RUPST PGN 2023: Penetapan Pengurus Baru dan Pembagian Dividen USD 222,43 Juta

Herlina - Kamis, 30 Mei 2024 21:23 WIB
RUPST menyetujui Laporan Tahunan Perseroan termasuk Laporan Tugas Dewan Komisaris serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya sepanjang tindakan tersebut bukan merupakan tindak pidana dan telah tercermin dalam buku laporan Perseroan.(foto: istimewa)

JAKARTA, LyfeBengkulu.com- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (“PGN”) selaku Subholding Gas Pertamina menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2023 (“RUPST”) yang bertempat di Auditorium Graha PGAS, Kantor Pusat PGN, Jakarta.

RUPST ini memiliki 7 mata acara rapat yang terdiri atas persetujuan Laporan Tahunan Perseroan dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris, pengesahan Laporan Keuangan Tahunan dan Laporan Keuangan Program Pendanaan Usaha Mikro dan Usaha Kecil, penetapan penggunaan laba bersih, penetapan gaji dan honorarium pengurus, penetapan kantor akuntan publik, persetujuan penugasan khusus serta perubahan pengurus Perseroan. Adapun mata acara ini sesuai dengan Pemanggilan RUPS yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia pada Keterbukaan Informasi PGN tanggal 8 Mei 2024

RUPST menyetujui Laporan Tahunan Perseroan termasuk Laporan Tugas Dewan Komisaris serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya sepanjang tindakan tersebut bukan merupakan tindak pidana dan telah tercermin dalam buku laporan Perseroan. Pengesahan juga diberikan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang telah diaudit serta mengesahkan Laporan Keuangan Program Pendanaan Usaha Mikro dan Usaha Kecil Perseroan yang telah diaudit.

Dalam agenda Penetapan Penggunaan Laba Bersih Tahun Buku 2023 yang berjumlah USD 278,09 juta, pemegang saham memutuskan pembagian dividen sebesar USD 222,43 juta yang akan didistribusikan sesuai dengan porsi kepemilikan saham pada Perseroan atau sekitar Rp 148,- per lembar saham meningkat dari tahun sebelumnya sebesar Rp 141 per lembar saham. Kemudian sebesar USD 55,62 juta akan digunakan sebagai saldo laba ditahan untuk kegiatan pengembangan bisnis.

Kemudian pemegang saham menyetujui untuk memberikan wewenang dan kuasa kepada PT Pertamina (Persero) selaku Pemegang Saham Seri B Terbanyak untuk menetapkan besaran tantiem/insentif kinerja/insentif khusus atas kinerja Tahun Buku 2023, serta menetapkan gaji/ honorarium, tunjangan, dan fasilitas bagi anggota untuk Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk Tahun Buku 2024 setelah terlebih dahulu berkonsultasi kepada Kementerian BUMN selaku institusi Pemegang Saham Seri A Dwiwarna.

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (“PGN”) selaku Subholding Gas Pertamina menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2023 (“RUPST”) yang bertempat di Auditorium Graha PGAS, Kantor Pusat PGN, Jakarta.(foto: istimewa)

Selanjutnya pemegang saham menetapkan Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja (a member of Ernst & Young) untuk melaksanakan Audit Laporan Keuangan Konsolidasian Tahun Buku 2024, Audit Kepatuhan PSA 62, Audit Laporan Keuangan Pendanaan Usaha Mikro dan Usaha Kecil terkait Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan, dan Penerapan Prosedur Yang Disepakati Atas Laporan Hasil Evaluasi Kinerja KPI Korporat dan KPI Individual Tahun Buku 2024.

Pemegang saham juga memberikan persetujuan atas penugasan khusus yang diberikan kepada Perseroan dalam melaksanakan pembangunan Proyek Jaringan Gas di Ibukota Nusantara sesuai Keputusan Menteri ESDM No. 36.K/HK.02/MEM.S/2023 Tanggal 23 Februari 2023 tentang Penugasan Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan dan Gas Bumi untuk Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibu Kota Nusantara. Selain itu, pemegang saham memberikan persetujuan atas penugasan kepada Perseroan dan PGN untuk penyediaan jaringan gas bumi untuk rumah tangga, pelanggan kecil serta pemanfaatan Bahan Bakar Gas (BBG) untuk transportasi jalan.

Komitmen PGN Sebagai Solusi Energi Terintegrasi di Masa Transisi Energi

“PGN berhasil melalui tantangan ketidakpastian dan dinamika industri pada periode tahun 2023 yang secara langsung mempengaruhi kinerja perusahaan. Namun PGN tetap melanjutkan komitmen memperkuat posisi sebagai pemain utama penyedia gas bumi dan fokus pada optimalisasi pengelolaan gas bumi, peningkatan konektivitas infrastruktur dan diversifikasi bisnis,” ujar Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama, (30/5/2024).

Kinerja keuangan konsolidasi Tahun 2023 PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) berhasil membukukan pendapatan sebesar USD 3,65 miliar. Kemudian, untuk Laba Operasi tercatat sebesar USD 542,42 juta dengan Laba Bersih Tahun Berjalan Yang Diatribusikan ke Entitas Induk sebesar USD278,1 juta. Sepanjang tahun 2023, volume pengelolaan gas PGN tetap tumbuh positif dengan volume niaga gas dan TUA mencapai 977 BBTUD atau naik 6% dari tahun 2022. Sedangkan pengaliran gas bumi melalui pipa transmisi mencapai 1.458 MMSCFD atau naik 8% dibandingkan tahun lalu dengan pasokan gas berasal dari kontrak pasokan gas eksisting dan baru.

PGN juga mencatat pertumbuhan panjang pipa jaringan gas bumi PGN menjadi 12.692 KM dari sebelumnya 11.525 km, naik 10% atau bertambah 1.167 KM sepanjang tahun 2023. Kemudian untuk volume lifting minyak dan gas bumi ditahun 2023 tercapai sebesar 9,16 MMBOE.

Beberapa portofolio usaha yang dilaksanakan Subholding Gas Grup mencapai pertumbuhan kinerja yang baik. Transportasi minyak mencapai sebesar 56,86 MMBOE atau tumbuh signifikan 305% dari tahun lalu, terutama dikontribusikan dari penyaluran minyak melalui pipa Rokan. Tren kenaikan turut terlihat pada volume regasifikasi sebesar 158 BBTUD atau meningkat 10% dari tahun sebelumnya, serta pemrosesan LPG mencapai 38.782 ton di tahun 2023.

PGN juga menjalankan customer acquisition untuk mencapai target volume pengelolaan gas melalui penambahan pelanggan baru, pengembangan bisnis LNG, penyediaan infrastruktur beyond pipeline dan perluasan layanan jargas rumah tangga. Jumlah pelanggan PGN saat ini masih didominasi segmen pelanggan rumah tangga sebesar 825.856 pelanggan. Sedangkan pelanggan industri - komersial dan pelanggan kecil masing-masing sebesar 3.103 pelanggan dan 1.976 pelanggan.

Inisiatif dalam kebijakan strategis PGN juga termasuk melakukan optimasi biaya dan pengelolaan anggaran yang efektif serta liability management. Pada tahun 2023, Perseroan melaksanakan liability management pembelian kembali surat utang obligasi (bond buyback) PGN dan PT Saka Energi Indonesia (SAKA). Pelaksanaan buyback berdampak pada penurunan beban keuangan Perseroan di tahun 2023 sebesar 26% dari tahun sebelumnya.

Secara aktif, PGN mendukung program-program strategis Pemerintah di antaranya pembangunan jaringan gas rumah tangga, kajian detail pembangunan pipa transmisi APBN, serta program-program penugasan lainnya seperti pembangunan infrastruktur jaringan gas bumi di IKN.

Peluang pemanfaatan gas bumi di masa transisi juga akan PGN ambil dengan integrasi infrastruktur eksisting agar semakin berkembang. Dengan integrasi akan dapat memenuhi kebutuhan di titik ekonomi baru, kawasan industri, transportasi melalui CNG dan transportasi laut. Selain itu, mengejar agreasi dengan memenuhi kebutuhan gas bumi di sektor pembangkit listrik, refinery milik Pertamina, dan anchor buyer lainnya. Guna menjaga reabilitas pasokan gas bumi, PGN juga melakukan berbagai optimasi penyaluran gas dengan tambahan pasokan gas dari pemasok lain yang memiliki kelebihan ketersediaan gas serta penambahan pasokan dari sumber baru. Peran FSRU Lampung yang terintegrasi dengan Pipa South Sumatera – West Java (SSWJ) semakin penting sebagai enabler supply point bagi pasokan baru yang bersumber dari LNG.

“Tahun 2024 merupakan milestone penting PGN dalam layanan LNG ke pasar domestik. PGN mengupayakannya untuk menjaga realibilitas dan kehandalan pasokan yang diharapkan oleh seluruh pelanggan. PGN saat ini telah memasuki era layanan baru yaitu komoditas LNG untuk keberlanjutan gas bumi dalam negeri. Pada bulan Mei 2024, PGN mendapatkan tambahan pasokan gas dari hasil regasifikasi LNG yang keberminatannya cukup baik. Layanan LNG menjadi salah satu solusi yang paling feasible guna menjaga reabilitas pasokan dan memperkuat integrasi layanan gas bumi,” tutup Rachmat.

Grafis :

RUPST juga menetapkan beberapa hal sebagai berikut :

Memberhentikan dengan hormat nama-nama berikut :
1. Luky Alfirman sebagai Komisaris
2. Beni Syarif Hidayat sebagai Direktur SDM dan Penunjang Bisnis
3. Christian H. Siboro sebagai Komisaris Independen

Mengangkat nama-nama berikut :
1. Rachmat Hutama Sebagai Direktur SDM dan Penunjang Bisnis
2. Arief Kurnia Risdianto sebagai Direktur Manajemen Risiko
3. Luky Alfirman sebagai Komisaris untuk periode kedua
4. Christian H. Siboro sebagai Komisaris Independen untuk periode kedua
5. Tony Setyo Boedi Hoesodo sebagai Komisaris Independen
6. Fadjar Hariyanto Widodo sebagai Direktur Keuangan
7. Ratih Esti Prihatini sebagai Direktur Komersial

Perubahan Nomenklatur Jabatan Direksi :
1. Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko menjadi Direktur Keuangan dan Direktur Manajemen Risiko
2. Direktur Sales dan Operasi menjadi Direktur Komersial

Susunan pengurus baru yang menjabat sebagai Direksi dan Dewan Komisaris PT Perusahaan Gas Negara Tbk adalah sebagai berikut:

Susunan Komisaris
Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen : Amien Sunaryadi
Komisaris : Warih Sadono
Komisaris : Luky Alfirman
Komisaris Independen: Christian H. Siboro
Komisaris Independen: Dini Shanti Purwono
Komisaris Independen: Tony Setyo Boedi Hoesodo
Komisaris Independen : Abdullah Aufa Fuad

Susunan Direksi
Direktur Utama : Arief Setiawan Handoko
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis : Rosa Permata Sari
Direktur Infrastruktur dan Teknologi : Harry Budi Sidharta
Direktur Komersial : Ratih Esti Prihatini
Direktur Keuangan : Fadjar Harianto Widodo
Direktur SDM dan Penunjang Bisnis : Rachmat Hutama
Direktur Manajemen Risiko : Arief Kurnia Risdianto

Bagikan

RELATED NEWS