 Apr 2025

Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 10 Apr 2025

Editor: Redaksi Daerah
Bagikan

RELATED NEWS