Kenali Berbagai Jenis Investasi Paper Asset yang Saat Ini Tersedia
JAKARTA - Investasi adalah salah satu upaya penting dalam mengelola keuangan secara bijak. Saat ini, Anda dapat melihat ada berbagai jenis investasi yang tersedia bagi para investor. Salah satu jenis yang populer adalah investasi dalam aset kertas atau paper asset.
Paper aset merujuk pada investasi yang nilainya tercatat dalam surat berharga atau dokumen yang dapat diperdagangkan. Dalam artikel ini, kita akan membahas tujuh jenis investasi paper asset yang dapat menjadi pilihan untuk mengelola keuangan Anda.
Jenis-jenis Investasi Paper Asset
1. Saham
Saham adalah salah satu jenis investasi paper asset yang paling dikenal dan umum. Dalam investasi saham, investor membeli bagian kecil dari suatu perusahaan. Dengan memegang saham, investor memiliki hak atas bagian dari laba perusahaan tersebut serta hak suara dalam keputusan perusahaan.
Saham dapat diperdagangkan di pasar saham, di mana harga saham dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk kinerja perusahaan, kondisi pasar, dan faktor ekonomi global.
- Catat! Ini Formasi CPNS 2024 dengan Kuota Instansi Paling Banyak
- 5 Cara Mudah Nabung untuk Liburan Tanpa Bikin Dompet Kosong
- Intip Profil Clemente Del Vecchio, Miliarder Termuda di Dunia
2. Obligasi
Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan. Dalam investasi obligasi, investor meminjamkan uang kepada penerbit obligasi untuk jangka waktu tertentu dengan imbalan bunga yang tetap atau berubah.
Obligasi umumnya dianggap sebagai investasi yang lebih aman daripada saham karena pembayaran bunga dan pokoknya biasanya dijamin, namun imbal hasilnya cenderung lebih rendah.
3. Reksa Dana
Reksa dana merupakan wadah investasi yang mengumpulkan dana dari berbagai investor untuk diinvestasikan dalam berbagai instrumen keuangan seperti saham, obligasi, atau instrumen pasar uang lainnya. Manajer investasi yang profesional mengelola dana tersebut sesuai dengan tujuan dan strategi investasi yang telah ditetapkan.
Reksa dana memberikan keuntungan diversifikasi serta akses ke pasar keuangan yang luas, membuatnya menjadi pilihan populer bagi investor yang ingin mengurangi risiko dan memiliki likuiditas yang tinggi.
4. Surat Berharga Komersial (Commercial Paper)
Surat berharga komersial merupakan surat berharga jangka pendek yang diterbitkan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja. Surat berharga ini memiliki jangka waktu yang relatif pendek, biasanya kurang dari satu tahun, dan umumnya dikeluarkan dengan diskon dari nilai nominalnya. Investor yang membeli surat berharga komersial ini mendapatkan keuntungan dari selisih antara harga beli dan nilai nominal saat jatuh tempo.
5. Sertifikat Deposito
Sertifikat deposito merupakan instrumen investasi yang diterbitkan oleh bank. Dalam investasi ini, investor menyetor sejumlah uang kepada bank untuk jangka waktu tertentu dengan imbal hasil berupa bunga yang telah ditentukan.
Sertifikat deposito umumnya dianggap sebagai investasi yang aman karena nilai investasi dan bunga yang diperoleh dijamin oleh bank, meskipun imbal hasilnya cenderung lebih rendah dibandingkan dengan investasi lain yang memiliki risiko lebih tinggi.
6. Exchange-Traded Funds (ETFs)
Exchange-Traded Funds (ETFs) adalah jenis investasi yang mirip dengan reksa dana, namun diperdagangkan di bursa efek seperti saham. ETF biasanya melacak kinerja indeks pasar atau sektor tertentu, dan investor dapat membeli atau menjual saham ETF tersebut sesuai dengan keinginan mereka selama jam perdagangan pasar.
ETF menyediakan keuntungan diversifikasi serta likuiditas yang tinggi, dan biaya transaksinya umumnya lebih rendah dibandingkan dengan investasi langsung dalam saham.
- 7 Fitur Android Baru yang Dirilis Google, Makin Canggih!
- Inilah 5 Timnas Termahal di Euro 2024, Nilainya Tembus Puluhan Triliunan Rupiah
- Seni Menggunakan Sumpit di Jepang, Ini Hal-hal yang Harus Dihindari
7. Surat Utang Negara (SUN)
Surat utang negara adalah surat berharga yang diterbitkan oleh pemerintah suatu negara untuk meminjam uang dari masyarakat atau lembaga keuangan. Surat utang negara ini umumnya dianggap sebagai investasi yang relatif aman karena dijamin oleh pemerintah, namun tingkat imbal hasilnya cenderung lebih rendah dibandingkan dengan investasi yang memiliki risiko lebih tinggi.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Alvin Pasza Bagaskara pada 10 Jun 2024
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 11 Jun 2024