Sawit dan UMKM Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Bengkulu

Herri - Jumat, 17 Desember 2021 12:18 WIB
Sektor perkebunan kelapa sawit dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) diyakini mampu mendongkrak tumbuhnya ekonomi Bengkulu. (Foto: Dok/lyfebengkulu.com)

BENGKULU, lyfebengkulu.com - Pertumbuhan ekonomi Bengkulu terus menunjukkan arah tren positif. Bahkan pengamat memprediksi pertumbuhan ekonomi Bengkulu bisa mencapai angka 6 persen. Sektor perkebunan kelapa sawit dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) diyakini mampu mendongkrak tumbuhnya ekonomi Bengkulu.

Apalagi saat ini penanganan pandemi Covid-19 yang terus membaik juga turut berimbas dengan turunnya angka kasus positif Covid-19. Tak hanya itu, aktivitas saat ini juga sudah sedikit lebih longgar sehingga membangkitkan optimisme membaiknya perekonomian.

Akademisi Universitas Bengkulu, Dr. Syaiful Anwar AB menyebutkan tren pertumbuhan ekonomi di Bengkulu terus menunjukkan signal yang positif. Dongkrak pemicu tumbuhnya ekonomi Bengkulu dari sektor perkebunan sawit dan UMKM. “Khusus industri besar boleh dikatakan tidak bergerak,” jelasnya.

UMKM, kata Syaiful, memang sudah teruji tangguh di masa krisis. Pada masa pandemi pun sektor ini tetap berjalan walau para pelaku UMKM harus menjalankan kegiatan bisnisnya berinovasi secara online. “Di masa depan sektor yang mungkin didorong adalah pariwisata dengan mengembangkan potensi desa wisata,” katanya.

Sementara, Pengamat Ekonomi Bengkulu Prof. Dr. Kamaludin, SE, MM mengatakan dari hasil analisanya diprediksi memasuki tahun 2022 mendatang Bengkulu dapat mengalami pertumbuhan ekonomi antara 5 sampai dengan 6 persen. “Ini suatu pertumbuhan cukup tinggi,” ungkapnya.

Selama ini Bengkulu mengandalkan sektor pertanian, perkebunan, tambang, kelautan dan sedikit sektor jasa yang berhasil mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Bengkulu. Sektor-sektor tersebut kata Kamal jika melihat pandemi mulai membaik tentu akan tumbuh juga lebih baik.

“Apalagi komoditi pertanian, perkebunan dan tambang yang berorientasi ekspor. Menggeliatnya ekspor dari Bengkulu ke luar negeri akan menimbulkan dampak ekonomi yang besar terutama ramainya pelabuhan terhadap aktivitas bongkar muat barang dan sekaligus bisa menyerap lapangan kerja,” pungkasnya. (pzs)

Editor: Herri

RELATED NEWS