Akses KUR di Bengkulu Didominasi Sektor Pertanian

Rabu, 02 November 2022 22:18 WIB

Penulis:Herlina

Editor:Herlina

WhatsApp Image 2022-11-02 at 7.42.01 PM.jpeg
Penyaluran KUR di Bengkulu hingga September 2022 didominasi sektor pertanian, dengan jumlah mencapai Rp 1,84 triliun. (foto : ist/lyfebengkulu)

BENGKULU,LyfeBengkulu.com-  Kantor wilayah Direktorat Jendral Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Bengkulu mencatat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Bengkulu hingga September 2022 lalu mencapai Rp 3,32 triliun. Dimana penyaluran KUR didominasi oleh sektor pertanian.

Kepala Kanwil DJPb Provinsi Bengkulu, Syarwan mengatakan, penyaluran KUR di Bengkulu hingga September 2022 lalu berjalan dengan cukup baik. Di mana sektor pertanian mendapatkan kucuran paling banyak mencapai Rp 1,84 triliun.

Kemudian disusul sektor perdagangan besar dan eceran sebesar Rp 1 triliun dan jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya Rp 160,4 miliar. Sisanya disalurkan ke sektor lainnya seperti jasa produksi, industri pengolahan, kelautan, dan perikanan.

"Hingga September lalu, KUR di Bengkulu tersalurkan cukup besar mencapai Rp 3,32 triliun, dan sektor pertanian mendapatkan penyaluran terbanyak," kata Syarwan, Rabu (2/10).

Selain itu, Ia menjelaskan, untuk wilayah penyaluran KUR tertinggi berada di Kabupaten Bengkulu Utara dengan total penyaluran mencapai Rp 592,3 miliar, Kota Bengkulu sebesar Rp 590,3 miliar dan Kabupaten Mukomuko yakni sebesar Rp 470,8 miliar.

Sementara penyaluran KUR paling rendah di Bengkulu yakni di Kabupaten Lebong sebesar Rp 117,3 miliar.

"Kami akan terus mendukung kebijakan agar penyaluran KUR pada tahun ini juga bisa maksimal di daerah," ungkapnya.

Ia mengatakan, hingga akhir tahun 2022 ini pihaknya akan terus mendorong perbankan untuk menyalurkan KUR ke sektor pertanian. Hal itu lantaran sektor pertanian saat ini menjadi penyangga ekonomi nasional dan daerah. 

Ia berharap penyaluran KUR ke sektor pertanian bisa membantu para petani maupun pembudidaya untuk meningkatkan skala usaha sekaligus digitalisasi sistem pertanian. Selain itu, tentunya digunakan dalam merevitalisasi sarana dan prasarana pertanian miliki para petani.

"Saya berharap penyaluran KUR banyak ke sektor pertanian sehingga ketahanan pangan kita akan terjaga," tutupnya. (mb)