Lebih dari 700 Ribu Kasus, Deteksi TBC Capai Rekor Tertinggi di Tahun 2022

Herlina - Sabtu, 01 April 2023 11:44 WIB
Ilustrasi (freepik.com)

JAKARTA, LyfeBengkulu.com- Kementerian Kesehatan bersama tenaga kesehatan berhasil mendeteksi lebih dari 700 ribu kasus tuberkulosis (TBC) di Indonesia pada tahun 2022. Ini tercatat sebagai angka tertinggi sejak TBC menjadi program prioritas nasional.

TBC di Indonesia menempati peringkat ketiga setelah India dan Cina, dengan jumlah kasus 824 ribu dan kematian 93 ribu per tahun atau setara dengan 11 kematian per jam. Jumlah kasus TBC terbanyak pada kelompok usia produktif terutama pada usia 25 sampai 34 tahun.

Untuk mencapai target deteksi sebesar 90% pada tahun 2024, Kemenkes telah memulai upaya skrining besar-besaran sejak tahun 2022.

"Pendeteksian tertinggi penyakit TBC berkat adanya komitmen dari pemerintah dan surveilans yang semakin gencar. Kemenkes telah membuat protokol baru, kerja sama dengan berbagai asosiasi dan organisasi profesi, dan mendorong dana Global Fund yang disalurkan ke propinsi, kabupaten, dan kota untuk mempercepat deteksi TBC," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI dr. Mohammad Syahril.

Pemerintah juga telah menjalin kerja sama luar negeri dengan United Arab Emirates (UAE) dalam pengendalian TBC di Indonesia dengan memberikan hibah berupa Financial Aid sebesar 10 juta USD untuk mendukung program pencegahan tuberkulosis di Indonesia.

Mohammad Syahril menambahkan, penemuan kasus sedini mungkin dan pengobatan secara tuntas sampai sembuh merupakan salah satu upaya yang terpenting dalam memutus penularan TBC di masyarakat.

"Angka keberhasilan pengobatan TBC sensitif obat di Indonesia pada tahun 2022 sebesar 85%, sedangkan angka keberhasilan pengobatan TBC resisten obat pada tahun 2022 sebesar 55%," imbuhnya.

Saat ini, lanjut Mohammad Syahril, strategi Nasional Eliminasi TBC yang tertuang pada Perpres nomor 67 tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis mengusung beberapa strategi untuk mengatasi TBC di Indonesia.

"Mulai dari penguatan komitmen, peningkatan akses layanan TBC, optimalisasi upaya promosi dan pencegahan TBC, pengobatan TBC dan pengendalian infeksi, kemudian pemanfaatan hasil riset dan teknologi," pungkasnya. (**)

Editor: Herlina

RELATED NEWS