Konsumsi Daging Berlebih, Bisa Ngantuk dan Sembelit

Herlina - Minggu, 10 Juli 2022 16:28 WIB
Ilustrasi

BENGKULU, LyfeBengkulu.com- Daging merah, seperti sapi atau kambing, memberikan manfaat untuk kebutuhan gizi tubuh. Pasalnya, daging menjadi sumber penghasil protein, yang berguna untuk pertumbuhan dan pemeliharaan otot serta jaringan.

Protein yang terkandung dalam daging sapi juga tergolong lengkap. Yakni mengandung semua asam amino esensial yang harus didapatkan manusia dari makanan.

Tak hanya itu, setiap 113 gram daging merah tanpa lemak, mengandung 287 kalori, 19 gram protein, 23 gram lemak, 0 gram karbohidrat, 101% vitamin B12 dari AKG, seng, selenium, niacin (vitamin B3), dan besi.

Namun, jika mengkonsumsi daging terlalu banyak, dikhawatirkan akan menimbulkan dampak negatif pada kesehatan. Berikut beberapa hal yang dapat terjadi akibat konsumsi daging terlalu banyak seperti yang dilansir dari laman The Healthy.

Mudah Mengantuk

Protein memang sudah dikenal mampu memberikan energi yang tahan lama. Namun Anda mungkin merasa lelah setelah mengonsumsi daging. Hal ini karena protein butuh waktu yang lebih lama untuk dicerna, tidak seperti ketika Anda mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat.

Sembelit

Daging tidak memiliki serat yang biasanya terdapat pada buah, sayuran, dan biji-bijian. Sembelit dan buang air besar yang menyakitkan dapat menjadi suatu pertanda bahwa Anda kurang serat.

Bertambah Berat Badan

Protein merupakan nutrisi yang diperlukan untuk membangun jaringan otot ketika berlatih di gym. Namun, terlalu banyak protein dapat menimbulkan efek samping seperti peningkatan berat badan. Oleh karena itu, jika mengonsumsi makanan berprotein terlalu banyak daripada yang dibutuhkan, maka tubuh akan menyimpannya menjadi lemak.

Menimbulkan Dehidrasi

Efek samping dari konsumsi makanan yang berprotein adalah tubuh Anda membutuhkan banyak air untuk memprosesnya sehingga menimbulkan dehidrasi.

Selain itu, cara daging merah dimasak juga memengaruhi bagaimana hal tersebut berkaitan dengan kesehatan Anda. Jika daging dimasak pada suhu yang tinggi maka akan membentuk senyawa berbahaya seperti amina heterosiklik.

Sebaiknya Anda memasak daging dengan menggunakan metode memasak yang lebih lembut seperti merebus dan mengukus, daripada memanggang atau menggorengnya. Minimalisir memasak daging dengan api besar dan jangan memaparkan daging langsung ke api.

Jika daging Anda hangus, potong bagian daging yang hangus. Jika Anda harus memasak dengan api yang besar, sering-seringlah membalik daging agar tidak gosong. (**)

Editor: Herlina

RELATED NEWS