Harga Sawit Pengaruhi Daya Beli Masyarakat Bengkulu
BENGKULU,LyfeBengkulu.com- Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan daya beli masyarakat di Provinsi Bengkulu turun dipengaruhi harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit yang belum stabil. Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Win Rizal mengatakan akibat harga TBS di kalangan petani Bengkulu hanya Rp1.090/kg, banyak masyarakat yang menekan daya belinya.
"Penduduk Bengkulu banyak yang berprofesi sebagai petani sawit. Ketika harga TBS rendah, masyarakat menunda atau menekan biaya belanjanya. Ini menyebabkan deflasi 0,24 persen pada bulan Agustus," kata Rizal.
- Thailand dan Jepang Jadi Pembeli Utama Cangkang Sawit dari Bengkulu
- Pemprov Bengkulu Dorong UMKM Berorientasi Pada Ekspor
- Volume Bongkar Muat Pelabuhan Pulau Baai Menurun
Rizal menjelaskan, deflasi bulan Agustus dipicu karena pendapatan masyarakat yang menurun dipengaruhi harga TBS yang masih rendah. Ditambah lagi saat ini harga bahan bakar minyak di Indonesia naik juga akan mempengaruhi daya beli masyarakat.
"Karena masih rendahnya harga TBS sehingga tingkat permintaan berbagai komoditas pangan dan kebutuhan juga berkurang," kata Rizal.
Dirinya berharap, pemerintah bisa memberikan jaminan harga pada komoditas pertanian seperti kelapa sawit. Sebab kontribusi kelapa sawit di Bengkulu cukup besar. "Saya pikir solusi untuk mengatasi permasalahan ini hanya satu, yakni menjaga harga TBS sawit tingkat petani," pungkasnya. (mb)