Tetangga India

Herlina - Kamis, 14 Agustus 2025 10:13 WIB
Dubes Ashok Sajjanhar

Oleh Dubes Ashok Sajjanhar

Perdana Menteri Narendra Modi meluncurkan Kebijakan “Neighborhood First” saat pertama kali menjabat pada Mei 2014. Sejak awal, ia bertekad untuk memperkuat hubungan dengan negara-negara tetangga India dan menghapus kesalahpahaman tentang dominasi serta campur tangan India dalam urusan internal mereka. Ia berupaya meyakinkan para tetangga bahwa India hadir sebagai mitra yang mendukung keamanan, stabilitas, dan kemakmuran kawasan.

Sebagai langkah awal, PM Modi mengundang para pemimpin negara anggota South Asian Association of Regional Cooperation (SAARC)—Afghanistan, Bangladesh, Bhutan, India, Maladewa, Nepal, Pakistan, dan Sri Lanka—serta Perdana Menteri Mauritius ke upacara pelantikannya pada 26 Mei 2014. Ia bertemu dengan semua pemimpin yang hadir untuk membangun kepercayaan dan memperkuat hubungan bilateral.

Inisiatif ini diperluas pada 30 Mei 2024, ketika PM Modi mengundang para pemimpin negara anggota Bay of Bengal Initiative for Multi-Sectoral Technical and Economic Cooperation (BIMSTEC), Mauritius, dan Presiden Kyrgyzstan ke upacara pelantikan. Pada pelantikan ketiganya, 9 Juni 2024, ia juga mengundang Seychelles sebagai mitra maritim dalam Inisiatif SAGAR (Security and Growth for All in the Region), yang diluncurkan pada 2015.

PM Modi memilih Bhutan sebagai tujuan kunjungan luar negeri pertamanya pada Juni 2014. Di Sidang Gabungan Parlemen Bhutan, ia menegaskan bahwa kemakmuran India akan membawa manfaat bagi seluruh kawasan. Ia menyatakan bahwa hanya India yang kuat dan makmur yang dapat membantu mengatasi tantangan yang dihadapi para tetangganya.

Pada Agustus 2014, PM Modi mengunjungi Nepal dan menjadi pemimpin asing pertama yang berpidato di Majelis Konstituante Nepal. Ia menegaskan komitmen India untuk tidak mencampuri urusan internal Nepal, tetapi siap mendukung pembangunan negara tersebut, termasuk dalam sektor energi.

Dalam pidatonya di Majelis Umum PBB pada 27 September 2014, PM Modi menyatakan bahwa masa depan India terkait erat dengan lingkungan regionalnya. Ia menegaskan kesiapan India untuk berdialog dengan Pakistan dalam suasana damai, bebas dari bayang-bayang terorisme. Namun, ia juga menekankan bahwa Pakistan harus menciptakan kondisi yang tepat untuk dialog bilateral.

Selama 11 tahun berikutnya, PM Modi membuktikan komitmen “Neighborhood First” melalui berbagai kunjungan, proyek, dan bantuan konkret. Kunjungan ke Nepal pada Agustus 2014 adalah yang pertama oleh seorang PM India dalam 17 tahun. Ia kembali mengunjungi Nepal empat kali lagi, memperkuat kemitraan dalam bidang energi, ekonomi, dan konektivitas. India juga menjadi negara pertama yang merespons bencana besar di Nepal, termasuk gempa 2015 dan banjir 2024.

Kunjungan ke Sri Lanka pada Maret 2015 adalah yang pertama oleh PM India dalam lebih dari 30 tahun. Ia kembali berkunjung tiga kali, termasuk pada April 2025 sebagai pemimpin asing pertama yang mengunjungi Sri Lanka setelah pemerintahan Janatha Vimukthi Peramuna (JVP) berkuasa. India juga memberikan bantuan finansial sebesar USD 4,5 miliar untuk membantu Sri Lanka keluar dari krisis ekonomi pada 2022.

Presiden Sri Lanka yang baru, Anura Kumar Dissanayake (AKD), memilih India sebagai tujuan kunjungan luar negeri pertamanya, meskipun sebelumnya ada kekhawatiran tentang sikap JVP terhadap India. AKD bahkan mengundang PM Modi sebagai tamu kehormatan pasca-kemenangannya dalam pemilu 2024.

India juga berhasil memperbaiki hubungan dengan Maladewa di bawah pemerintahan Muizzu, yang sebelumnya melancarkan kampanye “India Out”. Dengan pendekatan sabar dan bantuan ekonomi, India mengundang Muizzu ke pelantikan PM Modi dan kunjungan kenegaraan. PM Modi kemudian hadir sebagai tamu kehormatan dalam perayaan kemerdekaan Maladewa ke-60 pada Juli 2025.

Para pemimpin Sri Lanka dan Maladewa secara tegas menyatakan bahwa mereka tidak akan mengizinkan wilayah mereka digunakan untuk mengancam keamanan India. Sementara itu, hubungan dengan Pakistan tetap terhambat oleh isu terorisme. India menegaskan bahwa “Teror dan Perundingan tidak bisa berjalan bersama.”

Meski Taliban berkuasa di Afghanistan sejak Agustus 2021, India tetap memberikan bantuan kemanusiaan, termasuk vaksin, obat-obatan, dan 40.000 ton gandum. Di Bangladesh, India berharap hubungan dapat dinormalisasi setelah transisi politik yang menggulingkan mantan PM Sheikh Hasina.

India juga menunjukkan solidaritas regional dengan membagikan lebih dari 300 juta dosis vaksin Covid-19 ke lebih dari 100 negara, termasuk semua tetangga (kecuali Pakistan). Di awal masa jabatannya, PM Modi menggagas peluncuran satelit SAARC untuk mendukung pembangunan ekonomi dan sosial kawasan.

Kebijakan “Neighborhood First” mencerminkan filosofi India: Vasudhaiva Kutumbakam—Seluruh Dunia adalah Satu Keluarga. Dengan pendekatan yang berani, konsisten, dan penuh empati, PM Modi berhasil memperkuat hubungan India dengan sebagian besar negara tetangga, menjadikan kawasan lebih terhubung dan stabil dibandingkan saat ia mulai menjabat pada 2014.

Bagikan

RELATED NEWS