Dari Toyota Hingga Suzuki, Perusahaan Jepang Ramaikan Investasi Otomotif di India
NEW DELHI - Tiga perusahaan otomotif besar asal Jepang, yaitu Toyota, Honda, dan Suzuki sedang melakukan ekspansi besar-besaran di India. Langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat pusat produksi dan ekspor global, sekaligus mengurangi ketergantungan mereka terhadap pasar China.
Toyota dan Suzuki telah mengumumkan investasi bersama senilai US$11 miliar, sementara Honda menetapkan India sebagai pusat produksi utama untuk kendaraan listrik (EV) generasi terbaru.
Arah investasi ini mencerminkan pergeseran besar dalam rantai pasok global, di mana banyak perusahaan Jepang kini mulai menjadikan India sebagai alternatif strategis guna meminimalkan risiko geopolitik yang terkait dengan China.
- OpenAI Rilis Aplikasi Video AI 'Sora' di Android, Inilah Fitur Andalannya
- Siap-siap Liburan? 7 Peralatan Ini Harus Dicabut dari Colokan Agar Terhindar dari Kebakaran
- Profil Rama Duwaji, First Lady Gen Z di Balik Kemenangan Zohran Mamdani
“India adalah pilihan tepat untuk menggantikan pasar China,” ujar Julie Boote, analis di Pelham Smithers Associates, dikutip dari Nikkei Asia, Jumat, 7 November 2025.
India menawarkan keunggulan berupa biaya tenaga kerja rendah dan sumber daya manusia melimpah, membuatnya semakin menarik bagi investor industri manufaktur otomotif.
Pasar kendaraan listrik (EV) di India kini hampir tertutup bagi produsen asal China seperti BYD. Kebijakan ini memberikan ruang gerak yang lebih luas bagi perusahaan Jepang untuk memperkuat posisinya tanpa persaingan langsung dari China.
Langkah protektif ini sekaligus menciptakan peluang bagi Jepang untuk memperluas jangkauan pasar di sektor otomotif India yang terus tumbuh pesat.
Baca juga : Shutdown Terpanjang Hantam Ekonomi AS, Penerbangan hingga Wisata Terpukul
Toyota dan Suzuki Pimpin Ekspansi
Data menunjukkan investasi Jepang di sektor transportasi India melonjak hingga tujuh kali lipat pada periode 2021–2024 menjadi 294 miliar yen, sementara investasi di China justru turun 83% pada periode yang sama.
Toyota menargetkan pangsa pasar 10% mobil penumpang India, naik dari sekitar 8% saat ini. “Pasar India sangat penting dan akan terus tumbuh di masa depan,” kata Koji Sato, Presiden Toyota Motor.
Toyota menyiapkan investasi lebih dari US$3 miliar untuk membangun pabrik baru di negara bagian Maharashtra, yang akan meningkatkan kapasitas produksi menjadi lebih dari 1 juta unit per tahun sebelum 2030.
Sementara itu, Suzuki Motor Corporation berencana menambah investasi sebesar US$8 miliar guna memperbesar kapasitas produksi dari 2,5 juta menjadi 4 juta unit per tahun.
“Kami ingin menjadikan India sebagai pusat produksi global Suzuki,” tegas Toshihiro Suzuki, Presiden Suzuki Motor.
Tidak mau tertinggal, Honda Motor Co. kini menjadikan India sebagai pasar prioritas kedua setelah Amerika Serikat. “India menjadi pasar prioritas kedua bagi bisnis mobil Honda,” ungkap Toshihiro Mibe, CEO Honda Motor.
Honda akan memproduksi seri kendaraan listrik “Zero” di India mulai tahun 2027, dengan target ekspor ke Jepang dan negara-negara Asia lainnya.
Langkah ini menegaskan peran India sebagai pusat industri otomotif global baru, sekaligus menandai pergeseran besar strategi manufaktur Jepang dari China ke Asia Selatan.
Baca juga : Qlola by BRI Menangi IDX Channel Anugerah Inovasi 2025
Kondisi Industri India
Pertumbuhan ekonomi India yang mencapai sekitar 8% per tahun serta kebijakan insentif bagi industri manufaktur menjadi magnet bagi investor asing.
Saat ini, produksi mobil penumpang India mencapai 5 juta unit per tahun, dengan ekspor mencapai 800.000 unit. Ekspor mobil naik sekitar 15%, sedangkan penjualan domestik tumbuh 2%.
Industri otomotif India merupakan salah satu yang terbesar dan paling dinamis di dunia, ditandai dengan pasar domestik yang sangat besar serta kapasitas produksi yang mengesankan.
Sektor ini menjadi pilar utama perekonomian India dan terus menarik investasi global dalam skala besar, menjadikannya motor penting bagi pertumbuhan industri nasional.
Pada tahun 2024, India menempati posisi keempat produsen kendaraan terbesar di dunia, berada di bawah China, Amerika Serikat, dan Jepang, dengan total produksi tahunan lebih dari 6 juta unit kendaraan.
Skala ini menegaskan peran India yang semakin penting dalam manufaktur global, didukung oleh pasar domestik yang kuat dengan penjualan sekitar 4 juta kendaraan per tahun.
Data terbaru juga menunjukkan momentum pertumbuhan yang kuat, dengan produksi mobil bulanan mencapai rekor 3,07 juta unit pada September 2025, sebuah pencapaian yang menegaskan kemampuan manufaktur India yang terus berkembang.
Meski penjualan domestik kadang mengalami fluktuasi, seperti penurunan kecil secara tahunan pada akhir 2025, volume pasar secara keseluruhan tetap solid, dengan penjualan kendaraan penumpang bulanan konsisten melampaui 300.000 unit.
Beberapa faktor utama menjadi pendorong pertumbuhan sektor otomotif India. Salah satu yang paling signifikan adalah investasi besar dari perusahaan otomotif internasional, terutama dari tiga raksasa Jepang, Toyota, Suzuki, dan Honda yang telah mengumumkan investasi miliaran dolar untuk memperluas kapasitas produksi serta menjadikan India sebagai pusat ekspor global.
Kebijakan pemerintah yang strategis juga berperan penting dalam memperkuat industri ini. Reformasi seperti “GST 2.0”, yang menurunkan pajak kendaraan, berhasil mendorong permintaan konsumen dan memberi dorongan baru bagi pasar otomotif.
Secara keseluruhan, industri otomotif India kini menjelma menjadi kekuatan besar di panggung global. Kombinasi kapasitas produksi yang masif, pasar domestik yang luas dan aktif, serta meningkatnya investasi asing menempatkan India sebagai pemain kunci dalam lanskap otomotif dunia.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.id oleh Muhammad Imam Hatami pada 07 Nov 2025
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 07 Nov 2025
