Trump Sambut MBS di Gedung Putih: Ini Isi dan Fakta Pertemuan Keduanya
JAKARTA - Pertemuan antara Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS), di Gedung Putih menarik perhatian dunia.
Dalam agenda yang sarat simbol politik dan pernyataan tegas tersebut, keduanya menegaskan semakin kuatnya hubungan strategis kedua negara. Trump memberikan sambutan yang sangat meriah, sementara MBS memaparkan visi besar Arab Saudi di kawasan. Sejumlah keputusan penting terkait pertahanan hingga dinamika politik Timur Tengah juga diumumkan dalam kesempatan itu.
Donald Trump memberikan kehormatan besar kepada MBS begitu ia tiba di Gedung Putih. Karpet merah, marching band, pasukan berkuda, hingga pertunjukan udara disiapkan sebagai bentuk penghormatan.
Trump menyebut MBS sebagai bagian penting dari “Timur Tengah baru” yang sedang dibentuk. Penyambutan ini dipandang sebagai simbol bahwa Saudi kini semakin menjadi mitra utama Amerika Serikat di kawasan.
Dilansir laman Al Jazeera, berikut sederet fakta pertemuan Trump - MBS
- Kenali Blended Finance, Skema yang Dikembangkan untuk Pembiayaan Hijau
- 7 Cara Mencegah Munculnya Jamur di Rumah Saat Musim Hujan
- 5 Rekomendasi Novel Fiksi Indonesia yang Bisa Anda Baca di Waktu Luang
Pembahasan Bisnis dan Teknologi
Di ruang Oval Office, Trump dan MBS mengadakan diskusi tertutup mengenai berbagai sektor strategis. Keduanya membahas peluang investasi bersama, kerja sama bisnis, pengembangan kecerdasan buatan (AI), hingga teknologi masa depan.
Pertemuan tersebut menegaskan fokus kedua negara untuk memperluas hubungan ekonomi ke sektor-sektor bernilai tinggi.
Pembicaraan Arab Saudi–Israel
Salah satu poin paling penting adalah pembicaraan mengenai normalisasi hubungan Saudi–Israel. MBS secara terbuka menegaskan kembali posisinya berkaitan hal tesebut
“Kami ingin menjadi bagian dari Perjanjian Abraham.” jelas MBS. Namun ia menekankan bahwa syarat utama tetap harus dipenuhi, “Kami ingin memastikan bahwa kami mengamankan jalur yang jelas menuju solusi dua negara.”
Trump menambahkan bahwa mereka telah melakukan “pembicaraan yang baik” mengenai peluang normalisasi.
Baca juga : Ringan tapi Tetap Mengenyangkan, UGM Kembangkan Beras Presokazi

Status Sekutu Utama Non-NATO
Dalam konferensi pers, Trump mengumumkan bahwa Amerika Serikat memberikan status "sekutu utama non-NATO" kepada Arab Saudi.
Status ini membuat Saudi mendapatkan akses lebih cepat terhadap teknologi militer, kerja sama pertahanan, serta proyek-proyek strategis AS. Keputusan ini menandai peningkatan signifikan dalam hubungan pertahanan kedua negara.
Perjanjian Pertahanan Baru
AS dan Saudi menandatangani perjanjian pertahanan strategis terbaru. Meskipun Gedung Putih belum merinci seluruh isi perjanjian, pemerintah menyebut kerja sama itu akan menjamin Saudi tetap memandang AS sebagai “mitra strategis utama”. Langkah ini disebut sebagai fondasi baru bagi stabilitas kawasan dan aliansi jangka panjang.
Penjualan Jet Tempur F-35
Trump juga menyetujui rencana penjualan jet tempur siluman F-35 kepada Saudi. Dalam pernyataannya kepada MBS, Trump menyindir pihak-pihak yang tak ingin Saudi memperoleh teknologi AS.
“Mereka ingin Anda mendapatkan pesawat dengan kaliber yang lebih rendah. Saya rasa itu tidak membuat Anda terlalu senang.” ujar Trump.
Pernyataan itu dianggap sebagai sindiran kepada pihak-pihak yang sebelumnya menolak penjualan F-35 ke Saudi.
Sikap Terhadap Iran
Dalam isu Iran, Trump membanggakan kekuatan militer AS dan merujuk pada operasi sebelumnya. “Kami memiliki pilot terbaik, peralatan terbaik, segalanya yang terbaik.” ujar Trump dengan bangga
Namun Trump tetap membuka ruang diplomasi, “Akan menyenangkan jika ada kesepakatan dengan Iran.” ujarnya
Menanggapi itu, MBS menyatakan kesediaannya mendukung upaya dialog dengan Iran. “Kami akan melakukan yang terbaik untuk membantu mencapai kesepakatan antara Amerika Serikat dan Iran.” Jelas MBS.
Baca juga : Terkerek 0,81 Persen, IHSG Hari Ini Ditutup di 8.474,39 Poin
Investasi Saudi di AS
Trump secara terbuka menyampaikan apresiasi atas komitmen investasi Saudi yang sangat besar. “Anda telah setuju untuk berinvestasi $600 milir, mungkin bisa mencapai $1 triliun.” ungkap Trump kepada MBS.
MBS menegaskan potensi tersebut, terutama pada sektor teknologi, AI, dan industri masa depan. Bagi AS, ini merupakan suntikan modal strategis terbesar yang datang dari Saudi dalam sejarah hubungan kedua negara.
Pujian dan Keakraban Trump–MBS
Trump kembali menunjukkan kedekatannya dengan MBS dalam beberapa momen publik. Ia menyebut MBS sebagai “fantastis” dan “brilian”. Bahkan Trump menggenggam tangan MBS sambil menyindir Presiden Biden.
“Saya pegang tangan itu. Saya tidak peduli di mana tangan itu berada.” ungkap Trump.
Dalam salah satu sesi, Trump juga menegur reporter ABC dengan kalimat keras kala reporter tersebut menyampaikan pertanyaan yang menyudutkan MBS .
“Kamu orang yang buruk dan reporter yang buruk.” tegas Trump kepada reporter tersebut. Momen-momen itu menjadi sorotan karena menggambarkan chemistry politik keduanya.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.id oleh Muhammad Imam Hatami pada 20 Nov 2025
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 21 Nov 2025
