Ini Penyebab Kripto Turun Secara Signifikan

Redaksi Daerah - Kamis, 16 Oktober 2025 10:40 WIB
Ternyata Ini Penyebab Kripto Sempat Turun Dramatis

JAKARTA – Nilai aset kripto mengalami penurunan tajam dan signifikan pada Jumat, 10 Oktober 2025, yang menyebabkan para investor kehilangan miliaran dolar serta kembali menyoroti tingginya volatilitas di industri ini.

Kejatuhan tersebut dipicu oleh reaksi pasar setelah Presiden Donald Trump mengancam akan menerapkan tarif baru terhadap impor dari China. Ancaman ini memicu aksi jual besar-besaran pada aset berisiko seperti saham teknologi dan kripto, sementara investor beralih ke aset aman seperti emas dan perak yang justru mencatatkan harga tertinggi sepanjang sejarah.

Mulai dari bitcoin hingga koin meme, seluruh mata uang kripto ikut anjlok akibat aksi jual massal dan penutupan posisi leverage tinggi di tengah penurunan yang tiba-tiba. Berdasarkan data dari CoinGlass, total nilai posisi yang dilikuidasi mencapai US$19 miliar, menjadi salah satu yang terbesar dalam sejarah pasar kripto.

Menurut laporan The Kobeissi Letter, meskipun harga kripto sempat pulih setelahnya, sekitar 1,6 juta pedagang mengalami likuidasi posisi pada hari yang sama.

Apa yang Telah Terjadi?

Setelah ancaman tarif Trump pada hari Jumat, para investor yang cemas melepas taruhan berisiko mereka dan beralih ke aset yang dianggap aman, yaitu obligasi pemerintah dan emas. Nasdaq Composite yang didominasi saham teknologi anjlok 3,56% sementara Bitcoin anjlok 15% ke titik terendahnya. S&P 500 mencatat hari terburuknya sejak April.

Bitcoin anjlok dari sekitar US$122.500 ke level terendah sekitar $104.600 pada Jumat sore. Ethereum, mata uang kripto terbesar kedua di dunia berdasarkan nilai pasar, anjlok sekitar 21%.

"Penjualan aset kripto yang agresif dipicu oleh serbuan penghindaran risiko," kata Lukman Otunuga, analis pasar senior di FXTM.

Koin-koin yang sangat spekulatif terpukul jauh lebih keras: Dogecoin anjlok lebih dari 50%, menurut data Coinmarketcap. Koin $TRUMP milik Presiden Donald Trump anjlok sekitar 63% pada titik terendahnya.

Apa itu Leverage?

Penurunan ini diperparah oleh banyaknya pedagang yang memiliki leverage tinggi, yang meminjam uang untuk meningkatkan jumlah taruhan mereka. Ini adalah permainan berisiko tinggi yang telah menjadi ciri khas perdagangan kripto.

Ketika berjalan lancar, hasil dari taruhan dengan leverage memang menjanjikan. Namun, ketika trader terjebak di sisi yang salah akibat pergerakan harga yang tajam, hal itu dapat membuat mereka rentan terhadap kerugian besar.

Taruhan dengan leverage tinggi dapat ditutup secara otomatis oleh bursa ketika kerugiannya tampak melebihi kemampuan investor untuk membayarnya kembali. Penutupan posisi secara paksa berkontribusi pada besaran dan skala guncangan pasar.

"Langkah hari Jumat adalah contoh nyata bagaimana leverage dapat memperkuat volatilitas jangka pendek di pasar yang beroperasi 24/7," kata Samir Kerbage, CIO di Hashdex, sebuah perusahaan manajemen aset kripto. "Ketika harga mulai turun, margin call dan likuidasi paksa terjadi di berbagai tempat."

Apa Lagi yang Terjadi?

Para investor juga khawatir mengenai potensi kekurangan teknis di pasar kripto setelah perdagangan stablecoin di Binance, sebuah bursa kripto, sempat terlepas dari hubungan satu-satu dengan dolar AS.

"Beberapa modul platform sempat mengalami gangguan teknis, dan aset tertentu mengalami masalah de-pegging akibat fluktuasi pasar yang tajam," ujar Binance dalam sebuah pernyataan.

Pengguna media sosial juga menyuarakan kekhawatiran tentang akun-akun anonim yang menyimpan dompet kripto yang mungkin mendapatkan keuntungan dari penjualan singkat (short selling) pasar kripto — dan apakah perdagangan orang dalam mungkin terlibat. Meskipun spekulasi tentang perdagangan orang dalam telah merajalela di beberapa segmen pasar kripto, tuduhan tersebut bisa sangat sulit dibuktikan.

Apakah Kripto Sudah Pulih?

Bitcoin bertahan di kisaran US$115.000 pada Selasa 14 Oktober 2025, stabil setelah turun di bawah US$105.000 pada hari Jumat, tetapi sejauh ini belum mampu menutupi seluruh kerugiannya. Bitcoin mencapai rekor tertinggi di atas $126.000 pada tanggal 6 Oktober.

“Kekuatan struktural — adopsi ETF, arus masuk institusional, dan kejelasan regulasi — terus mendukung pertumbuhan jangka panjang,” ujar Kerbage dari Hashdex.

Meskipun kripto sedikit pulih dan saham menguat pada hari Senin, ketidakpastian masih melanda pasar. Perak berjangka — aset safe haven di tengah ketidakpastian — melonjak 7% pada hari Senin dan mencapai rekor tertinggi.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.id oleh Amirudin Zuhri pada 14 Oct 2025

Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 16 Okt 2025

Editor: Redaksi Daerah

RELATED NEWS