Menyentuh dan Reflektif, Ini Film-Film tentang Menjauh dari Dunia yang Terlalu Cepat

Redaksi Daerah - Senin, 07 Juli 2025 18:00 WIB
Rekomendasi Film Mengharukan tentang Hidup di Luar Hiruk Pikuk Dunia Modern (IMDb)

JAKARTA - Di tengah hiruk-pikuk kehidupan perkotaan, notifikasi yang terus berbunyi, dan tekanan gaya hidup modern yang kian menyesakkan, sebagian orang mulai mendambakan kehidupan yang lebih tenang, menjauh dari keramaian, menjalani hidup mandiri tanpa ketergantungan pada listrik, internet, atau sistem sosial masa kini.

Lewat film, kita diajak menelusuri jalur sepi yang jarang disentuh: jauh dari pusat perbelanjaan, sinyal Wi-Fi, dan rutinitas kantor. Namun di balik keheningan itu, tersembunyi makna mendalam tentang jati diri, makna keluarga, keberanian, dan hubungan manusia dengan alam.

Berikut ini adalah kumpulan film dan dokumenter terbaik tentang orang-orang yang menjalani hidup jauh dari peradaban modern yang tidak hanya menyajikan visual menawan, tapi juga kisah-kisah yang bisa mengguncang hati dan memantik refleksi mendalam.

Film Naratif: Drama tentang Manusia dan Alam

Into the Wild (2007)

Berdasarkan kisah nyata Christopher McCandless, seorang pemuda cerdas lulusan universitas ternama yang memilih meninggalkan kenyamanan hidup di kota dan menjelajahi Amerika hingga ke belantara Alaska. Ia mendonasikan seluruh tabungannya, membakar kartu identitas, dan memilih hidup bebas tanpa keterikatan.

Lebih dari sekadar kisah petualangan, Into the Wild adalah perjalanan batin tentang pencarian makna hidup. Di tengah dinginnya salju dan sepinya hutan, McCandless menemukan kebenaran-kebenaran sederhana—yang kadang justru luput dari orang-orang kota.

Happiness is only real when shared,” tulisnya di akhir hayat. Sebuah pesan yang menggema jauh melampaui layar.

Captain Fantastic (2016)

Bayangkan seorang ayah membesarkan enam anaknya di hutan, jauh dari kebisingan dunia digital dan sistem pendidikan formal. Itulah yang dilakukan Ben Cash (diperankan Viggo Mortensen), seorang ayah idealis yang mengajarkan anak-anaknya literasi kritis, bela diri, hingga cara berburu rusa.

Namun, ketika mereka harus kembali ke masyarakat karena kematian sang ibu, benturan pun tak terhindarkan. Film ini dengan cerdas menggambarkan dilema antara mempertahankan idealisme atau berkompromi demi realitas.

Apakah mungkin membesarkan anak-anak yang bebas berpikir, mandiri, dan jujur—tanpa harus tunduk pada sistem?

Leave No Trace (2018)

Disutradarai Debra Granik (Winter’s Bone), film ini menyentuh luka-luka yang tak kasat mata. Seorang veteran perang (diperankan Ben Foster) yang menderita PTSD memilih tinggal diam-diam bersama putrinya di hutan cagar alam, jauh dari hiruk pikuk sosial.

Namun, ketika mereka ditemukan dan dipaksa kembali ke “normalitas”, sang anak mulai mempertanyakan dunia yang selama ini ia kenal. Apakah menyatu dengan alam berarti harus mengasingkan diri dari semua orang?

Leave No Trace begitu tenang, namun kuat. Film ini mengajak kita menelusuri batas tipis antara kebebasan dan keterasingan, cinta dan pelarian.

Dokumenter: Potret Kehidupan Nyata Tanpa Filter

Alone in the Wilderness (2004)

Bukan drama fiksi, ini adalah dokumentasi asli kehidupan Richard “Dick” Proenneke, pria yang pada usia 51 tahun memutuskan pindah ke belantara Alaska dan membangun kabinnya sendiri dari nol.

Selama hampir 30 tahun, ia hidup seorang diri, menanam makanan, memahat kayu, memancing, dan menulis jurnal setiap hari. Tidak ada listrik, tidak ada telepon, hanya hubungan intim antara manusia dan alam.

Dengan footage autentik dan narasi tenang, dokumenter ini adalah meditasi visual tentang kesederhanaan, ketekunan, dan ketenteraman yang tidak bisa dibeli.

Jika dunia terasa terlalu bising, film ini bisa menjadi jalan keluar sejenak.

All the Time in the World (2014)

Keluarga Crocker dari Kanada memutuskan tinggal di hutan Yukon selama sembilan bulan—tanpa listrik, air mengalir, atau koneksi internet. Bukan untuk konten YouTube, tapi demi mengembalikan ritme hidup yang alami dan mempererat ikatan keluarga.

Melalui musim dingin yang menggigit dan malam-malam gelap tanpa cahaya, mereka menemukan sesuatu yang tak bisa dibeli di toko: kedekatan, kesabaran, dan rasa syukur.

Film ini tidak hanya menyentuh, tapi juga membuat kita bertanya:

“Apa yang benar-benar penting dalam hidup ini?”

A New Kind of Wilderness (2025)

Dokumenter terbaru ini mengikuti keluarga Payne di Norwegia, yang telah hidup off-grid sejak 2014. Namun, ketika sang ibu meninggal dunia pada 2019, keluarga ini menghadapi tantangan emosional dan praktis dalam mempertahankan gaya hidup mereka.

Film ini tidak menggambarkan hidup di alam sebagai utopia. Justru, ia memperlihatkan sisi manusiawi: berduka, berjuang, dan beradaptasi. Dengan latar hutan yang magis dan narasi penuh kehangatan, dokumenter ini menjadi pengingat bahwa off-grid bukan sekadar tren, tapi pilihan hidup yang penuh komitmen dan cinta.

Tema-Tema Besar yang Menjadi Sorotan

TemaFilm/Dokumenter Terkait
Pencarian jati diriInto the Wild, Leave No Trace
Kritik terhadap modernitasCaptain Fantastic, A New Kind of Wilderness
Trauma & penyembuhanPTSD dalam Leave No Trace
Hidup mandiri & keberlanjutanAlone in the Wilderness, All the Time in the World
Konflik keluarga vs sistemCaptain Fantastic, A New Kind of Wilderness

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.id oleh Idham Nur Indrajaya pada 06 Jul 2025

Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 07 Jul 2025

Editor: Redaksi Daerah
Bagikan

RELATED NEWS