Bengkulu Tak Usulkan Obat Gagal Ginjal
BENGKULU,LyfeBengkulu.com- Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu Herwan Antoni menegaskan pihaknya tidak mengusulkan obat gagal ginjal akut Atipikal Progresif (GgGAPA) ke Kementerian Kesehatan. Hal itu, kata dia, lantaran kasus gagal ginjal akut yang menyerang anak-anak di daerah tidak bertambah.
"Untuk kasus gagal ginjal tidak ada penambahan. Laporannya hanya satu kasus anak meninggal. Jadi untuk saat ini kami tidak mengusulkan," kata Herwan, Jumat (04/11).
Selain itu, Herwan menyebut jumlah ketersedian obat penawar yang diadakan Kementerian terbatas yakni hanya 270 vial jenis Fomepizole dari Amerika Serikat dan Singapura.
"Obatnya hanya untuk daerah dengan jumlah kasus tinggi. Apalagi obatnya ini mahal sekitar Rp16 juta per vial," ujarnya.
- Pembiayaan Berkelanjutan, Dorong Transisi Pemulihan Ekonomi Hijau, Tangguh, dan Inklusif
- Gubernur Bengkulu Resmikan Outlet Bencoolen Coffee di Malaysia
- DP Nol Persen untuk Kredit Rumah dan Mobil Diperpanjang hingga Akhir 2023
Sebelumnya, per Selasa (1/11) Menkes Budi Gunadi Sadikin menyatakan ada 325 kasus gagal ginjal akut di seluruh Indonesia. Dengan jumlah tersebut sebanyak 178 anak meninggal dunia.
"Di Bengkulu mudah-mudahan tidak ada kasus serupa lagi. Apalagi sekarang pemerintah sudah menarik beberapa obat sirup yang terindikasi menjadi penyebab penyakit ini," tutup Herwan. (mb)