teknologi
Kamis, 10 Oktober 2024 19:28 WIB
Penulis:Redaksi Daerah
Editor:Redaksi Daerah
JAKARTA – Di era digital yang sekarang serba cepat seperti saat ini, anak muda tampaknya jadi semakin tertarik dengan konsep bekerja dari mana saja atau work from anywhere (WFA).
Daya tariknya tidak hanya terletak pada kemampuan untuk memilih di mana dan kapan bekerja tetapi juga pada potensi untuk mencapai keseimbangan kehidupan dan pekerjaan yang lebih baik.
Generasi Z tumbuh di masa ketika teknologi memungkinkan mereka produktif dari mana saja, dan mereka menginginkan pekerjaan yang memberikan kebebasan yang sama.
Dilansir dari Monitask dan Education Next, berikut beberapa faktor yang mendasari fenomena ini. Yuk, simak artikel berikut!
Berikut beberapa alasan Gen Z suka kerja WFA:
Pekerjaan WFA telah mengubah cara pekerja muda menjalani karier mereka, memberikan akses yang belum pernah ada sebelumnya ke pasar kerja global. Dengan adanya pekerjaan jarak jauh, generasi muda dapat mengeksplorasi berbagai peluang kerja di seluruh dunia tanpa perlu berpindah tempat tinggal.
Perluasan pilihan karier ini membuka akses ke berbagai industri, budaya, dan pengalaman baru yang sebelumnya sulit dijangkau.
Dengan WFA, ini memberi para pekerja muda kesempatan untuk memilih pekerjaan yang sesuai dengan minat dan keahlian mereka. Mereka tidak lagi harus menerima peluang terbatas yang ada di lingkungan lokal, melainkan dapat mencari posisi yang benar-benar sesuai dengan passion mereka.
Salah satu keuntungan dari WFA adalah kesempatan bagi kaum muda untuk berkolaborasi dengan berbagai tim dari berbagai belahan dunia. Dengan bekerja jarak jauh, mereka memperoleh paparan terhadap berbagai perspektif, ide, dan pendekatan yang dapat memperkaya keahlian mereka dan memperluas wawasan mereka.
Berkolaborasi jarak jauh seringkali memerlukan komunikasi yang efektif di berbagai zona waktu dan latar belakang budaya. Pekerja muda belajar untuk mengatasi tantangan ini dengan mengembangkan keterampilan komunikasi virtual yang kuat. Mereka menjadi terampil dalam memanfaatkan alat digital seperti platform konferensi video, perangkat lunak manajemen proyek, dan aplikasi pesan instan.
Kolaborasi jarak jauh juga mendorong kemampuan beradaptasi dan pemecahan masalah, karena individu perlu mencari solusi kreatif ketika menghadapi kendala logistik atau bahasa. Keterampilan berharga yang diperoleh melalui pengalaman kerja jarak jauh ini meningkatkan prospek karier dan mempersiapkan generasi muda untuk peran kepemimpinan di masa depan dalam dunia yang semakin terhubung.
Pekerjaan WFA menawarkan solusi yang sangat berharga bagi para orang tua muda yang harus menyeimbangkan tanggung jawab pekerjaan dengan keluarga.
Dengan fleksibilitas waktu dan tempat, orang tua bisa lebih mudah terlibat dalam kehidupan anak-anak mereka sambil tetap melanjutkan karier. Mereka dapat menyesuaikan jam kerja dengan kegiatan keluarga, seperti mengantar anak ke sekolah atau menghadiri acara penting.
Karena Gen Z lebih mobile dibandingkan generasi lainnya, tidak mengherankan jika mereka ingin WFA. Gen Z lahir dalam budaya yang lebih mobile. Mereka tumbuh dengan internet dan tidak pernah mengenal dunia tanpa konektivitas yang konstan. Dan sebagai penduduk asli digital, Gen Z bersifat sosial, kolaboratif, dan selalu online.
Mereka dibesarkan dalam budaya yang selalu terhubung, dan mereka berharap dapat terhubung dengan rekan kerja dan manajer kapan pun dan di mana pun mereka berada. Mengingat, WFA adalah cara yang paling fleksibel untuk melakukannya, masuk akal jika Gen Z tertarik dengan opsi ini.
Pandemi COVID-19 mempercepat perubahan ini, memaksa banyak perusahaan untuk beralih ke model kerja jarak jauh. Banyak pekerja muda menyadari keuntungan dari pengaturan ini. Setelah merasakan kenyamanan dan fleksibilitas WFA, sebagian besar dari mereka enggan kembali ke model kerja konvensional.
Kesehatan mental kaum muda telah menjadi perhatian penting dalam masyarakat saat ini. Dengan kemampuan menciptakan lingkungan kerja yang dipersonalisasi, karyawan muda dapat menyusun jadwal harian mereka dengan kegiatan perawatan diri atau menekuni hobi yang meningkatkan kesehatan mental.
Mereka dapat menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan pribadi dengan mengendalikan jadwal mereka, sehingga meningkatkan kebahagiaan dan kepuasan kerja secara keseluruhan.
Kesadaran akan isu lingkungan turut berperan besar dalam meningkatnya minat terhadap WFA. Banyak pekerja muda yang peduli terhadap keberlanjutan dan dampak lingkungan dari gaya hidup mereka. Dengan mengurangi perjalanan, seseorang dapat menekan polusi. Sebagai hasilnya, bekerja dari rumah atau WFA secara tidak langsung membantu mengurangi emisi karbon.
Gen Z tertarik dengan apa yang ditawarkan perusahaan dalam bentuk tunjangan dan penghasilan saat mempertimbangkan tawaran pekerjaan.
Menurut penelitian, Gen Z lebih fokus pada keamanan finansial dan manfaat yang akan membantu mereka membiayai gaya hidup mereka sendiri dan menghidupi keluarga mereka.
Dalam hal gaji, Gen Z sangat tertarik untuk mendapatkan upah yang layak. Hal ini mencerminkan kondisi ekonomi saat Gen Z memasuki dunia kerja.
Gen Z adalah generasi pertama yang tumbuh di dunia, di mana teknologi selalu menjadi bagian dari kehidupan mereka. Mereka berharap dapat mengakses informasi dengan segera dan selalu terhubung dengan teman dan keluarga mereka. Hal ini menyebabkan Gen Z menjadi sangat mandiri dan mampu memenuhi kebutuhannya sendiri.
Gen Z ingin bepergian dan melihat dunia sendiri daripada berdiam di satu tempat. Gen Z juga sangat berjiwa wirausaha. Mereka suka melakukan cara-cara inovatif dan baru untuk menyelesaikan berbagai hal. Termasuk karier mereka. Mereka ingin menjadi bos bagi diri mereka sendiri dan mengatur jam kerja mereka sendiri.
Semua faktor ini menyebabkan Gen Z lebih memilih bekerja dengan sistem WFA. Mereka ingin dapat bepergian dan bekerja sesuai jadwal mereka sendiri. Teknologi telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, dan sebagai hasilnya, kini Gen Z dapat bekerja dari jarak jauh.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 05 Oct 2024
Tulisan ini telah tayang di balinesia.id oleh Redaksi pada 10 Okt 2024
Bagikan