Teknologi Fintech Melesat: India Hadirkan Sistem Pembayaran Pakai Wajah dan Sidik Jari

Redaksi Daerah - Rabu, 08 Oktober 2025 13:11 WIB
India Luncurkan Sistem Pembayaran dengan Wajah dan Sidik Jari

JAKARTA - India akan memasuki babak baru dalam dunia pembayaran digital. Mulai 8 Oktober 2025, masyarakat di negara tersebut bisa bertransaksi cukup dengan memindai wajah atau sidik jari mereka, tanpa perlu lagi memasukkan PIN. Inovasi ini merupakan bagian dari penerapan sistem pembayaran biometrik pada platform Unified Payments Interface (UPI).

"India akan mengizinkan pengguna untuk menyetujui pembayaran yang dilakukan melalui jaringan pembayaran domestik populer, Unified Payments Interface, menggunakan pengenalan wajah dan sidik jari mulai 8 Oktober," tulis laporan Economic Times, dikutip Selasa, 7 Oktober 2025.

Autentikasi pembayaran biometrik ini memanfaatkan data biometrik dari sistem identitas nasional Aadhaar, yang menyimpan informasi wajah dan sidik jari hampir seluruh warga India.

Dengan teknologi ini, pengguna cukup memindai wajah atau menempelkan jari untuk menyetujui transaksi UPI, menggantikan metode lama yang memerlukan PIN numerik.

Baca juga : Siap-siap Seleksi Magang PAM Jaya, Ini Link Pendaftaran dan Sederet Tipsnya

Kebijakan tersebut mengikuti pedoman terbaru Reserve Bank of India (RBI) yang mengizinkan metode autentikasi alternatif untuk meningkatkan keamanan, efisiensi, dan inklusi finansial.

RBI menilai bahwa biometrik dapat memperkuat lapisan keamanan sekaligus mempermudah pengguna, terutama di daerah pedesaan.

Diuji di Global Fintech Festival Mumbai

Inovasi pembayaran biometrik ini akan diperkenalkan secara resmi oleh National Payments Corporation of India (NPCI) pada ajang Global Fintech Festival di Mumbai.

Dalam acara tersebut, NPCI akan menampilkan demonstrasi langsung bagaimana transaksi dapat dilakukan hanya dengan scan wajah atau sidik jari.

“National Payments Corporation of India, yang mengoperasikan UPI, berencana untuk memamerkan fitur biometrik baru ini di Global Fintech Festival yang sedang berlangsung di Mumbai,” ungkap laporan Economic Times.

Meski uji coba publik baru dimulai, para pengembang memastikan sistem ini siap digunakan secara luas berkat infrastruktur Aadhaar yang sudah menjangkau lebih dari 1,3 miliar penduduk.

Dengan lebih dari 350 juta pengguna aktif, UPI menjadi salah satu jaringan pembayaran digital terbesar di dunia. Penerapan autentikasi biometrik diharapkan mampu mengurangi risiko pencurian PIN dan penipuan digital, mempercepat proses transaksi di toko, e-commerce, maupun transfer antarindividu, serta mendorong inklusi finansial terutama bagi masyarakat di pedesaan yang sering kesulitan mengakses perbankan konvensional.

Baca juga : Harga Bitcoin Mencapai Rekor Tertinggi, Apakah ini Berkelanjutan?

Sebelum diterapkan di UPI, sejumlah lembaga keuangan di India telah lebih dulu menguji teknologi serupa. Razorpay dan YES Bank menjadi pelopor dalam penerapan autentikasi biometrik untuk kartu online yang memungkinkan penggunaan pengenalan wajah atau sidik jari perangkat sehingga dapat mengurangi hingga 35% kegagalan transaksi akibat OTP.

Sementara itu, Federal Bank menerapkan autentikasi biometrik untuk e-dagang yang memungkinkan penyelesaian transaksi online hanya dalam 3–4 detik menggunakan biometrik perangkat, dengan sistem cadangan berupa OTP.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.id oleh Muhammad Imam Hatami pada 07 Oct 2025

Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 08 Okt 2025

Editor: Redaksi Daerah

RELATED NEWS