ILO dan Serikat Pekerja Luncurkan Aplikasi Pengaduan Berbasis AI Bagi Sektor Garmen, Alas Kaki dan Kelapa Sawit Indonesia

Herlina - Kamis, 30 Oktober 2025 04:23 WIB
Inisiatif ini dilaksanakan bekerja sama dengan Serikat Pekerja Nasional (SPN), Federasi Serikat Pekerja Garmen dan Tekstil (Garteks), Federasi Serikat Pekerja Tekstil, Garmen dan Kulit (FSP-TSK), serta Jaringan Serikat Pekerja Kelapa Sawit (JAPBUSI), yang terdiri dari koalisi 11 federasi yang mewakili lebih dari 100.000 pekerja di seluruh Indonesia. (foto: istimewa)

JAKARTA, LyfeBengkulu.com- Organisasi Perburuhan Internasional (ILO), bersama lima konfederasi, satu jaringan dan 14 federasi serikat pekerja, secara resmi meluncurkan serangkaian aplikasi pengaduan yang diperbarui guna meningkatkan kondisi kerja dan memberdayakan pekerja di sektor garmen, alas kaki dan kelapa sawit di Indonesia. Peluncuran yang digelar di Jakarta pada 29 Oktober menandai kemajuan signifikan dalam upaya berkelanjutan ILO untuk mempromosikan pekerjaan yang layak dan memperkuat hubungan industrial di sektor-sektor utama.

Perangkat digital ini dikembangkan oleh ILO melalui proyek Mewujudkan keuntungan perdagangan bebas dari diskriminasi gender dan pekerja anak (RealGains), yang didanai Pemerintah Kanada. Perangkat ini sebelumnya dibangun melalui proyek ILO, “Penguatan Hubungan Industrial di Indonesia” (SIRI), dengan dukungan donor yang sama, dengan memanfaatkan teknologi untuk mengatasi tantangan ketenagakerjaan.

Inisiatif ini dilaksanakan bekerja sama dengan Serikat Pekerja Nasional (SPN), Federasi Serikat Pekerja Garmen dan Tekstil (Garteks), Federasi Serikat Pekerja Tekstil, Garmen dan Kulit (FSP-TSK), serta Jaringan Serikat Pekerja Kelapa Sawit (JAPBUSI), yang terdiri dari koalisi 11 federasi yang mewakili lebih dari 100.000 pekerja di seluruh Indonesia.

Aplikasi pengaduan yang diperbarui meliputi SoPaN SPN, dikembangkan bersama SPN; Teman Garteks bersama Garteks; dan Hallo Siola bersama FSP-TSK. Awalnya ditujukan untuk sektor garmen, aplikasi pengaduan ini telah diperluas untuk mencakup industri alas kaki. Setiap aplikasi telah ditingkatkan mempergunakan fitur akal imitasi (AI) seperti kategorisasi otomatis, tag otomatis, rekomendasi tindak lanjut dan sistem penilaian kepuasan pengguna. Peningkatan ini dirancang untuk mempermudah proses pengaduan serta menjadikannya lebih efisien, responsif dan mudah diakses bagi anggota maupun non-anggota serikat pekerja.

Selain ketiga aplikasi tersebut, proyek ILO RealGains memperkenalkan situs web dan aplikasi pengaduan baru khusus untuk sektor kelapa sawit. Dikembangkan bersama dengan JAPBUSI, aplikasi ini disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan unik pekerja kelapa sawit. Aplikasi ini berupaya memfasilitasi penyelesaian pengaduan yang lebih cepat, transparan dan terstruktur, sehingga memperkuat advokasi dan penyampaian layanan di salah satu industri terpenting Indonesia ini.

Situs web dan aplikasi pengaduan JAPBUSI dilengkapi dengan fitur canggih seperti klasifikasi otomatis berbasis AI, penandaan otomatis dan rekomendasi tindak lanjut pengaduan. Dengan memanfaatkan teknologi ini, aplikasi ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan, memperkuat dialog sosial dan berkontribusi pada perlindungan hak pekerja yang lebih kuat di sektor kelapa sawit.

Aplikasi-aplikasi tersebut dapat diunduh secara gratis di Google Play dan dirancang dengan mempertimbangkan kemudahan penggunaan. Pekerja dapat dengan mudah membuat akun dengan memasukkan informasi pribadi dasar, kemudian mereka dapat mengajukan pengaduan atau menyampaikan aspirasi dengan mengisi formulir digital dan melampirkan bukti pendukung seperti foto, video atau dokumen. Setelah diajukan, pengaduan akan ditinjau dan diverifikasi oleh administrator serikat pekerja, yang kemudian akan mengambil tindakan tindak lanjut yang sesuai. Tindakan ini dapat mencakup negosiasi atau mediasi dengan manajemen untuk mencapai solusi yang saling menguntungkan, yang pada akhirnya berkontribusi pada lingkungan kerja yang lebih harmonis dan produktif.

Saat peluncuran, Simrin Singh, Direktur ILO untuk Indonesia dan Timor-Leste, menekankan peran penting mekanisme pengaduan yang efektif dalam membangun hubungan industrial yang berkelanjutan dan menciptakan lingkungan yang mendukung bagi bisnis untuk berkembang. Ia juga menegaskan bahwa integrasi AI ke dalam aplikasi pengaduan ini menandai langkah transformatif ke depan.

“Aplikasi pengaduan ini mencerminkan komitmen ILO yang berkelanjutan dalam memperkuat hak-hak pekerja dan mendorong pilar-pilar dasar pekerjaan yang layak, mulai dari upah yang adil dan jam kerja yang wajar hingga perlindungan sosial yang kuat dan keselamatan serta kesehatan kerja. Dengan mengadopsi solusi digital inovatif dan inklusif, ILO terus mendorong pekerjaan masa depan yang adil dan berkelanjutan,” ujarnya.

Sementara Alice Birnbaum, Kepala Kerja Sama Pembangunan untuk Indonesia, menyatakan: “Situs web dan aplikasi seluler inimenandai langkah maju yang signifikan dalam memastikan perlindungan yang lebih luas terhadap hak dan keselamatan pekerja di sepanjang rantai pasok. Inisiatif ini memiliki potensi untuk memberikan manfaat langsung kepada ratusan ribu orang yang bekerja di sektor garmen, alas kaki dan kelapa sawit. Saya mendorong kita semua untuk saling bekerja sama membangun tempat kerja yang lebih adil, aman dan inklusif bagi pekerja di seluruh negeri.”

Bagikan

RELATED NEWS