Cangkang Sawit
Selasa, 23 Agustus 2022 07:15 WIB
Penulis:Herlina
Editor:Herlina
BENGKULU, LyfeBengkulu.com- Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Provinsi Bengkulu mencatat penerimaan negara dari Bea Keluar (BK) industri kelapa sawit hanya berasal dari cangkang dengan nilai besaran mencapai Rp1,7 miliar pada akhir Juli 2022 lalu.
Perwakilan Bea Cukai Bengkulu, Agus mengatakan produktifitas potensi daerah terhadap industri ini belum sejalan dengan pengelolaannya. Ia pun menyayangkan bila komoditas lain seperti kernel, CPO, dan produk turunan sawit lainnya tidak dikelola sehingga berimplikasi pada pendapatan bea keluar.
"Sampai hari ini hanya cangkang sawit yang memberikan Bea Keluar yang diekspor melalui Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu. Komoditas turunan kelapa sawit lainnya, diekspor melalui pelabuhan provinsi lain," kata Agus.
Akibatnya, lanjut Agus, Bengkulu kehilangan 80 persen potensi Bea Keluar dari produk turunan kelapa sawit. Padahal jika diekspor secara langsung dari pelabuhan Bengkulu, tidak hanya mampu meningkatkan penerimaan Bea Keluar, tetapi juga berpotensi meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).
"Kita berharap ekspor produk turunan kelapa sawit kedepannya dari Bengkulu. Agar penerimaan Bea Keluar meningkat, dan PAD juga ikut meningkat," pungkasnya. (mb)
Bagikan