HKTI Bengkulu : Harga TBS Harusnya Sudah Rp 2.000/kg
BENGKULU,LyfeBengkulu.com- Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Provinsi Bengkulu, Bando Amin menyebutkan harga tandan buah segar(TBS) kelapa sawit harusnya sudah mencapai Rp 2.000/kilogram (kg). Hal itu bukan tanpa alasan, pasalnya saat ini harga jual crude palm oil (CPO) di level ekspor telah menyentuh Rp 11 ribu/Kg pada 15 Agustus 2022.
"Naiknya harga CPO membuat harga TBS sawit petani juga harusnya naik di level Rp2 ribuan/Kg. Ini bagus untuk pengusaha dan petani sawit," kata Bando, Selasa (15/08).
Kendati begitu, Bando menuturkan pengusaha tidak memiliki batasan penentuan harga TBS. Harga TBS, akan mengikuti pergerakan harga CPO. Sebagai contoh saat harga CPO Rp 16 ribu per kilogram, harga TBS petani pun di atas Rp 3.000/Kg.
"Harga TBS itu ditentukan oleh pergerakan harga CPO," tuturnya.
Ia mengaku, kenaikan harga CPO memang telah berpengaruh terhadap harga TBS di Indonesia termasuk Bengkulu. Namun, kenaikannya masih sangat tipis. Jika berpatokan pada harga CPO yang saat ini Rp 11 per kilogram, harga TBS seharusnya sudah melampaui Rp 2.000/Kg
"Harusnya harga TBS sudah di atas Rp 2.000/Kg, tapi ini belum masih di bawah Rp 2.000/Kg," tuturnya.
- 40 Ekor Ternak di Bengkulu Mati Akibat PMK
- Selain Mitigasi Bencana, Keberadaan Hutan Mangrove Bawa Manfaat Ekonomi
- Catatan Nielsen Tren Iklan Indonesia Turun
Ia mengaku, harga TBS sawit di tingkat petani swadaya masih berada di bawah Rp 1.500/Kg atau Rp 1.440/Kg. Sekarang pun masih 37 persen daerah yang melepas harga TBS di bawah rata-rata harga penetapan dinas perkebunan (disbun), yaitu dibawah Rp 2.000/Kg.
"Sekarang pun sudah ditetapkan di angka Rp 1.700/Kg, harga itu juga masih terbilang rendah," tutupnya. (mb)