9 Tips Jitu Membuat Dapur Lebih Ramah Lingkungan Tanpa Ribet

Rabu, 17 September 2025 20:00 WIB

Penulis:Redaksi Daerah

Editor:Redaksi Daerah

9 Cara Mengubah Dapur Lebih Eco Friendly, Sehat dan Hemat!
9 Cara Mengubah Dapur Lebih Eco Friendly, Sehat dan Hemat!

JAKARTA – Penggunaan sumber daya alam secara bijak dan kesadaran terhadap lingkungan kini semakin krusial. Menjalani gaya hidup berkelanjutan bukan hanya memberi manfaat bagi bumi, tetapi juga memastikan kualitas hidup yang lebih baik bagi generasi selanjutnya.

Mewujudkan dapur ramah lingkungan bisa dimulai dari memilih pola makan berbasis hijau, namun langkah itu tidak berhenti di sana. Kebiasaan memasak dan membersihkan dengan hemat energi, memakai peralatan yang berbahan ramah lingkungan, serta menghindari penggunaan bahan kimia berbahaya juga berperan penting untuk menciptakan dapur yang sehat dan berkelanjutan.

Ada banyak perubahan kecil yang bisa langsung kalian terapkan di rumah. Dengan langkah sederhana ini, kalian turut menjaga lingkungan sekaligus berkontribusi membangun masa depan yang lebih hijau.

Cara Membuat Dapur Lebih Eco Friendly

Dilansir dari Sustainable Kitchens, Treehugger, dan Nolte Kuechen, berikut cara membuat dapur lebih eco friendly:

1. Gunakan Bahan Lokal dan Musiman

Buah dan sayuran segar dari daerah sekitar sangat dianjurkan untuk pola makan yang sehat dan berkelanjutan. Semakin pendek jarak yang ditempuh makanan, semakin ramah lingkungan.

Produk lokal membutuhkan biaya transportasi lebih sedikit dan kemasan yang lebih minimal. Dengan begitu, proses produksi yang rumit, pembuangan, dan isu daur ulang kemasan bisa dihindari. Hal ini tidak hanya melindungi lingkungan, tetapi juga membuat jejak karbon (CO2) produk lokal umumnya lebih rendah.

Sayuran dan buah musiman dari daerah lokal juga cenderung memiliki rasa yang lebih baik. Karena produk lokal bisa matang sepenuhnya tanpa harus dikirim dalam kondisi belum matang, makanan yang sampai di dapur kalian akan lebih segar, matang, dan lezat, dibandingkan dengan alternatif yang keras dan kurang berasa.

2. Memilih Peralatan Dapur yang Berkelanjutan

Peralatan dapur berkelanjutan terbuat dari bahan ramah lingkungan, dirancang agar tahan lama, dan meminimalkan timbulan sampah. Beberapa bahan yang cocok untuk peralatan dapur berkelanjutan antara lain, kayu, bamboo, stainless steel, dan kaca.

Dengan menggunakan peralatan dapur yang berkelanjutan, Anda kalian membantu mengurangi sampah sekaligus melindungi lingkungan.

3. Gunakan Peralatan Makan yang Ramah Lingkungan

Gunakan peralatan makan ramah lingkungan, seperti gelas kaca daur ulang serta piring dan mangkuk dari keramik atau logam. Untuk menambah estetika dapur, pilih juga peralatan masak dari kayu, yang tampil lebih menarik dibandingkan peralatan plastik atau piring, mangkuk, dan cangkir dari styrofoam.

4. Gunakan Produk Pembersih Ramah Lingkungan

Banyak barang sehari-hari di dapur kita terbuat dari plastik dan bahan yang sulit terurai, yang akhirnya berakhir di tempat pembuangan sampah dan ikut memperburuk krisis plastik yang sedang kita hadapi.

Produk pembersih sehari-hari biasanya dibeli dalam botol plastik, digunakan, lalu diganti. Botol-botol ini bisa diganti dengan alternatif ramah lingkungan, seperti botol daur ulang atau botol kaca yang bisa digunakan ulang dan diisi kembali.

Contoh perubahan cepat yang bisa dilakukan di dapur adalah mengganti botol pembersih, spons dan sikat dapur, bahkan sarung tangan dengan bahan 100% nabati atau dapat terurai secara hayati.

5. Hindari Kemasan dan Wadah Plastik

Dapur yang berkelanjutan sebaiknya mengurangi penggunaan plastik untuk meminimalkan dampak terhadap lingkungan.

Hindari penggunaan wadah plastik dan prioritaskan wadah dari stainless steel atau kaca untuk menyimpan atau membawa makanan. Wadah seperti ini tahan lama dan dapat digunakan berulang kali.

Tas kain yang dapat dipakai ulang juga menjadi pilihan yang baik untuk menggantikan kantong plastik. Selain itu, tas jaring (mesh) yang bisa digunakan berulang kali cocok untuk menyimpan buah dan sayuran.

Pembungkus makanan dari lilin lebah sangat cocok sebagai pengganti plastik atau aluminium foil. Mereka bisa digunakan berulang, terurai secara hayati, dan menjadi alternatif yang ramah lingkungan.

Hindari botol plastik sekali pakai dan gunakan botol yang dapat dipakai ulang, baik dari kaca maupun stainless steel. Saat ini juga tersedia botol minum reusable dari plastik bebas BPA sebagai alternatif yang lebih aman dan berkelanjutan.

6. Pilih Penyimpanan Makanan Bebas Plastik di Lemari Es

Menyimpan makanan kering atau mentah dalam wadah plastik memang praktis, tetapi sebaiknya pertimbangkan untuk beralih ke wadah penyimpanan yang ramah lingkungan. Pilih wadah dari silikon, kaca, atau logam yang memiliki penutup rapat agar makanan tetap terlindungi dari paparan udara.

7. Hemat Air di Dapur

Air adalah sumber daya yang sangat berharga, digunakan misalnya untuk memasak dan membersihkan di dapur. Berikut 5 tips untuk menghemat air di dapur:

- Gunakan mesin pencuci piring: Mesin pencuci piring seringkali lebih efisien dibanding mencuci dengan tangan dan dapat menghemat air.

- Pasang keran hemat air: Keran hemat air bisa mengurangi penggunaan air hingga 50%.

- Hindari membilas berlebihan: Bilas hanya saat benar-benar diperlukan dan hindari pembilasan yang tidak perlu.

- Gunakan ember untuk membilas: Tangkap air bilasan menggunakan ember daripada membiarkan air mengalir. Air yang terkumpul bisa digunakan kembali untuk keperluan lain.

- Gunakan tutup saat memasak: Menutup panci atau wajan saat memasak dapat membantu mengurangi penggunaan air.

8. Hilangkan Bau dan Disnfeksi dengan Cuka atau Soda Kue

Soda kue efektif menyerap dan menetralisir bau, sehingga cocok untuk menghilangkan aroma pada tirai dan permadani dapur. Sementara itu, cuka memiliki kemampuan membunuh bakteri dan jamur, sehingga bisa digunakan untuk membersihkan wastafel, peralatan dapur, dan alat masak.

9. Mengandalkan Perabot dan Desain Dapur yang Berkelanjutan

Perabot dapur berkelanjutan umumnya terbuat dari bahan ramah lingkungan yang membutuhkan lebih sedikit energi dan sumber daya, sehingga dapat mengurangi dampak terhadap lingkungan dan menurunkan jejak karbon.

Perabot seperti ini biasanya bebas dari zat berbahaya seperti formaldehida, VOC (volatile organic compounds), dan bahan kimia berbahaya lainnya. Hal ini membantu meningkatkan kualitas udara di dalam ruangan dan menciptakan lingkungan hidup yang lebih sehat.

Selain itu, perabot dapur berkelanjutan sering kali dibuat dari bahan berkualitas tinggi yang tahan lama dan tidak mudah rusak. Dengan demikian, kebutuhan untuk mengganti perabot secara sering berkurang, sehingga dampak terhadap lingkungan juga berkurang.

Perabot ramah lingkungan juga sering hadir dengan desain menarik yang fungsional sekaligus estetik. Ini memungkinkan Anda menggabungkan kenyamanan dan gaya dengan kepedulian terhadap lingkungan.

Secara keseluruhan, memilih perabot dan desain dapur yang berkelanjutan adalah keputusan bijak untuk mengurangi dampak lingkungan, menciptakan kondisi hidup lebih sehat, meningkatkan daya tahan perabot, sambil tetap mendapatkan furnitur yang stylish dan menarik.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.id oleh Distika Safara Setianda pada 13 Sep 2025 

Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 17 Sep 2025