Indonesia
Selasa, 23 Agustus 2022 10:08 WIB
Penulis:Herlina
Editor:Herlina
BENGKULU,LyfeBengkulu.com- Pemerintah Provinsi Bengkulu menyebutkan harga minyak goreng (migor) curah, dan kemasan sederhana di daerah terus mengalami penurunan menyentuh harga Rp12 ribu hingga Rp13 ribu per liter.
"Harga migor di Bengkulu saat ini sudah rendah, berbeda pada Juni lalu yang masih di atas Rp 25 ribu per liter," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bengkulu, Yenita Saiful, Selasa (23/08).
Ia mengaku, menurunnya harga migor di Bengkulu disebabkan pasokan yang banyak. Bahkan saat ini diperkirakan pasokan migor di daerah lebih dari jumlah rata-rata konsumsi harian yang mencapai 6.400 liter.
"Karena pasokannya lebih banyak dari pada kebutuhan konsumsi di daerah sehingga harganya saat ini stabil menurun," ujarnya.
Berbeda dengan Migor di level premium, Yenita menyebut di sebagian Bengkulu penjualan minyak goreng masih terpantau di harga Rp 26.300 per Kg.
Yenita mengatakan penurunan tersebut disebabkan pasokan minyak sawit atau crude palm oil (CPO) yang cukup berlimpah di Indonesia pasca dibukanya keran ekspor oleh pemerintah pusat.
Terpantau di Pasar Spot Rotterdam harga CPO berada di angka US$ 1.205 per Metrik Ton sembilan hari berturut-turut sejak perdagangan Jumat, 22 Juli 2022. Harga CPO sempat menyentuh level tertingginya US$ 2.010 per Metrik Ton yang terjadi pada Rabu, 09 Maret 2022.
Dibandingkan perdagangan awal tahun, harga CPO di Pasar Spot hari ini turun 8,71% (year to date/ytd). Demikian pula dibandingkan periode yang sama, secara tahunan harga CPO telah naik 1,69% (year on year/yoy).
"Di sebagian wilayah Bengkulu, harga minyak goreng bermerk 2 terpantau masih mahal di atas Rp 20 ribu per kg," demikian Yenita. (mb)
Bagikan