Dari Naypyidaw hingga Washington D.C., Ini Negara yang Pernah Relokasi Ibu Kota!
JAKARTA - Sebagai pusat pemerintahan suatu negara, ibu kota tentu memiliki nilai sejarah dan simbol yang penting untuk negara. Sering kali, ibu kota juga dianggap sebagai cerminan identitas sebuah negara.
Oleh karena itu, tidak banyak negara yang mencoba memindahkan ibu kotanya, dan jika hal itu benar-benar harus dilakukan, biasanya ada alasan kuat di balik keputusan tersebut.
Alasan di balik penggantian ibu kota negara bisa jadi karena lokasi baru dinilai lebih strategis, kebutuhan akan infrastruktur yang lebih baik, atau pertimbangan politik.
- Tips Rahasia Miliki Kulit Glowing seperti Bae Suzy yang Bintangi Genie, Make a Wish
- Warren Buffett Ternyata Tak Minat Investasi Emas, Ini 5 Alasannya!
- 5 Risiko Beli iPhone Bekas yang Harus Anda Tahu, Jangan Tergiur!
Selain itu, ada juga negara yang baru merdeka memilih ibu kota sementara sambil menyiapkan lokasi permanen untuk pemerintahan. Berikut beberapa negara yang sempat berganti ibu kota negara.
Negara yang Mengganti Ibu Kota Negaranya

1. Brasil
Selama hampir 200 tahun, Rio de Janeiro menjadi ibu kota Brasil sekaligus pusat kebudayaan negara tersebut. Akan tetapi kota tersebut justru semakin padat dan macet, sehingga akses menuju gedung pemerintahan jadi sulit.
Oleh karena itu, pada tahun 1960, Brasil secara resmi memindahkan ibu kotanya ke Brasilia, kota yang memang sudah dirancang khusus menjadi pusat pemerintahan.
2. Myanmar
Seperti yang dilansir dari Dailypassport, ibu kota Myanmar selama lebih dari 50 tahun adalah Rangoon atau Yangon. Namun, pada 6 November 2005, pemerintah militer Myanmar secara tiba-tiba memindahkan pusat pemerintahan tanpa penjelasan resmi.
Myanmar memindahkan parah pegawai negeri dan pejabat pemerintahan ke kota Pyinmana, yang saat itu terkenal sebagai kota industri kayu dan gula. Saat ini, kota tersebut namanya telah berganti menjadi Naypyidaw dan sampai sekarang jadi ibu kota Myanmar.
Menurut laporan Dailypassport, meski kota Naypyidaw disebut telah didiami hampir satu juta penduduk, banyak orang menggambarkan kota ini sebagai kota hantu karena jalanan dan bangunannya tampak sepi.
3. Kazakhstan
Ibu kota Republik Sosialis Soviet Kazakhstan mulai tahun 1929 hingga 1991 adalah Almaty. Sejak Kazakhstan merdeka dari Uni Soviet, tapi Almaty masih berstatus sebagai ibu kota negara selama enam tahun kemudian.
Baru ketika tahun 1997, pemerintah Kazakhstan memutuskan memindahkan ibu kota baru ke lokasi yang dinilai lebih aman dari gempa bumi. Setahun kemudian, kota Astana resmi menjadi ibu kota baru dari Kazakhstan.
Kemudian, pada 2019, nama Astana diganti menjadi Nursultan untuk menghormati presiden pertama dari Kazakhstan.
4. Nigeria
Sebelum 1991, Lagos jadi kota terbesar dan ibu kota negara sejak masa kolonial Inggris tahun 1914 sampai beberapa dekade setelah Nigeria merdeka pada 1960.
Namun, karena Lagos terjadi peningkatan kepadatan penduduk, suhunya yang panas, dan adanya ketegangan politik, Lagos dinilai tak lagi ideal sebagai pusat pemerintahan.
Oleh karena itu, pada tahun 1980-an pemerintah mulai membangun ibu kota baru di wilayah tengah negara bernama Abuja.
5. Amerika Serikat
Ibu kota Amerika Serikat pertama adalah New York City, tempat Presiden George Washington dilantik pada 1789. Setahun kemudian, Philadelphia ditetapkan sebagai ibu kota sementara dari 1790 sampai 1800, sementara Washington, D.C masih dalam tahap pembangunan.
Namun sekarang, ibu kota Amerika Serikat adalah Washington, D.C.
- 6 Ide Usaha yang Diprediksi Makin Cuan di 2026, Ada Green Business!
- Perbedaan Kondisi Ekonomi Indonesia Era SBY dan Jokowi, Mana Lebih Efektif?
- 9 Rekomendasi Makanan yang Baik Anda Konsumsi saat Cuaca Panas Ekstrem
Itu tadi beberapa negara yang sempat mengganti ibu kota negaranya.
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh pada 27 Okt 2025
