Beragam Jenis Pembayaran Non-Tunai dan Kelebihannya
JAKARTA – Sistem pembayaran adalah rangkaian aturan, lembaga, dan mekanisme yang digunakan untuk memindahkan dana dalam rangka memenuhi kewajiban yang timbul dari kegiatan ekonomi. Sistem pembayaran muncul bersamaan dengan konsep ‘uang’ sebagai media pertukaran dalam transaksi barang, jasa, dan keuangan.
Dilansir dari BankIndonesia, secara umum, sistem pembayaran terdiri dari tiga tahap pemrosesan, yakni otorisasi, kliring, dan penyelesaian akhir (settlement).
Dalam sistem pembayaran non-tunai, instrumen yang digunakan meliputi Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK), cek, bilyet giro, nota debit, serta uang elektronik (baik card-based maupun server-based). Sistem pembayaran non-tunai dikelompokkan menjadi dua jenis transaksi, yaitu transaksi nilai besar (wholesale) dan transaksi ritel.
- 7 Kartu Kredit Mewah Untuk Orang Kaya Raya
- Kenali Fenomena Jouhatsu yang Menarik Perhatian di Kalangan Masyarakat Jepang
- Facebook Akhirnya Akui Gunakan Foto Publik Milik Pengguna untuk Melatih AI
Dilansir dari OJK, teknologi yang berkembang pesat membawa banyak kemudahan yang dapat dimanfaatkan. Misalnya, hanya dengan smartphone, Anda bisa melakukan berbagai aktivitas seperti membayar ojek online, berbelanja online, dan mengirim uang tanpa harus pergi ke bank. Ini menunjukkan perubahan kebiasaan masyarakat dari transaksi tunai menuju transaksi non-tunai atau digital.
Cashless society semakin populer dalam beberapa tahun terakhir dan banyak diminati karena dianggap lebih efisien, praktis, cepat, dan mudah. Selain itu, dengan adanya berbagai uang elektronik, dompet digital dengan penawaran menarik seperti cashback, serta kartu debit yang banyak dimiliki oleh nasabah bank, masyarakat tidak perlu lagi repot membawa uang tunai dalam jumlah besar saat bepergian.
Maka dari itu, berikut adalah jenis-jenis alat pembayaran non tunai beserta manfaatnya. Yuk, simak artikel berikut!
Jenis-Jenis Alat Pembayaran Non-tunai
Berikut ini beberapa alat pembayaran non-tunai yang perlu Anda ketahui:
1. Kartu Debit
Kartu debit adalah alat pembayaran non-tunai yang sangat umum digunakan. Kartu ini terhubung langsung dengan rekening bank pemilik. Saat digunakan untuk transaksi, dana akan langsung didebet dari saldo rekening. Biasanya, kartu debit memiliki batas atau limit penggunaan untuk transaksi.
2. Kartu Kredit
Kartu kredit adalah alat pembayaran non-tunai yang memungkinkan pemiliknya untuk melakukan pembelian dengan sistem utang. Dengan kartu kredit, pemilik dapat bertransaksi tanpa harus membayar langsung.Pemilik kartu kredit harus membayar tagihan secara berkala sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat dengan penerbit kartu kredit.
3. Bilyet Giro
Bilyet giro adalah instrumen keuangan yang digunakan untuk mentransfer dana antar rekening bank. Instrumen ini memungkinkan pembayaran non-tunai antara bank.
4. Cek
Cek adalah instrumen pembayaran non-tunai yang lebih tradisional. Terdapat tiga jenis cek yaitu cek atas nama, cek atas unjuk, dan cek silang. Pada cek, pemilik rekening menulis instruksi kepada bank untuk mentransfer sejumlah dana kepada penerima cek.
Meskipun cek masih digunakan, terutama dalam transaksi dengan nominal besar, penggunaannya telah menurun karena adanya alternatif yang lebih efisien seperti kartu debit dan transfer bank.
5. Nota
Nota terbagi menjadi dua jenis yaitu, nota debet dan nota kredit. Nota debet digunakan untuk mengumpulkan pembayaran utang dari pelanggan sesuai dengan jumlah dan jangka waktu yang ditetapkan, serta sering digunakan dalam transaksi antar perusahaan.
Sementara, nota kredit digunakan oleh pelanggan untuk mentransfer dana non-tunai ke rekening lain melalui proses kliring, biasanya dalam transaksi dengan jumlah besar.
6. Uang Elektronik atau E-money
Uang elektronik atau e-money adalah bentuk alat pembayaran non-tunai yang memanfaatkan teknologi digital. Penggunaannya semakin populer dalam beberapa tahun terakhir. Dengan e-money, dana disimpan secara elektronik dalam aplikasi atau kartu khusus.
Alat pembayaran ini dapat digunakan untuk berbagai transaksi, seperti pembayaran di transportasi umum, parkir, dan tiket KRL, melalui cara menempelkan kartu atau tapping.
7. QRIS
QRIS adalah sistem pembayaran non-tunai yang memanfaatkan kode QR untuk transaksi. Saat ini, QRIS adalah metode pembayaran yang paling banyak digunakan. Sistem ini juga mendukung berbagai metode pembayaran, seperti kartu debit, kartu kredit, dompet digital, dan transfer bank, memberikan fleksibilitas kepada pengguna untuk memilih metode pembayaran yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka.
Manfaat Alat Pembayaran Non Tunai
Berikut beberapa manfaat dari alat pembayaran non tunai:
1. Bisa Dilakukan di mana Saja
Dengan kebutuhan untuk kecepatan dan mobilitas tinggi, layanan pembayaran non-tunai sangat membantu. Lewat m-banking dan e-wallet, Anda dapat membayar berbagai tagihan seperti listrik, internet, pulsa, air, dan asuransi menggunakan perangkat yang Anda miliki, tanpa perlu antre atau berdesak-desakan.
2. Kemudahan dan Efisiensi
Sebagai pengguna alat pembayaran non tunai, Anda tidak lagi direpotkan dengan membawa uang dalam jumlah banyak karena semua transaksi bisa dibayarkan secara non tunai baik melalui uang elektronik maupun dompet digital. Selain praktis, menggunakan pembayaran non tunai juga memangkas waktu transaksi karena bisa dilakukan di mana saja melalui ponsel dengan jumlah pembayarannya yang pas.
3. Riwayat Pengeluaran Lebih Tertata
Dengan alat pembayaran non-tunai, semua transaksi Anda tercatat secara rapi dan jelas. Misalnya, pada m-banking, setiap pengeluaran dan pemasukan akan tercatat dalam riwayat transaksi yang dapat diakses dengan mudah melalui aplikasi m-banking.
Hal yang sama berlaku untuk dompet digital atau e-wallet. Ini berbeda dari uang tunai, yang memerlukan pencatatan manual untuk melacak pengeluaran dan pemasukan.
4. Banyak Promo dan Diskon
Keuntungan lain dari menggunakan alat pembayaran non-tunai adalah berbagai promo dan diskon yang ditawarkan oleh penyedia layanan. Misalnya, e-wallet yang saat ini banyak digunakan sering kali menawarkan potongan harga atau cashback melalui kerja sama dengan berbagai merchant atau toko.
Selain itu, diskon dan cashback juga sering tersedia untuk pembelian tiket pesawat, kereta, hotel, bioskop, dan tempat wisata lainnya jika menggunakan layanan e-wallet tertentu.
5. Keamanan Penyimpanan
Selain kemudahan, penggunaan alat pembayaran non-tunai juga dilengkapi dengan sistem keamanan yang teruji. Misalnya, melalui serial number, PIN, dan nomor OTP yang hanya diketahui oleh Anda sebagai pengguna.
Sistem keamanan ini memastikan orang lain tidak dapat dengan mudah menggunakan alat pembayaran non-tunai Anda karena PIN dan OTP bersifat pribadi. Jika kartu kredit atau debit Anda hilang, Anda bisa segera memblokirnya untuk mencegah kerugian pada saldo atau dana yang tersimpan dalam alat pembayaran non-tunai tersebut.
6. Menghindari Tindak Kejahatan
- Pengenaan Cukai pada Makanan Cepat Saji Dinilai Rugikan UMKM
- Raih Perunggu di Olimpiade Paris, Inilah Si Jorji dari Wonogiri
- Harga Minyak Dunia Melonjak, ICP Juli 2024 Dipatok US$82 per Barel
Dengan kartu debit/kredit, e-money, m-banking, atau dompet digital, Anda tidak perlu membawa uang tunai dalam jumlah besar karena dana Anda tersimpan dengan aman dalam alat pembayaran non-tunai tersebut. Selain itu, membawa uang tunai dalam jumlah banyak bisa menarik perhatian dan meningkatkan risiko tindak kejahatan. Oleh karena itu, demi keamanan, alat pembayaran non-tunai sangat dianjurkan.
Demikian alat pembayaran non tunai dan manfaatnya.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 10 Aug 2024
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 13 Sep 2024