Kamis, 25 September 2025 04:28 WIB
Penulis:Herlina
MEDAN, Lyfebengkulu.com- Konsulat Jenderal India di Medan bekerja sama dengan Universitas Sumatera Utara (USU) merayakan Hari Ayurveda 2025 pada Selasa, 23 September 2025. Dengan mengusung tema “Ayurveda untuk Masyarakat dan Planet” (आयुर्वेद जन जन के लिए, पृथ्वी के कल्याण के लिए), acara ini menegaskan peran Ayurveda sebagai sistem kesehatan holistik yang relevan bagi kesejahteraan manusia sekaligus keberlanjutan lingkungan.
Tahun ini menjadi momen penting karena Hari Ayurveda akan diperingati setiap 23 September, bertepatan dengan ekuinoks musim gugur ketika siang dan malam sama panjang. Keseimbangan alami itu sejalan dengan filosofi Ayurveda tentang harmoni antara pikiran, tubuh, dan lingkungan.
Acara di Universitas Sumatera Utara dihadiri oleh akademisi, mahasiswa, dan sejumlah pimpinan institusi, termasuk Prof. Dr. Poppy Anjelisa Zaitun Hasibuan, S.Si., M.Si., Apt. (Wakil Rektor III), Prof. Khairunnisa, S.Si., M.Pharm., Ph.D., Apt. (Dekan Fakultas Farmasi), Prof. Dr. Sumaiyah, S.Si., M.Si., Apt. (Ketua Program Studi Sarjana Farmasi), serta Yuandani, S.Farm., M.Si., Ph.D., Apt. (Ketua Program Studi Magister dan Doktor Ilmu Farmasi). Hadir pula Bapak Ravi Shanker Goel, Konsul Jenderal India di Medan, dan Ibu Badikenita, anggota DPD RI dari Provinsi Sumatera Utara.
Dalam sambutannya, Ravi Shanker Goel menekankan pentingnya kerja sama India-Indonesia dalam bidang pengobatan tradisional. Hal ini diperkuat dengan Nota Kesepahaman (MoU) yang ditandatangani antara Kementerian Ayush India dan Badan POM RI pada Januari 2025. Kesepakatan itu meliputi penguatan regulasi, pertukaran teknis, pembangunan kapasitas, hingga peningkatan kualitas dan aksesibilitas pengobatan tradisional di kedua negara.
Sejumlah pakar internasional dan lokal turut menjadi pembicara dalam sesi ilmiah. Prof. Dr. Sumit Naithani dari National Institute of Ayurveda, Jaipur, memaparkan topik “Ayurveda: The Science of Life” yang menekankan pendekatan holistik untuk kesehatan preventif, promotif, dan kuratif. Prof. Dr. Gautam Kumar Jha dari Jawaharlal Nehru University, India, membahas relevansi global Ayurveda. Dari konteks lokal, Dr. Dewi Pertiwi, S.Farm., M.Si., Apt. dari USU, menyampaikan materi “Peran Jamu dalam Etnomedisin: Mengintegrasikan Tradisi dan Sains Modern” yang menyoroti kekayaan jamu Indonesia dalam bingkai penelitian kontemporer.
Selain itu, Kidangan Thomas Leo dari Himalaya Wellness Company menekankan aplikasi praktis Ayurveda dan herbal dalam kehidupan sehari-hari, sementara Dr. Vijender Thakur dari PT Alliance menyoroti pentingnya penjaminan mutu produk pengobatan tradisional guna menjaga kepercayaan dan keselamatan konsumen.
Acara ini juga menampilkan sesi tanya jawab interaktif dengan mahasiswa dan dosen, serta pembagian paket kesehatan dari Himalaya Wellness Company yang telah hadir di Indonesia lebih dari satu dekade. Kehadiran industri dalam kegiatan ini menunjukkan sinergi antara dunia akademik dan sektor usaha dalam mendukung pengembangan Ayurveda Indonesia.
Perayaan Hari Ayurveda ke-10 ini menegaskan bahwa Ayurveda tidak hanya relevan bagi kesehatan individu, tetapi juga penting bagi keberlanjutan ekologi global. Melalui kolaborasi antara akademisi dan industri dari India dan Indonesia, diharapkan pengobatan tradisional seperti Ayurveda dan jamu semakin diakui sebagai bagian penting dari sistem kesehatan modern.
Bagikan