Pulang Kampung ke Solo? Coba Cicipi Kuliner Sate Buntel Ini
JAKARTA - Ada berbagai jenis kuliner di Indonesia. Di antara beragam kuliner Indonesia yang memikat hati dan lidah, sate buntel menjadi salah satu yang patut diperhitungkan.
Kuliner khas Jawa Tengah ini bahkan telah meraih popularitas di kalangan pecinta masakan Indonesia karena cita rasa yang kaya dan unik. Dari proses persiapan hingga penyajiannya yang menggugah selera, sate buntel menawarkan pengalaman kuliner yang tak terlupakan.
Asal Usul Sate Buntel
Sate buntel merupakan sajian yang berasal dari daerah Jawa Tengah, khususnya daerah Solo dan sekitarnya. Namun, popularitasnya telah menyebar ke berbagai daerah di Indonesia. Nama "buntel" sendiri berasal dari Bahasa Jawa yang berarti "bungkus", merujuk pada cara penyajian sate ini yang menggunakan pembungkus dari lapisan lemak daging.
- Tak Selalu Menguntungkan, Inilah Biaya Tersembunyi Akibat Meminjam Uang dari Orang Tua
- Lebaran Hampir Tiba, Ini Cara Belanja Cerdas untuk Hemat Uang di Supermarket
- Inilah yang Dilakukan Pemerintah Hadapi Skandal Magang TPPO Jerman
Proses Pembuatan yang Khas
Pembuatan sate buntel melibatkan sejumlah langkah yang rumit namun menghasilkan cita rasa yang luar biasa. Pertama-tama, daging yang biasanya digunakan adalah daging kambing atau daging sapi yang digiling atau dicacah.
tersebut dilumuri dengan campuran bumbu rempah yang khas, seperti bawang merah, bawang putih, ketumbar, kemiri, dan merica. Proses paling khas dari pembuatan sate buntel adalah pembungkusannya. Daging yang sudah dilumuri bumbu dibungkus dengan lapisan lemak daging kemudian dililitkan pada sebilah bambu menyerupai sate.
Teknik Pemanggangan yang Unik
Sate buntel kemudian dipanggang di atas bara api atau arang dengan teknik khusus. Proses pemanggangan ini dilakukan dengan hati-hati untuk memastikan daging matang merata dan menghasilkan cita rasa yang lezat.
Kombinasi Rasa yang Menggoda
Satu poin penting dari kenikmatan sate buntel adalah paduan rasa antara daging, bumbu rempah, dan lapisan lemak yang membungkusnya. Lemak daging yang meleleh selama proses pemanggangan menambahkan kelembutan dan kelezatan pada setiap gigitannya.
Makanan ini biasanya disajikan bersama bumbu kuah kecap, bawang merah, irisan kol, tomat, cabe serta irisan jeruk nipis untuk menetralisir lemak daging.
Diterangkan bahwa bau prengus kambing tidak tercium dan daging juga empuk karena untuk hidangan ini disiapkan kambing yang usianya masih sekitar 1 tahun.
Rekomendasi Destinasi Kuliner Sate Buntel
Rekoemndasi warung sate yang terkenal sebagai tempat makan para pejabat hingga politisi adalah Warung Sate Mbok Galak. Bahkan menurut sang pemilik, dulu Presiden Jokowi sering mampir untuk makan sate buntel dan tengkleng di sini selama beliau masih menjabat Wali Kota Solo.
Warung sate ini sudah berjualan sejak tahun 1980 dengan resep keluarga. Ciri khas dari sate buntel di sini adalah olahan daging kambingnya yang berkualitas. Lengkap dengan bumbu sederhana seperti kecap dan bawang merah.
- Catat! Ini 15 Titik Rawan Macet Ketika Mudik Lebaran
- Alasan Mengapa Kita Perlu Menyandingkan Insting dan Intuisi saat Ambil Keputusan
- Mengungkap Profil Harvey Moeis, Suami Sandra Dewi yang Terjerat Kasus Korupsi Timah
Berlokasi di Jl.Mangun Sarkoro 122, Sumber, Banjarsari, warung ini buka sejak jam 18.00 petang. Untuk 2 tusuk sate Buntel Anda harus membayar Rp35 ribu demikian pula dengan 10 tusuk sate kambing dan tongseng. Sementara untuk tengkleng dan gule satu porsinya adalah Rp20 ribu.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Rumpi Rahayu pada 24 Mar 2024
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 04 Apr 2024