TOKYO,LyfeBengkulu.com– Universitas Tokyo akan menerima pelajar dan peneliti yang tidak dapat melanjutkan keperluan akademisnya yang terganggu akibat invasi Rusia. Pihak universitas mengatakan siap menerima siapapun tanpa memandang kebangsaan mereka, menurut laporan NHK World Japan pada 31 Maret 2022.

Nantinya, pihak universitas akan menentukan batas maksimal penerimaan sembari memantau perkembangan terkini di wilayah yang terdampak. Selain itu, pengurusan status kependudukan dan biaya perjalanan ke Jepang juga akan diurus dan ditanggung pihak universitas.

• Indonesia Perlu Jalan Tengah Tekan Prevalensi Merokok
• Wina Febriyanti La Dini, Perempuan Asal Papua di Industri Manufaktur Indonesia
• Wow! Tahun 2021 Penjualan Indofood Tembus Rp99 Triliun

Akomodasi sebesar 80.000 yen atau setara dengan Rp9,4 juta per bulan (asumsi kurs Rp117,91 per yen) akan disiapkan untuk biaya hidup selama setahun. Layanan konseling dan kursus Bahasa Jepang juga ditawarkan demi menunjang kehidupan selama tinggal di negeri Sakura.

Pihak Universitas Tokyo tetap akan menyaring pendaftar berdasarkan program akademik yang akan disediakan oleh pihak kampus. Program ini rencananya akan berjalan sampai akhir bulan Maret tahun depan.