Mengenal Sleeping Investor: Optimalisasi Keuntungan dengan Aktivitas Minimal

Redaksi Daerah - Selasa, 09 Juli 2024 10:31 WIB
Mengenal Sleeping Investor, Cara Maksimalkan Keuntungan dengan Minim Aktivitas (Freepik/EyeEm)

JAKARTA – Investasi adalah salah satu upaya yang bisa Anda lakukan untuk mencapai kebebasan finansial di masa mendatang. Bagi sebagian orang, investasi mungkin terasa kompleks dan rumit, serta memerlukan banyak waktu dan upaya. Namun, ada kelompok investor yang berhasil meraih keuntungan besar dengan pendekatan yang berbeda, yaitu sleeping investor.

Sleeping investor adalah istilah untuk penanam modal atau investor yang dapat menghasilkan keuntungan meskipun tidak melakukan banyak hal.

Tipe investor ini umumnya melakukan investasi dalam jangka panjang, tidak fokus pada perdagangan yang memanfaatkan fluktuasi harga harian. Mereka tidak terburu-buru untuk mencari keuntungan, melainkan memilih untuk membiarkan investasi berkembang seiring berjalannya waktu.

Keuntungan menjadi Sleeping Investor

Adapun manfaat menjadi sleeping investor di antaranya:

1. Memperoleh Pemasukan Secara Pasif

Sleeping investor adalah orang melihat jauh ke depan untuk mencapai keuntungan tanpa perlu melakukan banyak tindakan aktif.

Manfaat menjadi sleeping investor adalah mendapatkan pendapatan pasif dari nilai instrumen investasi yang dapat meningkat, seperti capital gain dan pembagian dividen dari saham.

Seiring berjalannya waktu, nilai aset yang diinvestasikan akan meningkat. Akibatnya, dana yang dihasilkan juga akan berkembang secara signifikan saat dijual di masa mendatang.

2. Tidak Membutuhkan Modal Besar

Menjadi sleeping investor tidak memerlukan modal besar. Pemilihan aset menjadi faktor dalam menentukan keberhasilan investasi ini. Oleh karena itu, idealnya memilih aset investasi yang cenderung stabil dalam kenaikan harga dan nilai, bahkan di tengah kondisi ekonomi yang tidak stabil.

3. Tidak Menyita Waktu

Salah satu keuntungan menjadi sleeping investor adalah tidak menghabiskan waktu untuk terus memantau pergerakan nilai aset setiap waktu.

Investasi dalam aset yang stabil dan cenderung meningkat dapat menjamin keuntungan di masa depan tanpa perlu melakukan pengamatan berkala.

Cara Menjadi Sleeping Investor

Jika Anda tertarik untuk mengamankan finansial di masa depan melalui investasi, perhatikan cara menjadi sleeping investor berikut ini:

1. Memahami Prinsip Dasar Investasi

Penting untuk memahami prinsip dasar investasi guna mengamankan keuangan di masa depan. Di sini, penting untuk mengetahui jenis aset mana yang sesuai untuk diinvestasikan guna menjadi pemasukan pasif tanpa harus melakukan banyak hal.

2. Kenali Perusahaan Pilihan

Salah satu cara menjadi sleeping investor adalah dengan mengenali perusahaan pilihan, termasuk pengelola dan bidangnya. Dengan memahami aspek ini, investor dapat menilai fundamental perusahaan dan dinamika bisnisnya secara lebih baik.

3. Memiliki Pemasukan Konstan

Seorang sleeping investor mengutamakan prinsip tidak melakukan banyak hal untuk memperoleh keuntungan. Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk memiliki sumber pemasukan konstan. Meskipun keuntungan tidak terjadi dengan cepat, seorang sleeping investor perlu memiliki pekerjaan tetap yang dapat menjaga kestabilan keuangan sehari-hari.

4. Mendapatkan Modal untuk Investasi

Seorang sleeping investor perlu menyiapkan modal untuk investasi jangka panjang. Modal ini dapat diperoleh dengan cara menyisihkan uang bulanan atau menabung sendiri. Setelah terkumpul, sleeping investor dapat memilih untuk membeli aset yang diinginkan.

5. Memilih Aset yang Tepat

Pastikan untuk memilih aset yang sesuai untuk tujuan investasi jangka panjang dan menunjukkan pertumbuhan yang stabil dalam jangka waktu yang panjang. Di antara berbagai jenis aset atau instrumen investasi, emas sering kali dianggap sebagai pilihan yang baik karena nilai dan kenaikannya cenderung stabil dari tahun ke tahun.

Meskipun nilainya fluktuasi, emas umumnya mengalami kenaikan seiring berjalannya waktu, sehingga berpotensi memberikan keuntungan jika diinvestasikan dalam waktu lama.

Contoh Sleeping Investor

Contoh sleeping investor dapat memberikan inspirasi, terutama bagi yang tertarik menekuni dunia investasi dengan teknik ini. Salah satu contohnya adalah Lo Kheng Hong, seorang investor saham Indonesia.

Lo Kheng Hong memulai terjun di dunia investasi pada tahun 1996, kemudian saat 2012 diberitakan aset sahamnya telah mencapai Rp2,5 triliun.

Dengan investasinya itu, Lo menyatakan bahwa ia lebih mandiri dan memiliki banyak waktu. Ini karena investasinya membuat dia tidak perlu lagi menghabiskan tenaga dan waktu untuk bekerja pada orang lain.

Lo Kheng Hong adalah contoh nyata bagaimana seorang sleeping investor dapat meraih keuntungan besar dari investasi jangka panjang, tanpa harus aktif memantau pergerakan pasar setiap hari.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 09 Jul 2024

Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 09 Jul 2024

Editor: Redaksi Daerah

RELATED NEWS